"Merah banget, gimana? Sakit nggak? Maafin aku" dari pagi pagi buta tadi, rose dan jaehyun sudah bangun, entah kenapa mereka berdua bangun sepagi itu, bahkan ayam pun masih malas untuk berdiri, dan berkokok, Jaehyun, laki laki itu terus bercerosos, ber tanya pada sang istri, apakah milik nya baik baik saja, karena dia takut nggak di kasih jatah.
"Ini bener bener merah banget, perih, dua hari nggak ada jatah pokoknya!"
"Rose please, mana bisa gitu? Nanti di bawa ke dokter sekalian check up mau?"
"Heh, gini aja di bawa ke dokter, nggak usah, Nanti juga baikan sendiri"
"Kamu tuh ya? Dua hari aja masa nggak bisa?!" terka rose, Jaehyun menggeleng dengan muka masamnya, ayolah, dua hari itu waktu yang singkat.
"Satu jam aja aku nggak bisa kalo nggak nyentuh kamu"
"Masa? Kalo di kantor itu gimana? Kamu grepe grepe sekertaris kamu ya?! Ayo ngaku!!" Jaehyun menghela nafas, mana mungkin dia grepe grepe yeri.
"Nggak pernah deh sumpah"
"Awas aja kamu!-sana kamu Mandi duluan, abis itu kita jalan jalan pagi di deket deket sini ya" rose berdiri dari ranjang, dan menutup kancing baju nya.
"Ini masih gelap banget, dingin, nggak mau ah, nanti aja ya kalo matahari udah muncul" tolak Jaehyun.
"Mandi bareng gimana??"
"Yaudah ay--"
"Enak aja! Nggak jadi, aku juga melas, ini masih pagi banget" jaehyun menggeleng dan kembali berfokus pada tv.
"Duduk di balkon yuu jae" ajak rose, dia duduk di meja rias kamarnya, menyisir rambut.
"Jangan, ini dingin banget, liat baju kamu, crop banget, nanti di liatin orang" dengan santai Jaehyun menyandarkan punggung kepalanya di ujung kepala ranjang, matanya fokus pada tv.
"Ini gelap, nggak ada orang juga, aku pengen duduk disana!" Jaehyun menghela nafas, bagaimana dia akan menolak ratunya itu, Jaehyun beranjak berdiri, berjalan menuju rose yang ada di meja rias, mengendong dan membawanya duduk di balkon, rose duduk di pangkuanya.
"Hmm, udara pagi tuh seger banget"
"Tapi aku lebih seger kalo kamu nggak pake baju sama sekali" celetuk Jaehyun, rose sukses menjitak kening sang suami.
"Mesum!"
"Nggak apa apa, mesum nya kan sama kamu, kalo sama yeri patut di pertanyakan" canda jaehyun, rose mendengus.
"Yeri lagi yeri terus!"
"Kamu jangan marah, kamu sama yeri masih cantikan kamu kok"
"Terus kalo aku jelek? Kamu suka sama yeri gitu? Iya? Hah?"
"Nyatanya kamu cantik"
"Ah bisa aja kamu" rose mengusap usap telinganya dan menutupi nya dengan telapak tangan, takut Jaehyun akan melihat rona merah di pipinya.
"Ngapain di tutup? Nggak apa apa, merahnya sampe ke leher leher, aku suka, kamu tambah sexy rosie" bisik jaehyun, rose mendengus.
"Kamu mesum lagi, aku marah!"
"Emang aku ngomong mesum? Enggak kok, aku cuma bilang kalo kamu sexy doang ah"
"Terserah!, Males ah ngomong sama kamu! Nggak nyambung banget" Rose beranjak dari pangkuan Jaehyun, mengangkat tangannya dan meregangkan otot tubuhnya membuat daster pendek yang rose kenakan semakin naik keatas, Jaehyun yang di belakang nya dengan susah payah meneguk ludahnya, apa rose sengaja?
"Waww... Sunrise" mata rose berbinar begitu sadar matahari akan segera muncul, dengan senyum yang mengembang tangannya mengusap usap perut ratanya.
"Liat nak, bagus banget" lamunan Jaehyun buyar begitu rose mengatakan Sunrise, dia tersenyum, dan ikut berdiri di belakang nya.
"Yang sabar ya, sembilan bulan lagi" ucap jaehyun dengan lembut, tangannya ikut ikutan mengusap perut rata rose di balik daster yang di pakai.
"Btw jae, Kamu mau punya anak berapa?" tanya rose tiba tiba.
"Aku ikut gimana kamu aja, aku nggak bisa paksa kamu terus hamil sayang, kamu nanya gitu emang mau punya anak berapa?"
"Aku ikut kamu aja, hehe"
"Lima mau?"
"Mau"
"Sepuluh?"
"Mau"
"Lima belas?"
"Mau"
"Lima puluh?"
"....."
Jaehyun terkekeh melihat ekspresi wajah rose"Just kidding dear, mana mungkin kita punya anak sampe lima puluh? Satu aja rasanya pengen buang" canda jaehyun.
Rose berbalik dan menatap jaehyun dengan lekat, rose merentangkan kedua tangannya, jaehyun yang paham maksud rose langsung memeluknya dengan erat.
"Kenapa?"
"Nggak tau, tiba tiba aku gelisah, perasaan aku nggak enak" rose membalas pelukan Jaehyun tak kalah erat, menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang suami.
"Mood ibu hamil emang berubah ubah, kamu nggak usah takut, aku di samping kamu terus, sayang..." Jaehyun mengusap usap punggung rose, menyalurkan ketenangan untuk nya.
"Rasanya...pengen sama kamu terus"
"Iya aku disini"
"Jangan pergi"
"Enggak akan"
"Janji?"
"Janji"
"Cium bol——"
Tok tok tok
"AYAH? BUNDA? DO YOU WANNA BUILD THE SNOWMAN? COME ON LET'S GO AND PLAY, I NEVER SEE YOU ANYMORE, COME OUT THE DO——"
"Diam!" Jaehyun menatap kesal kearah putrinya, gadis itu baru saja datang dengan rusuhnya, dan terpaksa lah Jaehyun dan rose melepas pelukan, padahal udah mau kiss tadi.
"Hai ayah hai bunda" dengan mimik muka yang menyebalkan, ryujin menyapa kedua orang tuanya, rose menatap putrinya aneh.
"Kamu kok disini? Siapa yang anterin?" tanya rose, dia berdiri di samping Jaehyun, mereka masih di depan pintu kamar rose.
"Sama haechan"
"Sekarang dia dimana?"
"Aku suruh pulang"
"Kenapa?"
"Males liat mukaknya, udah! Jangan introgasi ryujin, aku mau numpang mandi disini boleh? Mau sekolah"
"Yaudah masuk" ketiga nya kembali masuk kedalam kamar, mata ryujin menelusuri setiap inci ruangan, ekspresi nya sama seperti Jaehyun awal masuk sini, dia jarang kerumah mama ibunya, jauh banget soalnya.
"Ayah sama bunda abis ngapain?"
"Ya nggak kenapa napa, emang kenapa?"
"Ini bra bunda kok di bawah sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3]Jaehyun kang nenen : jaerose
Action"Sayang, Aku mau nenen boleh?" - Jung Jaehyun 202k Mature🔞