Chapter 1: Pertemuan Pertama

360 19 2
                                    

Terdengar ketukan sepatu yang menuju ke arah salah satu ruang kelas yang berada di lantai dua di sebuah sekolah swasta di salah satu kota di Jakarta. Lalu langkah kaki itu berhenti tepat di depan kelas yang bertuliskan 'XII IPS 2'

Srettt...

Ketika suara pintu terbuka, semua yang berada di kelas tersebut seketika menoleh dan terdiam. Dari pintu, seorang pria paruh baya berjalan dengan tegas menuju ke tengah ruangan

"Selamat pagi anak anak" sapa pak Bandra pada semua murid yang ada di dalam kelas

"Pagi pak!" jawab serempak para murid

"Oke, bapak tidak akan bertele tele. Jadi, kalian akan kedatangan 3 murid baru di kelas ini" jelas pak Bandra sambil menatap ke arah penjuru kelas

Mendengar perkataan pak Bandra, seketika semua murid menjadi riuh

"Pak, muridnya cowok apa cewek?"

"Kalo cewek cantik nggak pak, kalo cowok ganteng nggak pak?"

"Udah ada yang punya nggak pak?"

"Alamatnya di mana pak?"

"Bapak maknya siapa pak?"

"Sodaranya berapa pak?"

"Jodoh saya bukan pak?"

Pakk...

Kelas kembali hening ketika mendengar suara mistar panjang milik pak Bandra yang bertabrakan dengan permukaan meja

Menghembuskan nafas, pak Bandra pun memanggil 3 murid baru yang tadi ia sebutkan

"Kalian, masuk sekarang" kata pak Bandra sambil melihat pintu kelas yang mulai terbuka

Dari luar, masuklah 3 pria tampan yang berjalan mantap menuju ke tengah kelas-- tepat ke arah berdirinya pak Bandra

"Kalian, perkenalkan nama kalian" perintah pak Bandra saat melihat ke 3 murid baru tadi sudah berbaris dengan rapi. "Di mulai dari arah kiri saya" lanjut pak Bandra

"Kenalin nama gue, Arkana Saraswati" kata pria di bagian kiri

"Gue Bima Andreas" pria yang berdiri di tengah memperkenalkan namanya sambil tersenyum manis, memperlihatkan lesung pipi yang berada di pipi kanannya

"Ya Tuhan, jodoh gue"

"Calon imam"

"Bapak anak anak gue itu"

"Fix, temenin gue ke rumahnya. Pen gue lamar"

"Dih, emang maknya mau sama cewek modelan kek lu jadi calon mantunya?"

"Heh sembarangan aja lo"

"Sudah, cukup semua" pak Bandra menatap tajam ke arah siswa/i di kelas itu. "Kamu bisa lanjutkan" lanjut pak Bandra kembali menatap ke arah murid baru yang berada di ujung

"Gue Kendra Alan Stevano" pria paling ujung memperkenalkan namanya dengan wajah datar

"Oke kalian bisa mencari tempat duduk yang kosong. Kalau begitu, bapak pamit undur diri" setelah berpamitan, pak Bandra mulai meninggalkan kelas XII IPS 2 bersama penggaris kesayangan. Namun, tepat di depan pintu, ia berhenti dan berbalik, "Anna ke mana?" tanyanya sambil menatap penjuru kelas

"Nggak tahu pak" jawab beberapa murid kelas sambil menggeleng geleng kan kepala

Menghela nafas, pak Bandra melanjutkan langkahnya setelah mengucapkan kata 'yasudah'

KASAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang