Tiga bulan berjalan, akhirnya aku mulai baik-baik aja. Alias, aku sudah menjalani hidup normal ala anak kelas 12 yang sibuk sama TO, ujian praktek, dan sebagainya. Mungkin itu juga salah satu media pengalihan kali, ya. Aku lumayan bersyukur dengan kesibukan menguras otak dan tenaga ini, seenggaknya ga seburuk yang aku kira.
Bulan demi bulan berlalu dan hari ini Ujian Nasional SMA resmi berakhir. Seneng banget bisa lepas dari beban yang ada walaupun setelah ini tantangannya lebih besar karena Ujian masuk Perguruan Tinggi akan segera tiba. Aku udah nyicil dari jauh-jauh hari biar persiapannya makin matang.
Setelah konsul dan diskusi mengenai Univ yang aku mau, akhirnya keputusan aku bulat bahwa pilihan pertamaku jatuh pada Manajemen Bisnis di Univ Malang, dan Akuntansi Internasional di Univ Bandung. Sebenarnya aku menaruh harap banyak pada Manajemen Bisnis, terutama karena kampusnya yang bagus dan di kota yang sama dengan tempat tinggal, jadi ga perlu repot nge-kos dan segala macemnya. Semoga aja membuahkan hasil yang baik.
"Dek, kamu udah tau?" Bang Jaemin masuk ke kamarku sama gitarnya, digenjreng pula sama dia. Padahal udah jelas-jelas aku lagi latihan soal buat SBM besok, emang ga ada akhlaknya punya abang.
"Abang ganggu, ih!"
"Serius jawab dulu." Aku menggeleng, "Tau apa? Kan belum juga dikasih tau."
"Ya makanya, Hanna."
"Bang Jaemin mau ngomong apa, sih? Langsung bilang aja."
"Papa dipindah tugaskan ke Branch Office di Bandung."
"Sumpah?"
Bang Jaemin mengangguk, "Excecutive Manager, dong."
"Serius?'
"Iya. Karena itu, Sabtu ini kita bakal pindah ke Bandung."
"Demi apa? Tiba-tiba banget?"
"Ngejar kamu kuliah juga, kan?"
"Loh, aku kan pilihan pertamanya di Malang, Bang. Kalau keterima yang di Malang gimana?"
"Yaudah, kamu stay sama abang di Malang."
Iya, Bang Jaemin sekarang sudah tahun ketiga di Fakultas Teknik Univ Malang. Dia juga jadi alasan kenapa aku milih kampus itu karena enak aja kalau misalnya ada apa-apa.
"Aku disini dulu aja, deh. Sambil nunggu pengumuman SBMPTN."
"Tetep aja Sabtu ini harus ikut ke Bandung. Kan mau pindahin barang segala macem."
Oh iya juga, sih.
"Oke, deh."
"Berdoa aja semoga keterima di Malang, biar sama-sama abang."
"Aminin, dah."
Dan ga terasa, waktu bergerak dengan cepat. Ga tau ini berkah atau bencana, hasil SBMPTN membawaku disini, di kampus pilihan kedua, jurusan Akuntansi Internasional. Kenapa aku bilang berkah? Yang pasti karena aku bisa lolos SBMPTN jadi ga perlu pusing biaya gedung segala macemnya, itu juga menandakan bahwa aku bakal satu kota sama kampusku jadi ga perlu mikirin biaya kos, keamanan dan sebagainya. Banyak sih poin yang menguntungkan, walaupun ga bisa sekampus sama Bang Jaemin, kata mama gapapa biar masing-masing punya pengalaman yang berbeda.
Tapi, ternyata dibalik berkah yang begitu berlimpah, ada sebuah bencana yang siap ga siap harus aku hadapi selama kuliah disana.
Iya, aku diterima di kampus yang sama dengan kak Jaehyuk.
---

KAMU SEDANG MEMBACA
fix you ─jaehyuk
Fanfiction☁ミ✲ jaehyuk ─wise people said, nothing last forever. time will heal the pain. so now I am, pretending to be fine until the time give me the answer why. "Walau pada akhirnya kita berjalan di jalan yang berbeda, kamu akan selalu menjadi 'pernah' yang...