- Apakah Pendosa memang pantas mati? -
...
Saint mengganti perban Perth yang kotor karena darah kembali merembes keluar.
Perth sedang berbaring tanpa memejamkan matanya.Mengapa ia mengalami kesialan terus sih?
Namun itulah hidup.
Tadi saat keluar dari Kamar Mandi, dirinya tidak sengaja melihat seorang lelaki sedang dibully, ia pun membantunya. Dan seseorang diantara mereka menjatuhkan Perth dan dengan sengaja menginjak Pergelangan tangannya.
Untunglah ada Saint yang kemudian memberikan mereka sanksi.
Sedang lelaki yang ditolong Perth sungguh berterimakasih pada Perth.
Namanya Phi Gun Napat."Apa sakit?" tanya Saint sambil mengelus pergelangan tangan Perth yang barusan perbannya ia ganti.
"Tanganku tidak apa-apa Pak." jawab Perth sopan.
"Bukan, bukan tangannya tapi luka di hatinya, apa sangat sakit?" tanya Saint menatap Perth.
"Hemb sangat." jawab Perth.Perth tersentuh, kali ini ada yang menanyakan luka hatinya saat mengetahui fisiknya yang luka.
Saint mengelus kepala Perth dengan lembut.
Seperti seorang Ayah mengelus anaknya.
Perth mengartikannya begitu."Aku tidak pernah bersahabat dengan Bangsa Vampire, mungkin karena kupikir kita adalah Musuh secara Otomatis. Tetapi saat tahu kamu juga seorang Vampire, aku jadi ingin lebih mengenalmu." kata Saint tulus tanpa kelicikan seperti biasanya.
Saint tidak mengerti, tetapi saat melihat luka di pergelangan tangan Perth, ia merasa sangat bersalah karena tidak tahu cara mengobati luka hati Perth.Setelah merasa dikhianati Blue, ia jadi merasa sangat sakit hati.
Ia ingin tahu banyak tentang Perth.
Dan Blue yang lebih banyak mengenal Perth malah tidak mengatakan apapun yang membuat Saint semakin marah.Tetapi apa berhak ia kecewa?
Jika selama ini ia selalu berkata bahwa Di Dunia dan Kehidupan ini tidak ada yang bisa ia percayai?"Perth, dari Jnovel Series Gun Princess, kamu paling suka Seri keberapa?" tanya Saint random. Ia pernah melihat Perth membaca serial itu, dan tanpa sadar Saint pun juga ikutan membaca Jnovel serial itu.
"Seri Pertama, Gun Princess - The Majesty." kata Perth, ia senang mengetahui ada yang sehobi dengannya.
Perth itu suka membaca.
"Aku juga menyukainya, menurutmu apa Am terlalu kejam pada Cecilia hingga membuatnya bunuh diri?" tanya Saint.Saint sudah tahu apa yang terjadi antara Mark dan Perth. Dan Saint yakin alasan dibalik tersayatnya luka di pergelangan tangan Perth adalah karena Mark juga.
"Tidak, Am tidak menyangka juga tindakan Cecil akan seperti itu mengingat Cecilia adalah Pengikut Tuhan paling setia." jawab Perth apa adanya.
Tahukah bahwa pembicaraan random Saint tentang Novel yang disukai Perth membuat hati Perth menghangat.
Ia sangat menyukai karakter Am yang mandiri dan gigih, kuat dan sangat terampil, meski sejujurnya karakter itu lebih menyedihkan daripada karakter Cedric maupun El."Cecilia adalah karakter yang tidak terprediksi kan?" tanya Saint yang disetujui oleh Perth.
Seperti Oase yang menyejukkan, tetapi Ilusi."Seperti Mark Siwat." cetus Perth yang dibalas senyum oleh Saint.
Mata Perth jadi berkaca-kaca.Dia membenci Mark Siwat, sungguh.
Jika dibandingkan dengan Cecilia itu sangat jauh, tetapi yang diingat Perth adalah karakter mereka yang tidak baik tetapi juga tidak buruk. Hanya cenderung ke satu sisi jika dilihat dari luar, tetapi sebenarnya sama, tetap Stuck dan sangat kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
V.A.M.P.I.R.E (End)
FanfictionDua Klan dari Bangsa Vampire dan Bangsa Werewolf berebut seorang Anak Manusia bernama Perth Tanapon. Rate : T-M Boy x Boy Mark Siwat: Dominan Saint Suppapong : Dominan Perth Thanapon : Submisif