19 - Stop Hate me

289 45 4
                                    

- Apa kamu tidak akan memaafkanku? -
...

Mark datang ke Perpustakaan, tempat dimana ia pasti bertemu Perth.
Dan tepat, Mark menemukan Perth yang sedang fokus mengerjakan tugasnya.
Mark menghampirinya lalu mengeluarkan buku untuk berpura-pura belajar juga.

Perth melirik sekilas yang duduk didepannya, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

Mark hanya sesekali memperhatikan apa yang dilakukan Perth.
Melihat si manis itu menunduk membuat Mark cukup mampu tertegun melihat paras Perth.
Bulu mata yang lentik, rambut yang berponi, memakai Hodie berwarna hitam kebesaran. Hidung yang bangir dan alis yang tebal.

Perth sangat sempurna di mata Mark.

Tetapi Mark bingung kala melihat perban baru tertempel di pergelangan kiri Perth.

Saat Perth menyadari Matk memperhatikan perbannya, ia menarik lengan hoodienya untuk menutupi apa yang diperhatikan Mark.

"Perth? Ada apa dengan pergelangan tanganmu?" tanya Mark khawatir.
Perth tidak menjawab, ia tidak mau bicara.

Sudah sebulan ini Mark benar-benar tidak menganggu Perth.
Tapi saat datang hanya untuk memperhatikan saja, mengapa ia ingin tahu apa yang terjadi pada Perth.

"Perth, apa kamu benar-benar tidak akan memaafkanku? Apa segitu dalamnya bencimu padaku?" tanya Mark bingung harus bagaimana lagi.
Tidak bisakah Perth melihat sebulan ini Mark sangat tersiksa?

Tidak sadar Mark malah mengeluarkan air mata.
Diperlakukan seperti ini ia merasa sakit hati sekali, setidaknya ia hanya ingin Perth memarahinya saja setiap hari, menghukumnya, mengatakan benci setiap hari, dengan begitu Mark akan terus mengatakan maaf dan memohon.

Daripada didiamkan, dan tidak dianggap sama sekali.

Perth membereskan bukunya dan bangkit, Mark menarik tangannya.

"Aku yang akan pergi, kamu tidak perlu pergi. Tapi tolong kasih tahu aku apa yang terjadi dengan pergelangan tanganmu." kata Mark memohon.

Perth menatap Mark.

"Jam tiga pagi aku terbangun dengan rasa sesak dan menangis hebat hanya karena mimpi kamu perkosa, ingatan malam itu membuatku marah hingga aku tidak sadar mengambil pisau dan mengiris nadiku. Aku lupa bahwa diriku tidak bisa mati, darah hanya keluar tapi aku tidak mati." kata Perth sanggup membuat Mark merasa lehernya seolah dicekik.

Ia pun menghilang dari hadapan Perth. Dan Perth memandang sendu dengan air mata yang mengalir dan suara tertahan.

Ia terbiasa menangis tanpa suara.

Perth duduk termenung meringkuk dengan badan bergetaran. Bajunya robek disana-sini.
Anak itu basah kuyup karena hujan.
Kedinginan.

Tubuhnya penuh dengan bercak darah.

"Hey." seseorang datang tapi tidak dibalas sapaannya oleh Perth.
Perth terlalu ketakutan, sungguh.

Bass, Bass yang datang lalu memeluk Perth.

"Lupakan malam ini, jangan diingat yah. Ada aku yang akan jagain kamu. Sekarang tenanglah, tidurlah." Bass menggendong Perth di punggungnya.

Melewati 4 Serigala jadi-jadian yang sudah mati mengenaskan.

"Blue, lukamu harus segera aku obati." sedangkan Blue sekarat.

Perth ingin melupakan malam itu.
Sungguh, dimana ada 4 serigala yang akan memperkosanya dan mereka jadikan bagiannya.

Blue melawan mereka tetapi 4 serigala bukan tandingan Blue yang sendirian.
Hingga sisi Vampire Perth mengambil alih bocah yang sungguh ketakutan setengah mati.

V.A.M.P.I.R.E (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang