Dua Klan dari Bangsa Vampire dan Bangsa Werewolf berebut seorang Anak Manusia bernama Perth Tanapon.
Rate : T-M
Boy x Boy
Mark Siwat: Dominan
Saint Suppapong : Dominan
Perth Thanapon : Submisif
-Apapun yang terjadi, aku akan selalu mempercayaimu.-
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Perth duduk di belakang Kampus dan makan siang bersama Mark, sambil memandangi Danau yang ada di sana. "Perth, apa kau pernah penasaran pada Orang Tuamu yang meninggalkanmu?" tanya Mark yang sedang rebahan.
Perth yang makan, dan Mark yang rebahan disampingnya. "Pastinya pernah, tapi setelahnya sampai sekarang tidak lagi." kata Perth.
Satu lagi kesamaan mereka, tidak punya Orang Tua. Maksudnya Orang Tua Mark yang menjadi Serigala saat dia berusia 8 tahun yang lampau. Perasaan itu membuat keduanya saling simpati.
"Aku juga kadang bertanya-tanya dulu bagaimana kehidupan Orang Tuaku setelah jadi Serigala. Tetapi mengetahui dan membayangkan mereka hidup baik-baik saja dalam wujud Siluman Serigala, itu membuatku lega." kata Mark membuat Perth mengangguk paham. Sedangkan dia sama sekali tidak tahu siapa orang tuanya.
"Kamu sangat mencintai mereka tapi terlalu egois bukan? Membiarkan mereka tetap hidup sebagai Serigala." komentar Perth dengan jujur. Mark mengangguk setuju.
"Aku memang egois saat itu." kata Mark mengakui.
Perth merasa heran, akhir-akhir ini seorang Mark benar-benar sok sopan.
"Kamu berpura-pura sopan atau memang ini sifat asli kamu?" tanya Perth kepo. Mark mendengus mendengarnya.
"Kamu nggak suka sifat baruku?" tanya Mark.
Dia tetap si Mark yang Angkuh kok. Sisinya memang banyak.
"Yang manapun asal kamu tidak sedang berpura-pura itu lebih baik." kata Perth. "Kalau aku yang arrogan dan suka memaksa, apa kamu akan tetap suka?" tanya Mark menggoda. Perth menoleh dan tersenyum. "Suka untuk benci kamu." canda Perth.
Mereka kemudian tertawa bersama. Absurd.
Tiba-tiba Perth merasa pusing. "Kamu kenapa?" Mark jadi panik, dia duduk lalu menghadap Perth. "Ada yang memanggilku." gumam Perth tidak jelas, Mark celingukan mencari apa ada orang di sekitar kita. "Nggak ada siapapun." saat Mark kembali menghadap Perth ia tertegun karena mata Perth kembali berubah memerah.
Mark mundur. "Mati aku, mendadak sekali munculnya." kata Mark. Perth bangkit lalu menatap tajam Mark dengan taringnya yang muncul. Aura dingin menyelimuti Perth.
Tapi kali ini ia malah meninggalkan Mark dan menghilang depan Mark.
"Lah kemana anak itu?" Mark panik, ia segera membereskan barang Perth lalu menghilang untuk.mencari Bass, ia tidak bisa melacak keberadaan Perth. Kemampuannya tidak bisa melacak Perth menghilang.
"Bass." Mark akhirnya menemukan Bass. "Tenanglah, aku tahu dia dimana, kali ini dia bertindak untuk kebaikan, meski aku tidak tahu tindakan apa yang ia lakukan setelahnya." penjelasan Bass yang sama sekali tak dipahami Mark. "Apa maksudnya sih?" tanya Mark kesal. "Atta, sahabatmu dalam bahaya, kita harus mencari Blue, karena musuh Atta adalah golongannya Blue." penjelasan Atta sambip berjalan celingukan mencari Blue.