11

1.3K 105 3
                                    

Ruang kerja Kim company menjadi tempat dimana wonwoo sedang duduk di sofa ruang kerja mingyu dan menatap mingyu dengan tajam.

Wonwoo tak habis pikir dengan pria hitam tapi sexi sangat akrap dan ramah dengan jihoon sedangkan saat sedang bersama nya ia akan berubah sangat dingin seperti es kutub Utara.

"Kau tak ada kerjaan nona jeon hingga memandangi ku begitu"ujar mingyu
"Yak kenapa kau ramah sekali dengan wanita sialan itu tapi dingin kepada ku"ujar wonwoo marah
"Kau itu aneh wanita ramah seperti ji Noona kau anggap sialan lalu aku harus memanggil mu wanita apa kalau kelakuan mu itu bar-bar sekali"
"Itu..."
"Kau pulang saja istirahat, sekertaris ku akan mengantar mu"
"Tidak kau sendiri yang mengantar ku?"
"Tidak sampai kau bisa memperbaiki  pola pikir, mulut dan tingkah laku mu baru aku akan mengantar mu jika kau tidak bisa jangan harap aku akan mengantar mu...sudah sana pulang"

Lihatlah wajah wonwoo sekarang yang menatap mingyu tak percaya biasanya wonwoo yang akan mengusir para pria dan siapa pun yang tak ia sukai tapi sekarang ia yang terusir.

Wonwoo keluar dari ruangan mingyu dengan kesal ia ingin sekali menjambak jihoon sampai rambut jihoon terlepas dari kepalanya jika tak ingat dengan perjanjian konyol itu.

"Ah...persetan dengan perjanjian itu"kesal wonwoo

Hao juga mengalami nasib yang sama dengan wonwoo bahkan belum Hao berbicara Jun sudah menyuruh sekertaris nya untuk mengantar Hao pulang.

Hao hanya menggerutu dalam hati dan berniat memberi pelajaran kepada jihoon setelah sampai rumah nanti bahkan ia sudah menghubungi nyonya kwon yang tak rain adalah ibu soonyoung untuk membantu menghajar jihoon pasalnya akan sangat sulit jika mengetahui seungkwan ada di rumah.

Pintu rumah terbuka dengan begitu kerasnya bahkan jihoon dan seungkwan yang sedang duduk bercerita sampai terkejut.

Mata jihoon dan seungkwan tertuju pada wonwoo, Hao dan nyonya kwon memandang jihoon dengan tajam sampai nyonya kwon masuk rumah dengan tongkat sapu di tangannya dan langsung memukul jihoon dengan begitu kerasnya sedangakan wonwoo dan Hao memegangi seungkwan agar tak bisa menolong jihoon.

Pukulan demi pukulan jihoon dapat dari sang eomma mertua dengan begitu kejinya bahkan tarikan kuat pada rambut jihoon tak nyonya kwon lepaskan.

"Dasar wanita sialan apa yang kau lakukan dengan calon pada keponakan ku hah...tidak kau kau sadar kau itu siapa? Kau itu hanya orang luar yang tidak tahu diri yang appa suami ku ambil untuk dinikahkan dengan putra ku yang sangat berharga yang harusnya menikah dengan yuju" bentak nyonya kwon
"Akhk...ampun eomma-nim...ampun ini sakit ku mohon"ujar jihoon dengan lirih

Seungkwan terus meronta dari genggaman wonwoo dan Hao ia ingin menolong jihoon yang sudah penuh luka bahkan darah.

BRAK!

"EOMMA HENTIKAN!"

Suara teriakan soonyoung menghentikan kegiatan nyonya kwon yang sedari tadi memukuli jihoon bahkan hansol yang ada di belakangnya juga terkejut dengan apa yang ia lihat.

Wonwoo dan Hao melepaskan seungkwan karena mereka takut dengan soonyoung apalagi mereka juga mengetahui perjanjian itu.

"Eonni...eonni masih dengar suara seungkwan kan"panik seungkwan dengan air mata
"Hahhh...hahhhh"tak ada sahutan dari jihoon hanya nafas yang memburu.
"Yak...hansol bantu aku membawa eonni ku ke kamarnya"teriak seungkwan yang membuat hansol langsung membawa jihoon kedalam kamar jihoon

Soonyoung hanya melihat jihoon dibawa masuk oleh seungkwan dan hansol sedangkan ia kembali menatap sang eomma dengan pandangan sedikit kesal begitu juga dengan kedua adiknya.

Stay Hire With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang