61. sembilan bulan

7.1K 389 22
                                    

end of the year ➡ welcome to winter.

Tak terasa, kandungan rose sudah menginjak sembilan bulan, semakin besar perut rose semakin posesif Jaehyun terhadap istrinya.

mulai dari tidak boleh berdiri terlalu lama, sampai mandi pun harus berdua, nggak tau gimana maksud nya, mau nyari kesempatan atau berjaga jaga kalau rose tiba tiba lahiran di dalam kamar mandi.

Perjanjian yang rose buat waktu itu memang benar Jaehyun lakukan, laki laki itu tidak menagih jatah padanya, Jaehyun menuntaskan nafsu nya hanya lewat ciuman dan nenen nggak pernah lupa.

Genap satu bulan Jaehyun tidak pergi ke kantor, laki laki itu ngotot banget nggak kerja, katanya pengen jadi suami yang siaga, padahal di rumah masih ada ryujin yang siap bantu ibunya kapan saja.

Saat ini rose dan jaehyun di sibukan dengan merenovasi kamar baby jung, kenapa nggak satu kamar sama mereka?? Enggak, rose dan jaehyun lebih memilih pisah kamar dengan anaknya, nggak tau kenapa.

Tapi letak kamar nya tak jauh dari kamar Jaehyun dan rose, yaitu di kamar ryujin, gadis itu harus merelakan kamarnya untuk adiknya yang masih di dalam kandungan sang ibu. Rela nggak rela, padahal itu kamar udah menjadi tempat favorit ryujin dari dulu, terpaksa deh harus pindah.

"Girly banget kamar nya!!" celetuk ryujin begitu memasuki kamar baru adik nya, gadis itu tidak bisa membantu orang tuanya.

Karena akhir akhir ini ryujin di sibukan dengan tumpukan kertas di meja belajar nya, gadis itu menjadi lebih rajin dari biasanya, soalnya bulan depan ryujin sudah ujian kenaikan kelas.

Rose dan jaehyun kompak menoleh pada ryujin, "Ya kan adik kamu cewek, gimana sih masa mau manly??!." tanya jaehyun.

Iya, rose dan jaehyun sudah melakukan USG bulan lalu, dan alhamdulilah, anak kedua keluarga jung cewek lagi. Walaupun nggak sesuai ekspetasi rose. Padahal wanita itu pengan anak laki laki. Dia tetap terima dan sayang tentunya.

Ryujin mengigit bibir bawahnya, "padahal ryu pengen adek cowok, tapi nggak apa apa kalo cewek, terima aja, masa mau di buang" katanya.

"Sama, bunda juga mau anak cowok, tapi nggak apa apa, nanti bisa produksi lagi, iya kan jae??" Jaehyun yang lagi sibuk menata sprei kecil itu langsung menoleh pada rose dan ryujin.

"Kamu mau bund??"

Rose mengangguk, "mau, kamu mau??"

Dengan cepat Jaehyun mengangguk, "ya mau lah," ujar Jaehyun, ryujin menatap kedua orang tuanya sinis.

"Tapi ryu nggak mau!!"

Keduanya kompak menoleh pada ryujin, "kenapa nggak mau?? Katanya mau adek cowok, berhubung yang ini cewek, jadi ayah buatin kamu adek cowok, mau?"

"Lahiran itu nggak sem——"

"Nggak usah mikir yang enggak enggak, cukup berdoa dan berusaha, yakan bund?" ujar Jaehyun meminta persetujuan sang istri.

Rose mengangguk setuju, "iya ryu, padahal bunda mau punya anak lima, biar rame rumah kita, gimana??" tanya rose.

Ryujin melotot, "lima?? Itu anak apa anak ayam? Banyak banget bund, jangan!!"

"Kenapa?? Padahal ayah bersedia loh, kamu kenapa nggak mau? Lucu tau," sahut Jaehyun, kedua kalinya ryujin menggeleng.

Ryujin berdecih, "ayah nggak kasian apa sama bunda? Kesana kesini perutnya buncit, ryujin liatnya ngelu tau, takut tiba tiba anaknya brojol!! Jadi stop, ini aja adik nya, jangan nambah," cegah ryujin.

"Padahal bunda nggak apa apa," sahut rose, wanita itu duduk di sofa dan tangannya sibuk melipat pakaian bayi nya.

Rose menyodorkan pakaian yang sudah di lipat pada ryujin dan menyuruh nya memasukan semua itu kedalam almari, "lagian ayah sama bunda udah tua, masa mau produksi anak lagi?? Jangan ah, kasian bunda, nanti cape!" ujar ryujin yang masih sibuk memasukan satu persatu pakaian itu.

[3]Jaehyun kang nenen : jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang