Chapter 17

131 21 7
                                    

Di atap, seperti biasa Daniel dan Ata mengobrol disana. Duduk di kursi yang melebar seperti di taman. Namun kini lengan mereka sedikit menempel. Entah apa yang diberikan oleh Ata kepada Daniel, sampai-sampai Daniel lupa akan kesetiaannya kepada Nadine. Kejam bukan?

"eh kak, ntar sore anter aku ke mall yuk! Aku mau beli tas keluaran baru nih. Mama sibuk sama temennya, jadi aku gak ada temen." ajak Ata kepada Daniel.

Daniel menganggukan kepalanya, pertanda ia setuju dengan ajakan Ata.

Sementara di sisi lain, Nadine yang sudah lama tidak pergi ke rooftop, kini ia merindukan tempat itu. Ia menaiki pelan tangga menuju tempat itu, dan sampailah ia ditempatnya. Namun, pemandangan buruk kini Nadine saksikan. Ata memeluk Daniel, dan Danielpun membalas pelukan gadis itu, yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri.

Baru saja, Nadine ingin meredakan hati di tempat favoritenya itu. Tapi malah sesak yang ia dapatkan. Semakin sakit hati Nadine melihat pemandangan itu. Apakah Daniel sudah benar-benar melupakannya?

Air tangisanpun kembali mengalir. Belum pulih mata merah dan sembabnya, kini ia harus menyakiti matanya kembali. Bukan keinginannya, tapi perasaannya yang sudah kacau menyadarkan dia, bahwa berpisah dengan Daniel bukanlah hal yang baik.

Andai Daniel mau memaafkan dan menerimanya kembali, ia tidak akan lagi menyia-nyiakan pria itu. Nadine amat sangat mencintai Daniel. Tidak ada satu orangpun yang berani menyapa untuk masuk menerobos ke dalam kehidupannya, kecuali Daniel seorang. Bagaimanapun, Daniel sangat kuat dengan sikap Nadine yang sangat jutek.

Setelah berdiri cukup lama dan menyaksikan mereka berdua, kini Nadine memutuskan untuk kembali ke kelasnya.

Saat Nadine pergi, Daniel melihat wanita itu membelakanginya. Meskipun hanya punggungnya saja, Daniel sangat tahu bahwa itu Nadine. Namun ia tidak berniat untuk menyapanya, dan membiarkan Nadine pergi begitu saja.

***

Nadine duduk di kursi kelasnya, ia melipatkan kedua tangan di atas meja, dan merebahkan kepalanya pada lengan.

Nadine duduk di kursi kelasnya, ia melipatkan kedua tangan di atas meja, dan merebahkan kepalanya pada lengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti itulah posisi duduknya. Anggap saja itu adalah ruang kelas dan seragamnya hihi...

Tiba-tiba ada Bastian duduk disebelahnya. Ia menepuk punggung Nadine.

"kenapa lagi ratu galau?" goda Bastian

Nadine membangunkan tubuhnya, "lo dulu bilang gue ratu bucin, sekarang lo nyebut gue ratu galau? Plinplan banget ya lo?" ujarnya kesal.

Bastian tersenyum, kemudian menarik lengan Nadine keluar dari kelasnya menuju taman.

"nah, lo inget kan tempat ini? Katanya, kalau mau move on malah harus kita inget-inget. Biar nanti lupa dengan sendirinya." ujar Bastian.

"ckk... Cuma katanya kan? Lo gak usah sotoy deh. Lo mana ada move on, jatuh cinta aja belom pernah kan?" ujar Nadine membalas godaan Bastian.

"cuih, lo ya dibilangin juga. Terserah sih kalo gak percaya."

"gak, gue gak percaya sama manusia kek lo!"

"dih, apa lo bilang hah?"

Karena kesal, Bastian ingin sekali menghukum gadis itu. Bastian mengejar Nadine yang berusaha menghindar darinya. Keduanya tertawa lepas.

Aksi kejar-kejaran itu terlihat oleh Daniel yang ada di atap bersama Ata, mereka melihat ke arah bawah, taman.

Daniel sangat geram dan panas melihatnya, ia segera menuruni tangga dan menghampiri mereka berdua.

Daniel dengan sigap meraih tangan Nadine ke pelukannya. Tanpa kata, ia berhasil memeluk Nadine dengan sangat erat. Ia menikmati hangatnya pelukan itu sesaat.

Keramaian tadi seketika menjadi hening. Semuanya terdiam. Termasuk Bastian yang ada di samping mereka, dan Ata yang memperhatikan kejadian itu dari atas.

Nadine melepaskan pelukan itu,

Plak

Nadine menampar Daniel sangat keras. Aksinya menjadi tontonan siswa yang sedang beristirahat di taman.

Tanpa kata pula, Nadine meraih tangan Bastian dan pergi meninggalkan mantan kekasihnya.

Nadine (COMPLETED) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang