"duduk ra", sera duduk di ruangan perkantoran yang luas, ada banyak bingkai foto 7 laki laki yang menemani hari harinya belasan tahun belakangan.
johnny datang membawa dua gelas kopi dan teh hangat di atas nampannya. "minum dulu", kata johnny yang diangguki sera meresap minumannya.
"Anak anak gimana ra? mereka gak bandel kan?", tanya johnny.
sera menggeleng "enggak kok, mereka masih jadi diri mereka yang biasa"
"Oh iya aku juga sekalian bawain pesenan kamu", sera ngeluarin bungkusan.
johnny meraihnya dan melihat sedikit isi dalam bungkusan itu "makasih ya ra, cantik banget pasti yena suka".
sera senyum "iya sama sama".
johnny meletakan bingkisan tadi di lemari kerjanya dan kembali duduk di sofa.
johnny menidurkan kepalanya di punggung sofa kantornya "aku bingung ra", sera menoleh
"aku bener bener bingung, akupun nyesel udah ngelempar tangan ini ke abang", ucap johnny yang matanya menatap tangan kekar yang sudah melayangkan tamparan ke wajah putranya.
"aku cuma pengen mereka dapet kasih sayang dari sosok ibu yang sebenernya, i know selama ini mereka udah dapet itu semua dari kamu, tapi gak mungkin selamanya juga", lanjut johnny.
johnny memijat pelipis kepalanya yang benar benar sakit karna pikiran nya, "cepat atau lambat semua bakalan sampai di titik penghujung semua harus di akhiri".
Sera hanya diam memperhatikan setiap kata yang keluar dari johnny. "kamu juga punya kehidupan ra, udah cukup banyak pengorbanan kamu selama ini dan itu sangat aku syukuri, berkat kamu mereka bisa hidup kayak sekarang".
"sekarang aku gak tau mau kayak gimana lagi, tolong kamu beri pengertian sama mereka, ini juga demi mereka ra", ucap johnny memohon.
sera berfikir sejenak, ia juga ingin semua berakhir indah sesuai dengan harapan ketujuh malaikatnya itu.
"malam ini ayo kita temui yena sama anak anak, kita makan malam di luar".
Johnny mengangkat kepalanya "kamu yakin?", tangannya terulur meraih tangan sera "aku takut mereka gak mau ketemu aku apalagi yena sekarang".
"Aku bakalan bujuk mereka", sera menepis pelan genggaman johnny.
johnny ngangguk "oke, makasih ra".
"Aku balik"
"iya"
•Dream Family•
"BUNDA KITA PULANG", teriak chenle membuka pintu masuk.
sera yang lagi sibuk di dapur gak bisa denger suara chenle karna suara blander yang cukup menggelegar.
"bun adek panggil kok gak di sautin" kata chenle yang dateng ke dapur.
sera cuci tangan setelah sadar anak anaknya udah balik.
"hehe maafin ya dek suara blandernya brisik banget makanya gak kedengeran"."bikin apa bun?", tanya jeno yang di ekori haechan sama jaemin.
sera yang lagi didihin santan nyaut "bikin bubur jagung, kalian suka gak?"
"suka apapun yang bunda bikin selalu enak", jawab haechan yang di setujui sama saudara saudaranya.
renjun dateng dari kamarnya habis ganti baju "kakak bantuin ya bun".
"iya boleh kakak tolong adukin santennya ya biar gak ngegumpal", renjun ngangguk.
"kalian ganti baju dulu gih sambil nungguin buburnya mateng", ke lima anak laki laki itu ngangguk dan ganti baju di kamar.
selesai ganti baju mereka pada ngumpul lagi di ruang tv, haechan sama jisung lagi main game online jaemin lagi nonton mukbank di youtube sedangkan chenle lagi rebahan, mukanya lelah banget bisa di pastiin bentar lagi ketiduran.
Renjun sama jeno lagi di dapur bantuin bunda sera, abang mark belum pulang katanya bentar lagi masih ada kelas.
"cung, bagi hostpot dong", ucap haechan.
jisung gak ngomong dia langsung nyalain hostpot nya, "yang mana nih namanya?"
"yang itu goblok", jawab jisung.
"Aw", jisung meringis kupingnya dijewer haechan.
"gak sopan ya ngatain kakaknya goblok"
"ih apaan kak emang yang itu goblok",ucap jisung sambil kipas kipasin telinganya yang panas kena jewer.
haechan geram dikatain goblok langsung teriak lari ke dapur "bun icung udah nakal sekarang bun", adunya.
bunda sera yang lagi nuang bubur ngejawab "kenapa kakak?"
"masa kakak di katain goblok", ucap haechan.
jisung yang denger haechan ngadu ikut lari ke dapur "bukan bunda bukan kakak yang goblok tapi emang nama hotspotnya yang itu goblok".
belum sempat sera ngejawab, mark yang baru dateng langsung nimbrung "lagian kamu juga dek masa nama wifinya gitu ganti gih gak baik".
"iya dek ganti, bisa bikin salah paham", ucap jeno.
jisung ngangguk dan buka ponselnya lagi, "udah" katanya sambil nunjukin layar ponselnya.
haechan sama jisung balik lagi ke ruang tv lanjutin main gamenya.
"passwordnya apa dek?" tanya haechan.
"gak tau", jawab jisung.
"lah kan itu hape kamu masa gak tau"
"iya gak tau kakak"
haechan melirik jisung dengan tatapan tajem "kamu ketik disana gak tau", ucap jaemin yang muak juga nontonya keganggu.
"lah jadi gak tau itu passwordnya?", ucap haechan yang kaget bisa connect.
"hehe".
"Yuk makan", jeno bawa 8 mangkok isi bubur sedangkan renjun bawa 8 gelas teh manis.
"yeah makan", ucap chenle yang langsung bangun begitu nyium bau makanan, padahal tadi waktu jisung sama haechan berantem dia gak terganggu sama sekali di alam mimpi.
"bun malam ini kita makan apa?", tanya jaemin yang mulai nyuap bubur ke mulutnya.
sera mikir sebentar "kalian pada sibuk gak malam ini?",tanyanya.
semua geleng kepala "enggak kok bun", jawab mark mewakili adik adiknya.
"yaudah malam ini kita makan di luar, gimana?"
"ASIIKKK MAKAN DI LUAR", teriak haechan.
"Yes sekalian jalan jalan bareng bunda", ucap jisung.
Jaemin ngepout bibirnya "Yah padahal masakan bunda lebih enak dari pada makanan di luar".
sera tersenyum "malam ini makan di luar besok baru deh bunda yang masak, okay?"
jaemin ngangguk "okay bunda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Family
FanfictionCoretan ke-DUA Start : Agustus 2020 Finish : Desember 2020 201222 #1 jungsungchan 210514 #1 nakamotoyuta 210824 #1 shotaroosaki 211113 #1 xiaodejun 221201 #1 chittaphonleechaiyapornkul 210816 #2 shotaroosaki 210825 #2 qianqun 210828 #2 chittaphonlee...