Dua Klan dari Bangsa Vampire dan Bangsa Werewolf berebut seorang Anak Manusia bernama Perth Tanapon.
Rate : T-M
Boy x Boy
Mark Siwat: Dominan
Saint Suppapong : Dominan
Perth Thanapon : Submisif
-Dengan ini, dia tidak akan bisa mati, meski mati, dia akan selalu hidup kembali sebagai Vampire yang sama.-
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"Aku mau ajak kamu keluar." Mark berbicara dengan sopan, berharap Perth mau. Bagaimanapun, sangat sulit merubah dirinya menjadi lebih kalem, tapi Perth bilang tidak menyukai seseorang yang Arogan. Jadi Mark belajar dari Mean cara menjadi lebih sopan.
Kebencian itu bisa luluh karena cinta. Begitu yang dikatakan oleh Mean yang lebih pengalaman menaklukan Werewolf Betina yang barbar, yaitu Baifern yang kini jadi Tunangannya.
Perth menatap heran dengan sikap Mark yang meminta sesuatu lebih sopan.
"Baiklah, karena ini hari libur, mari jalan-jalan." kata Perth, ia masuk sebentar untuk berganti pakaian.
Bass menemui Mark yang duduk di depan Asrama. "Aku sebenarnya keberatan membiarkan ia pergi bersamamu, tapi karena dia anak baik, jadi kuizinkan. Dengan satu syarat yaitu jangan pancing amarahnya, jangan buat dia berada dalam situasi mendesak. Jika dia berubah, tunjukkan belati Perakmu, mungkin itu akan berguna." Pesan Bass yang malah tidak dipahami Mark.
"Belati milik Pin? Kenapa itu penting dalam kondisi Perth yang menjadi Vampire? Apa mereka berdua berhubungan?" tanya Mark penasaran.
Bass diam tidak menjawab.
"Atau Perth itu Reinkarnasi Pinnara?" tanya Mark yang kembali menunjukkan sifat aslinya, pemarah, dan tidak sabaran. "Bukan, Perth bukanlah Reinkarnasi siapapun, sedangkan Belati Pin adalah pelindungmu, itu sebabnya hanya Belatinya yang bisa menghancurkan Perisai milikku. Gadis yang sangat kau benci itu melindungimu meski dia tidak akan pernah bereinkarnasi sampai dunia berakhir." kata-kata Bass yang seketika membuat Mark merasa pusing.
Kebenciannya pada Pinnara, penantiannya untuk membalas dendam dan membunuh gadis itu dengan tangannya ternyata tidak akan terjadi, karena gadis itu tidak akan pernah ada lagi.
Mendadak wajahnya penuh dengan emosi.
Bass hanya memperhatikan perubahan Mark, berharap dengan begitu Mark akan batal mengajak Perth pergi.
"Phi Bass kapan datangnya?" Bass baru pulang bekerja. "Barusan, kalian pulang jangan sampai kemalaman." Pesan Bass.
Perth pun mengajak Mark segera pergi.
...
Mean main ke Rumah Atta. "Kamu jarang kelihatan akhir-akhir ini." Kata Mean. "Aku pergi ke Istana." Jawab Atta sambil sibuk mengunyah Kacang. "Ohhh ketemu sama Orang Tua." Sahut Mean.
"Gabut kamu? Nggak keluar sama Mark atau Saint?" Tanya Atta yang heran melihat Mean gabut.
Mean itu Serigala bawahan Saint tapi bisa-bisanya akrab sama musuh Tuannya.