bagian 24

22 1 0
                                    

Tiga hati satu cinta

Tiga hati satu cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sarla pulang kerumah dengan keadaan lesu, jam sudah menunjukkan pukul tuju malam.

"Aduhh, non kok baru dateng, katanya sebentar, bibik khawatir non kenapa-napa" Bik isa mendekati sarla khawatir.

"Sarla ada urusan bik, sarla ke kamar ya mau istirahat" Sarla lantas berjalan naik ke tangga menuju kamarnya.

Bik Isa nampak heran melihat gelagat Sarla, Bik Isa memutuskan ke dapur, ia hendak mengambilkan sarla makanan.

Sarla menaruh tas dan gitar yang ia bawa, lantas pergi ke kamar mandi untuk mandi karena badannya sudah gerah.

"Non, bibik taruh makanannya di meja,dimakan ya non" ucap bik isa lebih keras karena tahu sarla sedang mandi.

"Iya bik, makasi" balas sarla

Bik isa pun pergi dari kamar sarla, entahlah kenapa ia kepikiran terus dengan majikannya itu, seperti ada masalah yang dihadapi.

***

Seorang gadis merenung di kamarnya, ia memikirkan kejadian tadi di rumah sakit entahlah ia harus apa, haruskah ia menyerah dan melupakan perasaannya terhadap kenan.

Sikap kenan akhir-akhir ini membuktikan kalau lelaki yang dekat dengannya itu menyimpan perasaan lebih dari sahabat terhadap sarla.

Tok tok tok

Ketukan pintu kamarnya membuat rahel beranjak dari ranjangnya.

"Sayang udah minum obatnya?" Mira bertanya pada putrinya.

Rahel mendadak murung, ia sudah muak minum obat dan obat setiap harinya. Tapi tetap penyakitnya makin lama membuatnya putus asa.

"Heyy kok kamu bengong?" Mira memegang lengan rahel

"Enggak kenapa ma, cuma rahel capek terus gini aja"

Mira mengerti perasaan putrinya, "Ayo masuk, kamu bebas cerita sama mama"

Rahel menurut, rahel mengajak mama nya duduk dikasurnya.

"Ma karena penyakit rahel ini, rahel jadi sering putus asa" ucap rahel sedih

Mira tersenyum pedih, yatuhan anaknya terlalu berat menerima penyakit ini dihidupnya.

Mira memeluk erat rahel, mengelus puncak kepala putrinya. "Kamu gadis kuat sayang, ada mama,papa yang selalu ada buat kamu"

Rahel menangis dipelukan mamanya, "Rahel bingung ma, rahel suka sama dia tapi rahel merasa dia cuma kasihan aja sama rahel"

Mira mengerutkan keningnya, ia melepas pelukannya.
"Maksud kamu dia itu siapa?"

Rahel menghapus air matanya
"Kenan ma, aku cinta sama dia, tapi mungkin hanya aku yang cinta"

"Udah kamu tidur, udah malem, nanti mama pikirin" Mira menyelimuti putrinya dan mengecup kening rahel.

SECRET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang