Happy reading
*****
Kesya Alluna Adipraja. Semua orang memanggilnya Luna. Keceriaannya selalu mematik senyum semua orang. Dan Abi termasuk salah satunya. Ya, Luna adalah satu-satunya sahabat perempuan yang dimiliki Abi.
Awal pertemuan mereka tidak ada yang istimewa. Karena pada nyatanya mama Abi dan mamanya Luna merupakan teman lama yang masih terjalin baik hingga kini. Lalu berdasar pada hubungan itu, Abi dan Luna dipertemukan. Dengan platform acara arisan, disana juga tercipta kedekatan antara Abi dan Luna.
Lambat laun, mereka seperti tak terpisahkan. Abi bak bayangan hitam dari seorang Luna. Luna yang merupakan anak tunggal, menerima keberadaan Abi dengan mudah. Mereka berbagi tawa dan tangis bersama. Luna menjelma menjadi sosok penting dalam hidup Abi. Terlebih sejak orang tua Luna terkadang menitipkan Luna di rumah Abi, membuat hubungan mereka semakin erat.
Seiring berjalannya waktu, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikan menengah pertama di sekolah yang sama. Tahun pertama berjalan seperti biasa, kedekatan Luna dan Abi sudah menjadi rahasia umum di sekolah. Walau mereka berbeda kelas, namun Abi tak melepas sedikitpun perhatiannya pada Luna. Abi merasa bertanggung jawab menjaga Luna dimanapun dan kapanpun.
Kemudian tiba-tiba saja muncul rumor sampah yang mengusik Abi dengan tak terduga. Selain menjadi trending topik saat itu, adalah Luna yang menjadi objek rumor itu. Dan yang membuat Abi kian resah, dimana rumor itu mengabarkan kedekatan Luna dengan salah satu teman sekelasnya, Vano.
Tidak ada yang tahu, sesuatu yang asing bergejolak dalam diri Abi. Rasa tak terima, marah dan takut kehilangan menggerogotinya. Abi hanya ingin Luna melihat dirinya, ia merasa terancam akan rumor itu. Tapi, kenapa ia harus merasakan hal itu?
Abi sedang mencari jawabannya.
Bukankah seharusnya dia bahagia? Karena akan ada orang lain selain dirinya yang akan menjaga Luna?
Akan tetapi kenapa ia malah kecewa?
Tidak cukupkah Luna hanya dengan Abi seorang?
Tak sanggup berkubang dalam pertanyaan yang ia sendiri tak mampu menjawab, Abi memutuskan menanyakan rumor itu sendiri pada Luna. Sekedar meyakinkan diri bahwa rumor itu tidak benar adanya.
Berpayung ribuan bintang, dengan hembusan angin yang membelai tubuh mereka. Tepat di sebuah taman, dengan dalih jalan-jalan, Abi menemukan jawaban dari semua pertanyaannya lewat senyum malu-malu dan wajah merona dari sahabatnya itu, Abi menyesali keputusannya untuk bertanya.
Kemudian Abi yakin seratus persen, gejolak dalam dirinya semakin menjadi-jadi. Sengatan dalam dadanya tak diperkirakan sama sekali. Ia paham, Luna sedang jatuh cinta. Lalu Abi hanya bisa tersenyum kecut.
Abi tahu, Luna tidak akan memandangnya lebih dari seorang sahabat. Sebab dulu mereka pernah saling mengucap janji bahwa hubungan persahabatan mereka tidak akan pernah putus, apapun alasannya termasuk jatuh cinta satu sama lain.
Dan Abi mengingkari janji itu.
Satu tahun kemudian, tepat saat kenaikan menuju kelas tiga menengah pertama. Abi yakin dirinya amat berdosa, setelah mendengar kabar bahwa Luna dan Vano memutuskan jalinan kasih mereka. Abi menjelma menjadi manusia bejat yang bahagia diatas hal buruk yang dialami sahabatnya, Luna. Kemudian menjadi sosok malaikat yang menemani Luna kala bersedih pasca putusnya hubungannya.
"Lo kok malah bengong sih, Bi?" Sebuah suara mengalun ke dalam telinga Abi, merenggut semua kilasan memori yang ia putar kembali tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIRARA
Teen Fiction{REVISI SETELAH TAMAT} Meira membenci Abi, itulah faktanya. Semesta mempermainkan takdir mereka dalam lingkaran pertengkaran yang tidak berujung. Dimana Abi si brandal sekolah selalu mengusik ketenangan Meira. Lalu Abi mulai merasakan hal yang berbe...