THE END

385 45 32
                                    

Now playing : Love is Gone by SLANDER, Dylan Matthew

Wendy menusuk perut Chanyeol dengan pedang milik Iskandar. Dia tak mampu bergerak sekarang.

"Wen, aku baru sedar sekarang.. kau adalah takdir paling indah yang aku pernah jumpa selama aku hidup," ujar Chanyeol dan perlahan-lahan jatuh. Wendy terus melepaskan pegangannya pada pedang tersebut.

Dia terus menahan Chanyeol daripada terbaring diatas lantai. Kepala Chanyeol diletakkan diatas pangkuan. Chanyeol mulai memuntahkan begitu banyak darah.

"Chanyeol.."

Air mata yang selama ini Wendy sangkakan tak akan keluar lagi akhirnya keluar juga.

"Chanyeol tolong jangan pejam mata. Tolonglah sedar.." rayu Wendy.

"Wen..."

"Ya? Saya ada.. Saya dengar.."

"Wen.. aku tak pernah khianat kau.. Aku tak pernah bertunang dengan sesiapa pun. Akhbar tu menipu, Wendy.." jelas Chanyeol. Dia tahu Wendy pasti terkesan saat membaca akhbar yang sengaja disebarkan oleh kerajaan Florania itu.

"Itu tak penting dah Chanyeol,"

"Baguslah.." balas Chanyeol. Lelaki itu terdiam sebentar. Keduanya menatap mata masing-masing. Wendy mengusap pipi Chanyeol, perlahan.

"Wen. Aku terfikir, kalau aku tak berperangai macam ni, kau masih cintakan aku tak?" soal lelaki itu. Wendy tak menjawab. Dia tak mampu sebenarnya. Air matanya membuatkan dia tak dapat mengeluarkan suaranya.

"Honey, kau nak tau tak, nama anak kita.. yang aku.. dah fikirkan?" soal Chanyeol, tersekat-sekat. Wendy mengangguk sambil air matanya jatuh ke pipi Chanyeol.

Chanyeol mulai terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah. Tangan Wendy setia menekan tempat dimana dia menusuk Chanyeol dengan pedang tadi. Wendy menangis saat melihat Chanyeol masih mampu tersenyum saat dihunus pedang tadi.

"Kalau.. lelaki.. Nicholas In Joon Park. He will be benevolent and bringing victory to you. Bukan macam.. ayah dia.." ujar Chanyeol sambil tersenyum sehingga mengeluarkan lebihan darah dari dalam mulutnya. Wendy sudah pun tak sanggup mendengarnya.

"Dan.. kalau perempuan.. Helena Katherine Park.. She will be the sun to your life, honey. I thought it will be cute if our daughter.. sounds more western like you.. and our son.. half like me.."

Chanyeol ketawa.

"Kenapa menangis ni? Aku layak terima. Jangan menangis sebab aku, Wendy," pinta Chanyeol. Disebabkan kata-katanya, Wendy terus memeluk tubuh Chanyeol dengan erat.

"Saya minta maaf. Bukan ini yang saya nak Chanyeol. I still love you.." luah Wendy. Pipi Chanyeol dikucup. Mata lelaki itu semakin kuyu sekarang.

"Hidup bahagia Wendy. Cari orang yang boleh bahagiakan kau macam aku,"

Wendy menggeleng tidak mahu. Dahinya ditekapkan dengan dahi Chanyeol. Hidung mereka bersentuhan sekarang. Chanyeol mengusap pipi Wendy.

"Tak mungkin saya boleh jumpa orang macam awak Chanyeol. You're the only one for me," ujar Wendy. Chanyeol mengelap air mata Wendy.

"Kau boleh. Miss brave aku ni takkan tak boleh dapatkan kekasih baru?"

"Saya cuma Miss Brave awak. Honey awak. Bukan milik orang lain,"

"Of course you are, but you deserve better."

Chanyeol tersenyum.

"Diana Wendy Shon, aku nak kau ingat yang aku sentiasa cintakan, sampai ke hembusan nafas terakhir. Cinta aku sepenuhnya untuk kau," luah Chanyeol.

(C)(CANNIBAL) The KingWhere stories live. Discover now