16•

1.9K 179 3
                                    

Sepulang liburan kemaren anak anak pada di sibukin oleh ujian, abang mark juga sibuk organisasi di kampus, rumah pun juga gak seheboh biasanya.

Kalo ujian gini anak anak bakalan les dua kali lipat dari biasanya, mark pun juga pulang larut karna sibuk rapat.

Ayah johnny? Gak terlalu sibuk dikantor jadi selalu diusahain pulang sebelum anak anak balik dari kegiatannnya.

"Halo bunda lagi dimana?"

"Bunda lagi ada urusan kak di butik, kenapa nak?"

"Bunda gak ke rumah?"

"Nanti bunda usahain ya, udah dulu ya kak bunda mau rapat"

Tut tut

"Gimana no?"

"Bunda bilang lagi ada urusan jun, nanti di usahain gitu", jawab jeno di barengin helaan nafas kasar.

Renjun pun sama cuma ngehela nafas denger jawaban jeno.

"Bun kita kangen" , ucap renjun pelan, di dalam mobil sekarang cuma ada dia sama jeno, jaemin sama haechan belum selesai les nya jadi mereka nunggu dimobil aja.

Tanpa sadar jeno pun juga ngucapin kalimat yang sama, pandangannya beralih pada jendela mobil, sekarang mulai mendung sebentar lagi bakalan hujan, dan renjun?

DORR!!

Mereka berdua tersentak mendengar ledakan dari arah depan parkiran.

Badan renjun bergetar hebat sebab kaget saat petir menyambar warung kopi itu.

"Njun kamu gak papa? Njun jawab aku"

Renjun cuma diam jantungnya berdetak secepat getaran tubuhnya.

Berkali kali jeno mencoba menyadarkan renjun dan menenangkannya.

"No aku-"

"Jangan takut aku disini njun, haechan sama nana juga disini", haechan sama jaemin masuk tepat saat petir menyambar tadi.

"Iya kak kita disini, kakak gak sendirian",kata haechan.

Jaemin mengambil botol minumannya "kak minum dulu biar tenang dikit".

Renjun meminumnya beberapa teguk, ketakutannya mulai reda namun bayang bayangan itu masih terlukis jelas di memorinya.

Setelah renjun mulai tenang jeno langsung melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah.

Renjun kedua tangannya di kepal oleh jaemin dan haechan, kedua adiknya itu melakukan perannya dengan baik.

Sampai dirumah mereka barengan mark, chenle sama jisung juga baru pulang.

Belakangan ini ayah johnny yang bakalan sambut mereka pulang di depan pintu.

"Kalian langsung ganti baju ya terus kita makan malam"

"Iya yah", jawab mereka serentak.

Mereka langsung ngibrit ke kamar karena baju mereka rada basah juga.

"Bosen gak sih beli makanan mulu? Kangen masakan bunda aku tuh", yang di anggukin oleh kembarannya.

"Mungkin karna kitaa nakal kali ya chan? Makanya bunda males"

"Aku mah gak nakal kamu tu na yang nakal bikin bunda puyeng", jawab haechan yang dapat tampolan di bokongnya oleh jaemin.

Haechan cuma cengengesan ganteng.

"Anak anak ayo turun, masakan udah siap nih sama bunda", teriak ayah johnny dari dapur.

"Hah?"

"Bunda?"

"Bunda dateng?"

"Ini gak salah dengerkan ya?"

"BUNDA I MISS YOUUUUUUU"

Mereka langsung lari ke dapur begitu denger ucapan johnny.

Sampai di dapur mereka yang tadinya teriak heboh manggilin bunda tiba tiba ngefreze begitu aja.

"Ayo duduk ini bunda udah repot repot lo masak banyak buat kita", mereka gak jawab ucapan ayahnya.

Mereka cuma diem natap ayah dan perempuan yang disebut "bunda" oleh ayahnya itu.

Sampai akhirnya "itu bukan bunda", cicit jisung yang mukanya udah merah nahan tangis.

Perempuan itu mendekati jisung "kita makan dulu yuk, baby ji?", Ajaknya.

Jisung menggeleng dan menjauh bersembunyi dibelakang jeno.

Chenle pun terlihat perlahan mundur dan berakhir di peluk haechan.

Ini bukan bunda yang mereka harapkan tadi.

"Tante siapa?" Tanya jaemin tangannya juga gemetar menunggu jawabannya.

"Tante-"

Ucapanya di selip johnny "bunda baru kalian".

Jawaban yang keluar dari mulut sang ayah benar benar menusuk hati mereka.

"Kita gak butuh tante ini ayah",ucap haechan.

Haechan dan jeno berlari menuju kamar membawa dua bungsu mereka agar tidak perlu mendengar hal tadi lebih lanjut.

"JENO HAECHAN CHENLE JISUNG GAK SOPAN YA KALIAN", ini pertama kalinya bagi mereka diteriaki oleh ayahnya.

Mark, renjun dan jaemin yang masih disana terkejut dengar nada bicara ayahnya.

"SIAPA YANG NGAJARIN KALIAN GAK SOPAN? INI AJARAN SERA KE KALIAN?"

"JAWAB AYAH, MARK KAMU JAWAB!"

"MINTA MAAF SEKARANG KE BUNDA BARU KALIAN"

mereka yang dari tadi cuma diam bukan karena takut tapi karena geram atas ucapan ayahnya.

Mark menelan salivanya "maaf ayah tapi kami gak bisa", ucapnya dan berbalik ke kamar menggandeng dua adiknya yang sudah tersulut amarah itu.

Mereka berkumpul di dalam kamar mark, suasana hati mereka benar benar rumit sekarang, baru saja liburan yang menyenangkan sekarang mereka harus menelan pahit masalah ini.

"Bang, apa karna ini bunda gak pernah dateng lagi kesini?"

Mark tidak menjawab ia berdebat dengan otaknya sekarang.

Chenle dengan sisa suaranya yang sudah hampir habis karena menangis beranjak memeluk mark "itu perempuan yang sama yang pernah lele liat di cafe bareng ayah bang" suara tangisnya makin pecah.

"Nana juga udah pernah bilang ke bunda sera tentang ini dan sekarang kemungkinan buruk yang kita takutin terjadi", lirih jaemin yang tetap memeluk jisung sibungsu yang selama ini buta akan masalah keluarga mereka.

"Sekarang kita harus gimana bang? Ayah marah besar, kalimat ayah tadi kasar banget bang", jeno sama lirihnya dengan saudaranya yang lain.

"Sekarang kita istirahat dulu aja besok abang pikirin jalan keluarnya ya, kalian pasti capek, belum makan juga kan? Abang pesenin go food aja nanti ambilnya lewat jendela kamar renjun"

Kenapa lewat jendela? Karna mereka masih geram ketemu ayah dan calon istrinya itu.

Setelah makanan sampai mereka langsung makan tapi hanya sedikit tidak seperti biasanya, mark memohon untuk mereka makan dengan lahap.

Kebiasaan makan yang selalu berisik kini tenang sekali tidak ada kehebohan.

Selesai makan mereka tidur berjejer di kasur mark, mereka tidak mau tidur dikamar masing masing.

Mark memilih tidur di karpet karna kasurnya hanya muat dua orang idealnya namun kalo sempit sempit bisa berempat orang.

Melihat mark berbaring di karpet ke enam adiknya berpindah ke karpet juga mark di apit oleh dibungsu chenle dan jisung disusul renjun jeno haechan dan jaemin.

Dream FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang