Dua Klan dari Bangsa Vampire dan Bangsa Werewolf berebut seorang Anak Manusia bernama Perth Tanapon.
Rate : T-M
Boy x Boy
Mark Siwat: Dominan
Saint Suppapong : Dominan
Perth Thanapon : Submisif
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
-Apakah Hantu itu bisa menyamar?-
...
"Perth pakai kalung ini yah." Bbas menyerahkan sebuah Kalung berliontin Matahari. "Ini kan punya Phi, kenapa Perth yang harus pakai?" tanya Perth bingung.
"Phi ada dua, ini yang satu berwarna merah dan yang kuning untukmu." jawab Bbas sambil memakaikan kalung itu pada Perth.
"Wah cantik, terimakasih yah Phi." ucap Perth senang. Bocah itu memang suka sekali diberikan hadiah.
"Yasudah ayo berangkat." Bbas menggandeng Perth untuk berangkat kuliah.
...
"Perth." panggil seseorang menghentikan langkah Perth. Dia Blue Pongtiwat, senior yang cukup galak.
"Kamu dipanggil Saint di ruangannya." pesannya singkat lalu pergi meninggalkan Perth. Saint, maksudnya Dosen Saint.
Perth menghela nafas panjang, dia menyiapkan mental menghadapi Dosen Killer yang sangat meresahkan di Kampusnya.
Saat Perth berjalan, ia tidak sengaja menabrak seseorang, hingga semua bukunya jatuh.
"Jalan itu pakai mata." sindir dari si lelaki yang ditabraknya. Dia berdecih malas menolong Perth, ia pun melewati Perth begitu saja. Perth merasa degup jantungnya menggila, ia mengenal suara tadi.
"Hantu itu kenapa bisa menyentuhku?" tanya Perth takut, ia masih mengingat suara dingin nan menyebalkan kemarin.
Ia segera berlari saja menuju Ruangan Saint.
Takut bertemu hantu itu lagi.
Perth mengetuk ruangan Saint dengan berusaha tenang, ia masih takut jika tiba-tiba bertemu hantu itu lagi.
Saat itu juga pintu dibuka dan keluar gadis cantik yang menatap Perth dengan tatapan heran. Perth lebih terkejut dan mundur ketakutan.
"Hey kenapa?." Saint menarik tangan Perth agar tidak kabur. "Murid kakak satu ini aneh sekali, seperti melihat hantu." cibir Pam lalu pergi tidak menghiraukan murid aneh itu.
