16 - Anak Manis

339 52 42
                                    

-Mengapa kamu menyukaiku?-

...

Perth memainkan kakinya di air Kolam Renang milik Mark, hari ini ia bersedia membantu Mark belajar.
Dia tak ambil pusing atas permintaan Mark.

Ia sedang patah hati.

Tadi siang ia melihat Blue sedang tertawa bersama seseorang di dekat Perpustakaan, meski lawan bicaranya terkesan garang, tapi setiap ceritanya mampu membuat Blue tertawa bahagia.

Ia iri.

Lelaki yang bersama Blue terlihat tampan dan juga cantik bersamaan.
Perth berpikir bahwa itu kekasihnya.

"Apa yang kamu lamunkan sih?" tanya Mark yang langsung disebelahnya.
"Nggak ada, hanya malas pulang." kata Perth.

Sesi belajar mereka sudah selesai.

"Aku berenang dulu, kamu mau ikut?" tanya Mark.
Perth menggeleng.

Maka Mark pun langsung memceburkan diri ke kolam renang.
Perth melihat refleksi Pinnara di air.
Pinnara hanya menatapnya bingung.

'Sebenarnya apa tujuanmu kembali?' tanya Perth dalam hati, ditujukan pada Pinn.
Pinn tersenyum.

-Untukmu- jawab Pinn yang hanya bisa didengar oleh Perth.

Tanpa sadar, Mark mendekatinya lalu secara tiba-tiba menarik kaki Perth, hingga Perth berteriak dan jatuh ke dalam pelukan Mark.

"Bodoh, aku tak bisa berenang." teriak Perth heboh.
"Hey diamlah dulu." Mark memeluk erat tubuh Perth, Perth akhirnya diam. Ia tak melepaskan pegangannya.

"Jika aku mati karena serangan jantung bagaimana" Perth merengek kesal.
Mark memindahkan Perth ke punggungnya lalu ia berenang dengan Perth memeluk erat bahunya.

"Kamu Vampire, nggak usah takut mati, kan bisa hidup lagi." kata Mark dengan santainya.

"Kamu benar-benar kejam, tak punya hati." cibir Perth.
Mark yang mendengarnya pun tertawa.

"Sejak kapan Vampire punya hati?" tanya Mark berbalik.
"Lalu jika kamu Vampire yang tidak punya hati, bagaimana kamu bilang menyukaiku?" tanya Perth tanpa sadar.

Mark berenang dengan santai, sedangkan Perth takut tiba2 jika Mark menghilang untuk balas dendam padanya.

"Entahlah, dekat denganmu bukan satu hal yang bisa kukendalikan." kata Mark dengan santaimya.

Mereka berenang lebih lama, tentunya Perth masih dibelakang punggung Mark.

Anak itu mirip kucing yang takut air.
Mungkin karena menyukai Serial Tom and Jerry.
Menggemaskan bagi Mark.

"Mark kenapa kamu jadi makin beda yah, yang pertama kali kukenal itu menyeramkan, jantungku hampir copot mendengar kamu mau memakanku, makanya aku pura-pura tidak dengar." kata Perth jadi curhat.

Dia nggak sadar, bagi Mark dirinya lebih menyeramkan kalau jadi Vampire.

"Aku dulu belum kenal kamu, jadinya Arrogan dan malas bersikap baik, aku pun tidak percaya pada siapapun, tapi setelah kenal anak semanis kamu, jadinya hidupku kok ikutan manis. Jadilah aku ingin belajar baik biar yang semanis kamu nggak lagi takut." jawab Mark dengan jujur.
"Bagimu aku manis?" tanya Perth malah menggoda.
Ia senang dipuji.

Dan ia jadi suka menggoda.
Mari lupakan agenda patah hatinya, kalau sama Mark, eh ia lupa hatinya tadi sedang patah.

Ia masih menyukai Blue, seriusan.
Tapi bersama Mark, ada bagian yang tidak ia pahami.

Itu mungkin Rindu.
Rindu untuk membunuh.

"Aku mulai kedinginan, kamu nggak berniat membuatku mati disini kan?" tanya Perth sambil mempererat pelukan pada leher Mark.
Tidak terasa jadi semakin mencekik.

"Longgarkan tanganmu, yang ada aku mati duluan tercekik olehmu, tapi sepertinya romantis kalau tenggelam disini bersamamu." kata Mark menggoda.
Dan Perth malah melepaskan pelukannya karna kesal.

Jadilah ia terjatuh ke belakang.

Hampir Tenggelam, dan Mark malah membiarkannya, sedikit berenang menjauh, untuk mengetes Perth.

Teriakan Perth menandakan ia benar-benar tidak bisa berenang.

Mark pun masuk ke air untuk menolong Perth yang sudah kehabisan nafas.

Mark mencium Perth didalam air, memberikan nafas buatan.
Keduanya saling menatap.

Dan Mark terkejut karena bayangan Pinnara ada dimata Perth, ia pun segera membawa Perth ke Permukaan Air.

Mark panik karena Perth menutup matanya dan jantungnya tak berdetak.

"Perth jangan bercanda." Mark memberikan nafas buatan, lalu memompa dada Perth. Sungguh ia panik.

Tiba-tiba tubuh Perth mengeluarkan Cahaya keperakan, Mark mundur karena bingung.

Tapi hanya sepersekian detik.

Lalu terdengar suara Perth terbatuk.

"Perth kamu nggak papa?" tanyanya.
Perth membuka matanya, lalu dengan tidak berperasaan menampar Mark sangat keras.

Ia duduk.

"Kamu membuatku menyesal memujimu baik." Perth beneran marah.
Dan Mark jadi semakin menyesal.

"Perth aku nggak maksud." kata Mark.
Perth menatap Mark dengan tajam.

Lalu setelahnya Perth bangkit dan menghilang tiba-tiba dari hadapan Mark.
Mark dapat satu poin negatif lagi.

Sudah bagus netral poinnya, sekarang jadinya makin minus.

...

Di kamarnya, Perth menutupi tubuhnya dengan selimut dan ia menangis dengan keras.

Ia hampir mati. Lagi.

Bass yang baru pulang langsung menghampiri Perth.
"Bayi, ada apa?" tanya Bass panik.

Perth membuka selimutnya.

"Mark mau membunuhku lagi." tangisnya makin pecah.
Bass bingung, tapi ia pun menyuruh Perth duduk lalu memeluknya.

"Apa Phi harus membunuhnya agar perasaanmu membaik?" tanya Bass.
"Orang berdosa jangan dibunuh, dibully saja." kata Perth dengan tampang tak berdosa.

Lagipula itu hanya bercanda.

"Sesak, gelap, aku benci kolam renang." kata Perth masih melanjutkan dengan sumpah serapah untuk Mark.
Bass ingin tertawa mendengarnya.

Sungguh Bocah kalau lagi marah-marah itu menggemaskan sekali.

Bass menenangkan Perth hingga tertidur.

Bass heran, Mark dan Perth baru saja baikan, dekat, lalu kemudian bertengkar lagi sampai mau saling bunuh-bunuhan.

Berantem melulu seperti Tom And Jerry.

...

Tbc

V.A.M.P.I.R.E (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang