10 - Sisi Terlupakan

374 55 15
                                    

-Mark, jangan pernah berubah. Tetaplah jadi adik kecilku yang manis.-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Mark menemani Perth ke Pasar Malam setelah pulang dari Rumah Plan, mereka juga makan malam bersama.

Saat Perth kembali dari membeli Gula Kapas.
"Mau?" Perth menawarkan satu, anak itu membeli dua.
"Nggak, kamu makan saja dua-duanya." kata Mark dengan nada dingin.
Bukan tidak suka diajak kesini.
Hari ini cukup melelahkan.

Ia kembali mengingat apa yang telah lama ia lupakan tentang kenangannya bersama Pinnara saat dulu.

"Kamu jadi dingin." kata Perth.
Mark menoleh.
"Aku sedang tidak baik." jawab Mark memilih jujur.
Perth mengangguk paham.

"Apa aku berubah tadi?" tanya Perth sambil menatap Mark.
Mark bingung apa maksudnya pertanyaan Perth.

"Saat aku tidur, apakah aku terbangun dengan sisi yang lain dan membuat kamu merasa tak nyaman?" tanya Perth meminta Mark jujur.
"Apa yang kamu bicarakan sih? Aku nggak paham." Mark ingin Perth tidak tahu apapun tentang sisi dirinya yang lain.

"Selama ini aku terus menyangkal, terus merasa itu tidak mungkin, tapi orang disekitarku dahulu yang biasa membullyku kemudian takut padaku. Berkali-kali orang datang dan pergi hanya karena takut." Perth untuk pertama kalinya kembali menceritakan ketakutannya setelah 10 tahun yang lalu.

"Aku terkadang takut saat terbangun, karena saat aku tidur, rasanya ada sisiku yang tidak kuketahui muncul. Tapi sekarang aku mungkin harus belajar mengenali sisiku yang lain itu." Perth menunduk sambil menghela nafas panjang.

"Perth, kamu pernah menceritakan ini pada yang lain?" tanya Mark dengan nada melembut.
Perth mengangguk.

"Pernah sekali, dan dia bilang padaku, aku tidak perlu takut, aku tidak perlu peduli, karena waktu itu aku masih kecil, jadi biar nanti aku memahaminya dengan sendirinya." kata Perth mengingat lelaki yang membuatnya sedikit tenang waktu itu.

Pelukannya yang terasa hangat pun masih sangat jelas ia ingat.
Aromanya yang menenangkan dan sangat kuat masih ia ingat dengan baik. Senyuman cerah dan juga perkataannya yang lembut membuat jantung Perth berdegup kencang.

"Bagaimana kalian bertemu?" tanya Mark.

Ia penasaran sekali.
"Saat sebelumnya kakiku terluka karena gigitan anjing, aku menangis dengan keras, tapi aku sendirian. Hingga aku pingsan, namun setelah aku bangun, aku berada di tempat lain dan tubuhku penuh darah, darahnya anjing yang sebelumnya melukaiku." Mark dapat membayangkan situasi yang dialami Perth.

"Anjing itu kenapa bisa terluka?" tanya Mark.
"Tubuhnya terluka karena cakaran jariku. Aku menangis lagi dengan keras karena bingung, tapi anehnya luka dikakiku sembuh dengan sendirinya. Dan saat itulah Paman itu membawaku pergi ke Sungai dan mencuci diriku agar bersih. Lalu memelukku dan bajuku juga tubuhku mengering seketika, tubuhya panas." jelas Perth.

V.A.M.P.I.R.E (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang