[3]Jaehyun kang nenen : jaerose

58. sentuhan nya itu...

"Ayah sama bunda dari mana aja sih?! Ryujin dari tadi nungguin di sini sendirian, kaya orang ilang!"

setelah nggak bertemu selama beberapa hari, bukanya menyapa atau bertanya bagaimana kabar orang tuanya malah marah marah.

"Ya sabar dong jin, bunda kamu kakinya masih sakit!" ujar Jaehyun membantu rose berjalan, sebenarnya bukan kakinya yang sakit, emang Rose belum bisa jalan lancar, yaa, karena itu lah.

Saat ini ketiga orang itu sedang berada di bandara terkenal di korea selatan, ryujin di belakang orang tuanya sambil membawa beberapa tas dan koper.

Walaupun sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam, ryujin nggak sudi bawa tas tas ini, berhubung ibunya sedang sakit dan tidak bisa berjalan sendiri, jadi ryujin mau mau aja.

Jaehyun terus menuntun tubuh rose, dengan cara memegang pinggangnya, Jaehyun bersedia mengendong rose, tapi rose nggak mau, katanya malu, ini itu, yaudah mau nggak mau Jaehyun nurut atau rose akan marah.

"Mobilnya sebelah sana kali!" celetuk ryujin sambil menunjuk arah mobilnya. Jaehyun dan rose belok ke kanan. Padahal mobilnya berada di sisi kiri.

"Iya iya."

Supir pribadi keluarga jung membukakan pintu mobil untuk rose dan jaehyun, setelah membantu Jaehyun lelaki berbadan besar itu membantu ryujin yang tengah kesusahan membawa koper dan tas tas orang tuanya, sedangkan kedua orang tuanya sudah duduk manis di dalam mobil.

Ryujin berasa jadi babu.

Gadis itu mendengus kesal dan ikut masuk kedalam mobil, Jaehyun dan rose di tengah sedangkan ryujin duduk di jok paling belakang.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 30 menit akhirnya jaehyun dan rose sampai di rumah, lagi, Jaehyun membantu rose keluar turun dari mobil,

"Di gendong aja ya bund? Nanti nggak bisa naik tangga," tanya jaehyun, rose mengangguk pasrah, mau di paksain jalan, tapi di bawah sana masih terasa perih dan nyeri tentunya.

Ryujin kemana? Udah kabur karena nggak mau bawa tas dan koper orang tuanya.

"Pak tolong bawa masuk semua koper sama tas tas nya ya?" pinta Jaehyun, dan langsung mengendong rose masuk kedalam rumah.

"Langsung ke kamar aja jae, aku capek pengen istirahat bentar, oh iya, ryujin mana?" tanya rose, Jaehyun mengangkat bahunya acuh, lalu menurunkan rose di tepi ranjang, dan membantu sang istri merebahkan tubuh mencari posisi yang nyaman.

"Enggak tau tuh kemana, sampe rumah langsung keluar duluan, mana lewat bagasi lagi, kayanya ke rumah yeji deh," kata jaehyun.

Rose mengangguk, "yaudah, yuk tidur, kamu juga harus istirahat, muka kamu lelah banget kayanya, sini tiduran samping aku," rose mengeser tubuh nya, mempersilakan Jaehyun tidur di samping nya.

Jaehyun nurut dan ikut tiduran di samping rose, menghadap nya lalu memeluk nya, "tapi ini masih jam 8 pagi, masa mau bobo??" tanya jaehyun.

Rose mendongak, "ya apa salahnya??"

"Ya nggak ada salahnya sih, yaudah kalo kamu mau bobo, yuk bobo" Jaehyun menutup mata rose dengan telapak tangan.

Rose diam dan memejamkan matanya. Dalam diam, tangan Jaehyun menelusup masuk kedalam rok ketat berwarna merah milik rose, mengusap dan membelai nya.

Rose terkesiap, wanita itu membuka matanya ketika tangan hangat Jaehyun mengelus bagian belakang paha rose.

Rose tersenyum dan mengangkat tangan nya, lalu mengusap pelan pipi Jaehyun, lelaki itu menatapnya penuh harap, Rose yang tau gelagat aneh suaminya pun menggeleng pelan.

"Jangan ya," ucapnya pelan.

Jaehyun diam tak menjawab, menatap istrinya lekat, wajah mereka sejajar dan beradu nafas keduanya.

Jaehyun agak mendekat, mencium kening rose, turun di kedua kelopak mata, hidung, dan kedua pipi rose yang sekarang nampak berisi karena efek kehamilan.

Rose terdiam dan mengatur deru nafas nya, sedangkan Jaehyun mengangkat kepalanya, mencium caruk leher rose, dan tak lupa meninggalkan jejak basah disana.

"J-jae..." ujar rose memperingatkan.

Lagi lagi Jaehyun tak menjawab, tangannya mulai aktif dan menelusup masuk kedalam kaos putih yang rose pakai, membelai dan memanjakan kulit perut rose.

tiba tiba rasa geli menjalar ke seluruh tubuh rose, wanita itu mengigit bibir bawahnya agar tidak keluar desahan.

"Sekali lagi jae...jangan!" lagi lagi rose berbicara dengan lembut.

Seakan tuli, Jaehyun masih gencar mengelus dan menjilat leher rose dengan lidah lihay nya.

Tangan rose mencengkram erat sprei, mata nya terpejam, sungguh rose akui, dia tidak bisa menolak setiap sentuhan Jaehyun yang membuatnya semakin mengila.

Bibir Jaehyun berfokus pada leher, tangan nya pada paha rose sudah berpindah membuka satu persatu kancing baju bagian atas rose.

walaupun mata terpejam dan bibir yang sibuk dengan leher rose, tapi tangan Jaehyun seolah tau letak dan arah nya kancing baju itu.

Rose sudah tidak tahan untuk tidak mengeluarkan erangan. Jaehyun tersenyum puas di sela sela cumbuan nya. Rose ingin menolak. Tapi tubuh dan bibirnya seakan menikmati sentuhan yang Jaehyun berikan.

"Jaehyun..." pekik rose saat jaehyun mulai meremas pelan dadanya, bibir lelaki itu belum lepas dari leher rose, padahal leher rose sudah sangat basah karena saliva Jaehyun.

Jijik? Tentu tidak.

Kedua tangan wanita itu meremas kedua bahu Jaehyun agar laki laki itu berhenti melakukan aktifitas nya.

"Jaehyun please, kali ini aja," rose menahan pergerakan suaminya, menarik tangannya dari dada rose dan mengengam erat tangan Jaehyun.

Jaehyun menarik nafas dalam dan melepas pangutan bibirnya dari leher rose.

"Maaf."

Rose tersenyum, wajar saja, suaminya emang mesum, wanita itu masuk kedalam pelukan Jaehyun, menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang suami, mencium aroma maskulin dari Jaehyun.

"Nggak apa apa, yuk bobo"

Di kediaman keluarga lee.

"Beneran jin si rose nggak bisa jalan?" tanya jennie, sontak ryujin mengangguk cepat.

"Beneran tante! Jalannya tuh aneh banget pokoknya! Mana di leher bunda ada bercak merah, enggak satu dua tiga, ada banyak banget malah, itu apa tan?!" tanya ryujin.

Jennie menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia salah telah bertanya pada ryujin, "itu nyamuk kali," balas Jennie.

Yeji dan ryujin berhadapan, "bukanya itu yang namanya kissmark?!"

"HEHH!!"

Tbc...
Yang ini dikit gak apa apa ya ges😣