"Nggak panggil Kak lagi, nih?"
"Maaalleees." Ifa memutar bola matanya.
"Dulu aja suka panggil Kak teruuus..," goda Elang tersenyum tengil.
"Sebelum lo ngeselin!"
"Gue ngeselin tapi ngangenin kan?"
"Idiiih... Loken (masa)? Pede buaanget!" Ifa menge...
INI AKU BUAT VERSI BARU YANG SEDIKIT BERBEDA LAGI CERITA SEBELUMNYA
Semoga yang sudah baca atau yang baru baca setengah bisa baca lagih.
HAPPY READIIIING...
JANGAN PELIT VOTE DAN KOMEN YA GUYSS.....
***************************************
Lapangan salah satu fakultas ramai dipenuhi mahasiswa berbagai jurusan berkumpul menjadi satu dibawah sinar matahari redup. Hari dimana mimbar terbuka bagi para calon Ketua dan Wakil BEM Universitas menyampaikan orasi.
Ifa menyempatkan datang, berdiri dibarisan terakhir. Tiba-tiba dua tangannya ditarik Julia dan Milly menyibak barisan kerumunan ke baris depan. Para calon terlihat lebih jelas. Mata Ifa bergetar seketika melihat lelaki berlangkah tegas, karismatik naik panggung menggenggam TOA. Saat TOA terangkat jantungnya berdesir seperti kembali ke masa berstatus mahasiswa baru.
"Selamat siang menuju sore Kawan-Kawan! Hidup mahasiswa!" Lelaki itu mengepalkan tangan ke udara. Suara tegas menggelegar menyapa semua mahasiswa.
"Hidup mahasiswa!" Semua audien cepat merespon mengepalkan tangan ke udara menyuarakan jargon wajib jika menyandang predikat mahasiswa.
Ifa butuh disenggol kedua sahabatnya dulu untuk mengikuti. Ia terlalu bingung merespon keadaan yang dialaminya sekarang.
"Gue Elang Mahendra. Kalian mungkin bingung dan bertanya-tanya kenapa gue di sini. Gue disini sebagai lelaki bersalah pada seorang perempuan. Tanpa sadar selalu nyakitin hati dia." Suara keras Elang terdengar keluar dari corong TOA. Tatapan dalam Elang tertuju pada satu titik. Ifa. Manik keduanya bertemu. Tangan Ifa mencengkeram erat tali tas selempang. Sengatan dingin menjalar seluruh aliran darahnya. Hanya terdengar jelas suara Elang diantara sorak sorai tepuk tangan mahasiswa. Cukup dunia yang diisi dirinya dan Elang.
"Maafin gue!" Suara keras Elang berubah lembut dan lemah dilingkupi penyesalan. Matanya berselaput bening Ifa dapat melihatnya. Ifa menggigit bagian bawah bibir menahan sesak.
"Gue sebenarnya suka sama lo, Ifazah Gra Lestari! Gue sayang sama lo! Gue nggak suka kalau lo deket sama orang lain! Gue cemburu, Fa!" Mata Ifa membulat, jantungnya berdegub kencang. Apakah ia tidak salah dengar? Ini mimpi?
Sorakan diiringi gemuruh tepuk tangan mahasiswa menambah riuh suasana. Mereka melirik sekeliling mencari sang pemilik nama. Berbisik-bisik menerka siapa gerangan berhasil menempati hati rajanya demo kampus?
Julia dan Milly berdiri mengapit Ifa senyum-senyum menyenggol bahunya mengetahui jelas itu adalah sahabat mereka sendiri. Dengan sengaja Milly mendorong tubuh Ifa ke depan, satu langkah lebih diantara barisan mahasiswa lainnya mengudang sorot mata audien mengarah pada perempuan satu ini.
"JAWAB! JAWAB!" teriak para mahasiswa lainnya.
*************
*********************
TBC
Perkenalan sebagian Cast "Sebuah orasi Cinta"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__ELANG MAHENDRA__
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_IFAZAH LESTARI_
SEDIKIT DULU DEH GUE KASIH YAH NEXT PART GUE PERLIHATIN CAST YANG LAIN.
