Enjoy~!!
Rintik hujan masih setia turun membasahi tanah bumi meski tak sederas tadi pagi,suasana begitu lembab akibat hujan yang turun sedari pagi.Tak ada kicauan merdu burung yang menyambut matahari pagi seperti pagi di hari sebelum-sebelumnya,hanya ada awan hitam yang terasa mengelilingi permukaan langit di setiap lapisan bumi.Semilir angin yang berhembus menambah dinginnya udara yang terasa sangat menusuk jaringan kulit hingga rasanya mampu membekukan setiap insan yang berada di luar rumah.
Rasanya sangat enggan untuk keluar dari peraduan atau beranjak dari kursi kayu yang di letakkan di dekat perapian,sebab udara benar-benar dingin.
Tapi itu semua tak berpengaruh bagi orang-orang yang tengah berkerumun di pemakaman umum kota Seoul,dengan pakaian serba hitam mereka tampak sangat mencolok di bawah mendungnya langit.Beberapa dari mereka memakai mantel tebal untuk menghangatkan tubuh mereka dari dinginnya udara serta tangan yang di satukan untuk memanjatkan doa.
Rasanya mereka sedikit enggan untuk beranjak dari tempat mereka berdiri masing-masing, rasanya sangat tidak tega untuk meninggalkan satu keluarga yang sedang berduka atas kepulangan anggota keluarga mereka di sisi sang pencipta,menangis hingga tenaga mereka sedikit terkuras membuat keluarga itu terlihat mengenaskan dengan pakaian yang kusut.Tampak tak memiliki selera untuk hidup sebab permata mereka telah kembali ke penciptanya.
Kacamata yang dikenakan tampak berembun terutama kacamata milik pemuda mungil yang tengah duduk di atas kursi rodanya,dalam benaknya terbersit rasa bersalah yang amat dalam.Air matanya berlomba-lomba keluar saat matanya kembali bertemu tatap dengan ibu dari-park seoyoung.
Dapat ia lihat jika terdapat satu titik kebencian di mata wanita paruh baya itu,tapi ia tak ingin mengambil kesimpulan dari pemikirannya sendiri.Sebab ia sendiri tak tau apa yang wanita paruh baya itu fikirkan tentang dirinya.
Matanya bergulir ke arah nisan yang jelas-jelas tertulis nama dari 'park seoyoung' ,wanita yang semalam telah dipanggil oleh penciptanya,dengan kematian yang menurut Baekhyun cukup tragis dengan cara bunuh diri.Karena itulah ia merasa bersalah sebab karena dirinyalah Joy bisa terjeblos ke dalam penjara dan berakhir menghabisi nyawanya sendiri dengan bekas jeratan tali yang sangat kentara di lingkaran lehernya.Hembusan nafas panjang keluar melalui celah bibir tebalnya,tangan lentiknya menghapus air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
"Ssstt....ini bukan salahmu sayang,ini adalah takdir yang telah di gariskan untuk Joy"
Kalimat penenang terus Chanyeol ucapkan untuk menenangkan Baekhyun yang terus menyalahkan dirinya semenjak berita kematian Joy terdengar oleh mereka.Tangan besarnya mengusapi bahu sempit Baekhyun dengan satu tangan yang memegangi satu buah payung hitam besar untuk melindungi tubuh mereka dari gerimis.Terlampau takut jika nantinya Baekhyun sakit sebab terkena rintikan hujan.
Chanyeol tau,sangat tau jika kematian Joy bukanlah salah dari baekhyun.Itu semua mungkin ganjaran bagi Joy yang selama ini terlalu berambisi untuk mendapatkan sesuatu meski dengan cara kotor sekalipun,inilah garis takdirnya.Meninggal di usianya yang masih sangat belia dengan menyandang status pelajar SHS.Tak ada yang bisa menyalahi takdir jika sang pencipta telah menetapkan,dan Baekhyun tak berhak untuk menyalahkan dirinya sendiri atas kematian wanita itu.
Matanya beredar untuk melihat keadaan di pemakaman yang cukup ramai,sebab banyak sekali teman seangkatannya di SHS yang turut bergabung di tempat terakhir Joy.Juga pihak kepolisian yang turut serta karena Joy merupakan seorang tahanan,keluarganya juga keluarga Baekhyun pun berada di pemakaman yang sama.Sama-sama turut berbela sungkawa.
Satu-persatu mulai beranjak meninggalkan pemakaman masih dengan payung yang di genggam erat,hingga hanya menyisakan ia beserta keluarga besarnya saja juga keluarga yang tengah berduka.
KAMU SEDANG MEMBACA
my love husband[[CHANBAEK_END]]
RomantiekHanya sepenggal kisah park Chanyeol dan suami kecilnya park Baekhyun yang manja.