74. ya emang galak

11.5K 558 55
                                    

Aduh, maafkan saya. Tangan saya Emang lagi rajin, otak lagi lancar'))))



Kembali seperti semula, rose yang cerewet, rose yang suka marah marah nggak jelas karena di jailin suaminya sendiri itu sudah benar benar kembali. rose memaafkan sang suami, dan meminta maaf atas ke-egoisan nya dan tidak mau mendengarkan terlebih dulu penjelasan dari Jaehyun.

Jaehyun pun sama, meminta maaf pada sang istri atas kesalahan dan juga kesalah paham an yang sempat terjadi beberapa hari lalu. mereka belajar memaafkan dan menjadikan pelajaran semua ini, agar semua itu tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya, semua benar benar sudah kembali seperti semula.

Seperti ini contoh nya, rose di berada di dapur bersama dengan winter di gendong an nya, wanita cantik itu sedang menyusui winter, karena sejak dini hari tadi bayi ber pipi gembul itu sudah bangun.

"Sayang nya bunda, pelan pelan, nggak ada yang mau minta kok." ujar rose pada sang putri, ia mengoyang goyangkan badannya pelan agar winter tidur lagi.

"Good morning." sorak Jaehyun berjalan turun dari tangga menuju Rose dan Winter di dapur, "tumben kamu jam segini udah bangun, ada apa?" tanya rose.

Jaehyun mendengus. "Bangun siang salah, bangun pagi salah, kok kayanya aku tuh ya banyak salah di mata kamu!" kesal Jaehyun lalu berpindah posisi berdiri di balakang di mana rose berdiri, pria mesum itu dengan tidak sopan nya mengintip winter yang lagi enak enaknya nenen.

Rose tertawa. "Nggak gitu, maksud nya Kamu kok jam segini udah bangun. Tadi malam kan kita lembur, kok bisa?!"

Jaehyun memeluk pinggang rose membuat punggung kecil rose menempel tepat di dada bidang sang suami, "ya aku tadi baru aja mau peluk kamu—eh kamu nya Udah gak ada di kamar." katanya memelas.

"Ya Kamu tau kan, winter tadi dari jam dua pagi udah bangun, ya masa aku mau biarin dia nangis gitu."

Jaehyun mengangguk paham, atensi nya beralih pada winter yang sibuk dengan dunia nya. "Udah dari jam berapa dia gini terus? Jam dua tadi?" tanya jaehyun.

"Iya, nggak mau tidur, ini juga nggak mau di lepas masa, bayangin aja, dari jam dua pagi sampe jam berapa ini?—jam lima, dia terus aja nenen," balas rose.

"Sakit ya?"

"Enggak, sakit kalo kamu yang nen—"

Jaehyun tertawa garing. "Hehehe, maaf kan aku gemes banget—terus Kamu anak kecil, masa mau gini terus? Gantian ayah dong!"

Rose melotot. "Lambemu jae, nggak usah ngada ngada Kamu!"

Jaehyun memutar bola matanya malas, lalu semakin mengeratkan pelukan nya pada pinggang rose, padahal udah lama banget Jaehyun nggak di kasih jatah—nenen sama rose, teganya diri mu rose, pikir Jaehyun.

"Rose."

"Hm?"

"Nanti kalo udah selesai nyusuin win, kita ke kamar yuk." kata jaehyun, lalu mengurai pelukan nya. "Ngapain?" tanya rose.

"Mau itu loh Rose."

"Ihh, nggak!" marah rose begitu Jaehyun menunjuk benda yang saat ini winter halap habis, bibir Jaehyun mengerut. "Kenapa ih? Kan aku juga pengen, masa win doang yang di kasih itu kan aku juga—"

"Inget, Kamu udah tua!"

Jaehyun tak terima. "Tua gimana?! Aku aja masih strong, kamu nggak liat gimana aku strong nya semalem?" tanya jaehyun.

[3]Jaehyun kang nenen : jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang