33. Gara-gara Al-Kahfi

2.7K 312 47
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen :)

"Tega kamu ya, gak ngundang-ngundang!"  Suara seseorang dibalik ponsel membuat Aqila harus menghela napas panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tega kamu ya, gak ngundang-ngundang!"  Suara seseorang dibalik ponsel membuat Aqila harus menghela napas panjang. Komisaris kelas menelponnya untuk membahas tentang Aqila yang tidak mengundang dirinya ke acara nikahan.

"Aku aja nggak yakin, Gus," Aqila beralasan.

"Gak yakin gimana?" Tanya Agus dari seberang telepon.

Aqila pada akhirnya menceritakan pasal dirinya yang hampir kabur ketika akad nikah akan berlangsung. Maka dari itu, ia tidak ingin Agus datang untuk melihat semua kekacauan itu.

"Zulfi gimana ya?" Gumam Agus setelah mereka terdiam lama karena hanyut dalam cerita.

"Agus ... kamu udah janji kan?" Aqila melirih pelan.

"Eh, iya iya. Maaf, aku lupa,"

Mereka sudah membuat perjanjian untuk tidak membahas Zulfi lagi dalam waktu dekat ini. Aqila tidak ingin semakin sedih. Dirinya harus siap membuka lembaran baru.

Panggilan dari Mariah mengagetkan Aqila. Ia mengakhiri pembicaraan dengan Agus karena harus memenuhi ajakan Mariah untuk makan malam bersama Zulfan dan Alamsyah yang baru saja pulang menunaikan salat Isya di masjid.

***

Pertama kali makan malam bersama suami, tentunya membuat Aqila canggung. Ditambah lagi ada kedua mertua yang menemani, membuat suasana kian awkward saja.

Memandang Mariah yang begitu lihai mempersiapkan makan malam untuk suami, Aqila ikut berinisiatif melayani Zulfan.

"Mau makan apa?" Tanya Aqila yang harus pura-pura akur dengan Zulfan jika sedang didepan mertuanya.

"Up to you," ketus Zulfan yang sedang fokus dengan ponsel. Lelaki itu baru sempat memegang ponsel sekarang. Zulfan harus membalas puluhan pesan dari teman-temannya. Belum lagi pesan beberapa mahasiswi yang menyatakan kegalauan karena Zulfan telah melepas masa lajang sejak pagi tadi. 

"Aku serius nanya!" Kesal Aqila dengan volume suara yang hampir tidak terdengar. Takut ketahuan mertua.

Zulfan meletakkan ponselnya di meja, lalu meraih piring di tangan Aqila. Ia dengan cekatan menaruh nasi dan lauk-pauk, kemudian menyodorkan pada Aqila. "Nah, makan banyak-banyak biar sihat," ujarnya santai.

"Kakinya mau aku injak sekali lagi ya?" Ancam Aqila sambil menatap tajam Zulfan.

"Mak cik, makanlah dulu," balas Zulfan dengan tatapan yang sama. Menusuk.

Aqila ketakutan dan memilih diam, lalu menggerakkan bola matanya memandang Mariah dan Alamsyah yang mulai menyantap makanan mereka. Pasangan itu terlihat begitu harmonis walaupun usia pernikahannya sudah lebih dua puluh tahun.

Salah Terima Khitbah ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang