2

1.3K 108 1
                                    

Hari Minggu yang cerah waktu yang sangat pas untuk menikmati hari bersama keluarga atau pasangan dengan pergi jalan-jalan di luar namun hal itu tidak berlaku bagi jihoon jangan pergi berdua dengan soonyoung bisa berbicara dengan soonyoung saja jihoon sungguh kesulitan.

Hari ini setelah menyelesaikan semua pekerjaan di rumah yang jihoon lakukan hanya duduk diam di taman belakang rumah seorang diri, ia tak mungkin duduk diantara soonyoung dan saudaranya diruang tengah atau dimana pun.

"Noona!" Panggil Chan dengan penuh semangat
"Ada apa Chan?"tanya jihoon dengan lembut
"Ayo kita jalan-jalan keluar"
"Tumben sekali...biasanya kau akan menghabiskan waktu libur mu berdiam diri di dalam rumah?"
"Aku bosan Noona...ayolah Noona"
"Noona akan ijin dengan Hyung mu dulu"
"Tak perlu aku tadi sudah mengijin kan Noona pada soonyoung Hyung dan boleh"
"Baiklah Noona ambil tas dulu"

Jihoon bergegas menuju kamarnya untuk mengambil tas sebetulnya tujuan lain Chan mengajak jihoon keluar adalah karena Chan tahu yuju akan datang dan Chan tak ingin jihoon terus sakit hati.

Langkah kaki jihoon dan Chan menuruni tangga dengan santai sampai langkah jihoon terhenti yang membuat langkah Chan juga ikut terhenti.

Pandangan jihoon tertuju pada yuju yang tengah duduk diantara soonyoung dan semua saudara soonyoung oh ayolah jika seperti ini jihoon bisa apa.

"Oh...jihoon-ssi kau mau pergi?"tanya yuju
"Oh yuju-ssi kau disini? Iya Chan memintaku menemaninya jalan-jalan"sahut jihoon masih dengan senyuman
"Yah...padahal aku ingin mengobrol dengan mu"ujar yuju
"Maaf mungkin lain kali kita bisa mengobrol bersama...semoga hari mu menyenangkan disini yuju-ssi"sahut jihoon
"Chan-ie kau tak mengajak yuju juga"ujar seokmin selaku kakak
"Aku tak Sudi pergi dengannya"ketus Chan
"Chan jangan bicara seperti itu...yuju-ssi maafkan mulut Chan ya...maaf Chan tidak sopan"ujar jihoon
"Ayo Noona kita pergi saja"ajak Chan menarik tangan jihoon
"Kami permisi"pamit jihoon

Jihoon dan chan bergegas keluar meninggalkan yuju yang sedang mendengus kesal karena perkataan Chan.
.
.
.
Taman kota menjadi tempat dimana Chan mengajak jihoon untuk bersantai sejenak karena di taman kota banyak anak-anak yang bermain dan jihoon hanya memandangi itu semua sedangkan Chan yang duduk disamping jihoon hanya memandangi jihoon dengan sendu.

"Noona...mianhe"lirih Chan
"Untuk apa?"bingung jihoon
"Tadinya aku mengajak Noona pergi keluar karena aku tahu manusia ular itu akan datang ke rumah tapi malah kau melihatnya di rumah"
"Tak apa...harusnya Noona yang berterimakasih karena Chan mengajak Noona keluar"
"Noona...aku masih bingung kenapa Noona tak marah atau benci pada si yuju keju itu atau mencoba merebut soonyoung dari utang itu"
"Karena soonyoung mencintainya Chan"
"Tapi kau yang tersakiti Noona ku yang cantik...berikan aku alasan kenapa kau rela tersakiti Noona?"
"Karena aku mencintainya"
"Ingin sekali aku membunuh soonyoung Hyung"
"Lalu kau ingin membuat Noona mu ini jadi janda"

Chan hanya tertawa mendengar apa yang dikatakan jihoon terkadang Chan bingung harus merasa bersyukur atau sedih memiliki kakak ipar seperti jihoon.

Mereka memilih untuk melanjutkan acara jalan-jalan mereka dengan tujuan saling menghibur diri walau sesaat.

Senja tiba jihoon dan Chan sampai di rumah dengan senang namun kesenangan itu berubah saat jihoon dan Chan memasuki rumah dan mendapati tiga Hwang tengah duduk di tengah-tengah soonyoung dan semua saudaranya.

Jihoon sangat tahu jika tiga Hwang ini sangat membenci yuju dan sialnya yuju masih duduk terpaku di sana.

"Kau dari mana jihoon-ie?"tanya Hwang minhyun
"Aku dari menemani Chan jalan-jalan oppa"sahut jihoon
"Dan membiarkan suami mu berduaan dengan wanita ini"ujar minhyun sebari menunjuk yuju
"Oppa...tenang lah, tidak sopan menunjuk perempuan...tadi aku pergi juga setelah mempersilahkan yuju-ssi masuk jadi tidak apa-apa...oppa dan kalian semua pasti belum makan bukan? Yuju-ssi jangan pulang dulu kita makan bersama...yeji-ya ayo bantu aku memasak di dapur"ujar jihoon masih dengan senyuman
"Baik eonni"sahut yeji

Jihoon dan yeji pergi meninggalkan mereka semua di ruang tengah dengan keadaan tegang dan Chan memilih untuk berdiri di samping hyunjin dari pada harus duduk diantara para saudaranya.

"Chan tadi kau mengajak jihoon Noona pergi kemana?"tanya hyunjin mencoba mencairkan suasana
"Mencari kekasih untuk jihoon Noona"sahut Chan enteng
"Jihoon sudah punya suami chan"ujar minhyun
"Itu dia masalahnya Hyung...Noona ku yang super cantik itu sudah terikat coba saja kalau tidak sudah Chan Carikan kekasih yang mencintai Noona ku itu"sahut Chan yang terkesan menyindir
"Kau ini ada-ada saja"timpal hyunjin
"Hyung bilang pada harabeoji jika ingin menjodohkan ku aku ingin yang seperti jihoon Noona"ujar Chan
"Kau tak ingin mencari sendiri Chan?"tanya seokmin
"Untuk apa...jika pilihan harabeoji sebaik dan setulus jihoon Noona aku juga mau, jaman sekarang susah mencari yang seperti itu Hyung"sahut Chan
"Kau tak ada tanggapan soon? Biasanya kau yang paling menentang jika soal perjodohan"ujar minhyun menatap soonyoung tajam
"..."tak ada jawaban dari soonyoung karena soonyoung memang sudah terpojok.
"Oppa...jangan membuat mereka takut, aku bawakan kalian minum dan camilan untuk kalian"ujar jihoon
"Kenapa tak suruh pelayan saja Noona?"tanya hyunjin
"Tangan dan kaki ku masih sehat jadi bisa ku lakukan sendiri, kalian mengobrol lah dengan santai"sahut jihoon santai
"Kau tak ikut bergabung jihoon-ie?"tanya minhyun
"Lalu yang menemani yeji memasak siapa oppa"sahut jihoon

Jihoon beranjak dari ruang tengah dan bergegas kembali masuk ke dapur untuk melanjutkan kegiatan memasaknya bersama yeji.

Yeji kagum dengan jihoon meski di benci oleh semua orang termasuk suaminya jihoon tetap tersenyum bahkan tak pernah yeji melihat jihoon menangis walau yeji tahu hati jihoon remuk seremuk-remuknya.

Jihoon menyiapkan seluruh makanan di meja makan dengan rapi bahkan sudah dengan nasi masing-masing dan menyuruh pelayang untuk memanggil semua tamu untuk makan malam bersama.

Semua orang menikmati makan malam mereka dengan tenang kecuali minhyun yang sengaja mengajak jeonghan menjauh dari meja makan untuk membicarakan sesuatu.

Tak ada tanggapan peduli dari soonyoung dan yang lain hanya Chan saja yang penasaran terlebih lagi ia sedang sangat risih dengan yuju yang terus bersikap manis di depan soonyoung dan semua saudaranya.

Acara makan malam selsai dengan tenang meski minhyun harus menahan kesal dengan adanya yuju yang membuat jihoon harus makan di ruang makan para pelayan.

Soonyoung pergi mengantar yuju pulang, yang lain sudah bergegas menuju kamar masing-masing hanya Chan yang masih menemani jihoon di dapur yang masih sibuk cuci piring.

"Noona kau tak apa?"tanya Chan
"Memangnya Noona kenapa Chan?"tanya jihoon tersenyum dengan lembut menatap Chan
"Noona bisakah kau tak tersenyum saat hati mu sedang remuk"
"Tidak bisa sayang ku...Noona tak ingin bersedih jadi Noona tersenyum dan kau kenapa tidak masuk ke kamar atau belajar"
"Aku masih ingin menemani Noona dulu"
"Noona tak apa di tinggal sendiri...Chan masuk sana ke kamar, untuk istirahat"
"Baik noona"

Chan beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamarnya dengan tenang sedangkan jihoon kembali melanjutkan kegiatannya mencuci piring.

Sedih tentu saja, remuk sudah pasti namun jihoon bisa apa jika soonyoung memang mencintai yuju hanya berharap dan berdoa saja yang jihoon bisa.

Menangis atau bahkan meracau dengan nada tinggi ingin sekali jihoon lakukan namun ia teringat dengan pesan mendiang ibunya yang selalu mengatakan jangan pernah memaksakan cinta karena nantinya cinta akan datang dengan sendirinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Stay Hire With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang