07 - Devastated

434 62 12
                                    

-Kamu adalah Penghancur.-

...

Mark kembali ke Istananya, masuk ke kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya yang mewah namun menyeramkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark kembali ke Istananya, masuk ke kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya yang mewah namun menyeramkan.
Sebuah Istana yang selalu mengingatkan dirinya akan kehidupannya sebagai Vampire.

Ia beranjak lalu menatap Cerminnya yang usang, terlihat raut wajah yang tidak pernah ia tunjukkan pada yang lain.
Raut emosional yang melibatkan Hati.

Tapi, sejak kapan Vampire bisa merasakan Hatinya?

"Tersenyumlah, aku suka melihatnya." Pin menggoda Mark.

Sejak kapan Mark membenci Pin?
Sejak kapan ia muak pada kehidupan berulangnya tanpa henti?

Sebagai Vampire tak berhati dan jantung yang tidak berdetak.

Mark meraba dadanya, menyentuh dada dimana Jantung matinya berada.
Tidak berdetak.

Ternyata kamu tidak punya Jantung, pantas jahat.

Kata yang tidak punya efek apapun, seharusnya.
Tapi kenapa dia merasa itu membuatnya merasa menyedihkan.

Manusia kecil itu sangat menganggunya.
Semua hal tentang Perth menganggu seorang Vampire paling kejam nan biang onar.

...

Pam uring-uringan karena Mark pergi ke Istananya tanpa pamit maupun mengajaknya.
Pam benci bagaimana Mark kini jarang waktu untuknya.

"Kenapa kamu bikin ribut sih?" tanya Saint yang turun dan kesal lihat adiknya memecahkan gelas-gelas.

"Mark, rasanya aku ingin membunuhnya." ungkapan Pam membuat Saint tertawa lepas.
"Tapi kamu nggak akan bisa menang darinya." cibir Saint dengan Fakta.

Siapa yang bisa membunuh Mark?
Tidak ada kecuali Mark sendiri yang memilih musnah.

"Ahhh, Perth itu siapa sih? Kenapa dia sangat dilindungi oleh mantan Guru kakak?" tanya Pam yang baru tahu fakta bahwa Bass adalah Mantan Guru Saint.

Bass, Makhluk Abadi yang tidak bisa mati, dia adalah Cahaya dan Kegelapan.
Semacam Dewa.

"Entahlah, aku tidak akan paham bagaimana cara berpikir yang agung sepertinya." kata Saint.

"Apa Perth sangat istimewa?" pertanyaan paling bodoh yang dilontarkan Pam, padahal dia tahu jawabnya.

Sesuatu yang sangat agung turun menjadi manusia biasa hanya untuk melindungi manusia biasa seperti Perth.
Mana mungkin bukan?

"Jangan membuat perkara dengan Perth, urusan dengan Bass sama saja cari mati." peringatan sebagai kakak pada Pam.
"Siapa yang sedang kamu perdulikan? Aku atau Perth?" sarkas Pam.
Si adik tidak tahu diri.

"Kalau kamu mati, aku akan jadi rival Mark dalam mengejar Perth. Itu bikin susah." kakak yang kurang ajar.

Pam mendengus kasar lalu melempar gelas pada Saint, Saint menangkapnya dengan tangan, hingga telapaknya terluka.

V.A.M.P.I.R.E (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang