47. JR???

10.1K 403 18
                                    

.
.
.
.
.

Jaehyun mengeser rose agar berada di tengah tengah ranjang, rose sudah berada di bawah nya, Jaehyun menatap istrinya lekat, mata Jaehyun terlihat begitu redup, jujur Jaehyun rindu menyentuh rose.

Jaehyun terus menatap rose dalam, dia tidak akan melakukan nya kalau rose tidak mau, dia sedang meminta persetujuan dari rose, tapi wanita itu hanya diam, dan juga menatap jaehyun dalam.

Rose sendiri bimbang, dia masih hamil dan kandungan nya begitu lemah, di sisi lain dia juga rindu sentuhan Jaehyun, tidak bisa di pungkiri, rose sungguh tergoda dengan penampilan Jaehyun saat ini.

Laki laki itu hanya memakai bathrobe dan dada basahnya begitu terekspos, rambutnya juga basah, tatapan nya sukses membuat rose malu, dia harus bagaimana, kalo kalian di posisi rose udah meninggal kali,g

"Aku...emm, gimana ya...pelan pelan"

"Iya sayang, pelan" Jaehyun mengganguk dan mengangkat dagu sang istri lalu menciumnya dengan lembut, rose langsung membalas ciumannya, tangannya terangkat dan mengalungkan di leher Jaehyun.

Saling bertukar saliva dan bergulat lidah satu sama lain, rose dan jaehyun begitu menikmati permainan ini, Jaehyun kembali mengangkat tubuh rose dan menarik tali bajunya bagian belakang.

Laki laki itu sukses membuka atasan rose di sela sela ciuman Jaehyun, rose menutup matanya, dia sendiri malu liat badannya yang udah bugil, walaupun belum terbuka sepenuhnya, rose sangat malu.

Jaehyun kembali memperdalam ciumannya, tangannya sudah sibuk membuka tali surga rose, setelah berhasil membukanya, Jaehyun dengan kekuatan super membuang bra rose ke sembarang arah.

"HAI AYAH HAI BUNDA!! AKU NGGAK RINDU KALIAN! SINI DONG KELUAR, MASA BARU PULANG LANGSUNG NGAMAR?! —im miss hehe"

Jaehyun menghela nafas kasar, tolong siapa pun, bawa pergi ryujin dari sini, dia sungguh nggak tahan dengan rose yang ada di bawahnya, rasanya mau meledak, tapi putrinya itu terus berteriak.

"G-gimana?" tanya rose, Jaehyun kembali menghela nafas dan mengendong rose masuk kedalam kamar mandi, dan memasukan nya kedalam bak mandi.

"Kamu mandi aja, aku keluar" yang benar saja, Jaehyun keluar dari kamar mandi, dengan menghentak hentakan kakinya, itu sangat mengemaskan.

BRAKKK

"Apa?" ryujin, gadis itu berdiri tepat di depan pintu kamar Jaehyun, dengan senyum yang mengembang dia salim sama jaehyun, ya, senyum nya itu sangat menyebalkan bagi jaehyun.

"Hai ayah..."

"Mau apa?"

"Bunda mana?"

"Mandi"

"Ayah nggak mandi?"

"Enggak"

"Aku ganggu nggak?"

"Banget"

"Emang kalian lagi ngapain?"

"Lagi ngew——ke kantor, ayah mau ke kantor abis ini, kamu ngapain sih nanya nanya kaya gitu!" ryujin tertawa sambil menutup mulutnya malu, bapaknya ini mau boongin dia, tapi keliatan banget, orang di bibirnya ada lipstick.

"Yaudah, aku ke kamar dulu ya, babay ayah" dengan watadosnya ryujin berbalik, dia berjalan masuk ke kamarnya.

Jaehyun kembali membanting pintu kamarnya, dia mengacak rambutnya frustasi, siapa yang tidak marah kalau seperti ini, mana mungkin dia pergi ke kantor dengan seperti ini, dia tidak bisa kalau harus memutaskan nya sendiri.

Jaehyun memasuki ruangan pakaian, dia mengambil kaos putih dan jas berwarna hitam, dia mau pergi ke kantor, walaupun males, rose terus memaksanya pergi, Jaehyun juga nggak paham maksud nya gimana.

"Kamu nggak usah asem gitu mukanya, nanti malam, sabar ya..." ucap rose, dia berdiri di ambang pintu, berjalan menuju Jaehyun dan mengelus dadanya sebentar sebelum mengambil baju di almari belakang Jaehyun berdiri.

"Iya sayang..."

"oh Iya rose, kamu tau blackcard aku? Kok hilang satu ya?" tambah jaehyun, Rose langsung teringat hari dimana ryujin nyolong blackcard bapaknya.

"Ohh, di bawa ryujin"

"Yaudah, aku kira ilang" rose terkejut, ekspresi Jaehyun hanya biasa saja saat mengetaui blackcard nya hilang, kalo rose udah nangis nangis kali.

"Kok kamu biasa aja? Di minta sana!"

"Kenapa emang?"

"Kamu tau! Ryujin anaknya boros Jaehyun! Di minta sana blackcard nya!"

"Biarin, nggak apa apa"

"Di minta nggak?!!" ancam Rose menatap jaehyun garang sambil berkacak pinggang, Jaehyun nyengir dan mengangguk.

"Iya iya"

"Kamu Mau ke kantor ya?" tanya rose begitu sadar kalau di tangan Jaehyun ada jas, celana dan kaos.

"Iya, kenapa? Ikut?" Rose dengan cepat menggeleng, mana mungkin dia ikut ke kantor Jaehyun, di sana begitu menyebalkan, dia harus melihat Jaehyun dan yeri di mana mana, rose nggak like.

"Enggak, nanya aja, yaudah sana di pakai bajunya" suruh rose, dia berbalik dan mengambil baju di almari.

"Iya, Nanti malam jangan lupa ya"

"Emang Nanti malam ngapain?"

"Tuh kan!"

"Hehe, iya Iya, sana!"











"Ayah beneran siang siang gini ke kantor? Panas banget tau" tanya ryujin pada sang ayah, Jaehyun mengangguk malas, dia sebenarnya malas, cuma ini ada rapat penting, jadi ya gitu.

"Iya, ada rapat, ayah mau menganti nama perusahaan jung" balas Jaehyun sukses membuat atensi rose beralih padanya, rose sedang fokus nonton tv.

"Di ganti?" tanya rose, Jaehyun kembali mengganguk.

"Iya, Mau Aku ganti"

"Di ganti apa? Emng boleh sama papa?" Tanya rose.

"Ya boleh dong, kan perusahaan itu udah aku yang pegang, namanya mau aku ganti JR.CORP, bagus nggak?" tanya jaehyun antusias, ryujin menoleh.

"Jr?"

"Iya"

"JAEMIN RYUJIN YA?!" tanya ryujin berteriak, sontak jaehyun dan rose langsung tertawa mendengar pernyataan putrinya, jaemin ryujin? Oh tidak.

"Bukan!" balas Jaehyun sukses membuat ryujin mengerutkan kening nya, dan menatap orang tuanya aneh, siapa lagi kalo bukan jaemin dan ryujin.

"Ya terus siapa? Jr itu julukan aku sama jaemin waktu di sekolah loh, goals banget ya! Di kasih julukan" sombong ryujin.

"Goals sih goals, tapi nggak ada hubungan apa apa, cuma sebatas temen" ryujin mendengus kesal, lagi lagi itu yang di bahas, nggak peka emang jaemin, Kenapa sih dia tuh nggak langsung nembak apa ngelamar ryujin, pasti ryujin langsung terima,y

"Nyebelin banget! Emang jr siapa sih?"

"Jae Hyun Ro Se"

"Ah elah, bucin bener!" cibir ryujin, Jaehyun langsung menjitak kening sang putri dan berdiri sambil merapikan jas nya.

"Biarin, yang penting nggak jomblo"

"AYAHHHH!!"

"Apa?? Apa??"

"Jahat!" Rose menghela nafas, Jaehyun dan ryujin nggak bisa apa akur sehari aja, dia pusing denger bacotan dua orang itu, dia berdiri dan membantu Jaehyun memasang dasi nya.

"Udah nggak usah berantem!, ayo aku anterin ke depan" lerai rose berjalan beriringan menuju pintu keluar meninggalkan ryujin di depan tv.

"Kamu istirahat ya abis ini, jangan lupa obat nya di minum, aku taruh di atas meja rias kamu tadi" rose mengangguk, Jaehyun mengangkat wajah rose dan mencium seluruh wajahnya.

"Hati hati"

Tbc...

[3]Jaehyun kang nenen : jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang