21

1.7K 108 4
                                    

Pagi menjelang siang soonyoung terbangun dari tidurnya dengan badan yang sudah agak mendingan dari pada kemarin yang tiba-tiba saja demamnya naik kembali.

Pintu kamar terbuka dan pandangan soonyoung tertuju pada jihoon yang masuk dengan nampan berisi bubur dan obat untuk nya, ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat jihoon nya masih ada di hadapannya yang berarti itu semua tidak mimpi seperti yang ia alami sebelumnya.

"Kau sudah bangun? Demam mu sudah turun, apa masih pusing?"tanya jihoon
"..."soonyoung hanya tersenyum dan memeluk jihoon
"Kenapa memeluk ku? Apa kau masih pusing?"
"Hanya ingin memastikan ini bukan mimpi...kepala ku sudah tak pusing...dimana Jiyoung?"
"Jiyoung sekolah, sekarang kau makan dulu, aku buatkan bubur untuk mu lalu minum obat mu"
"Kepala ku sudah tak pusing dan demam ku juga sudah turun kenapa masih harus minum obat"
"Agar penyakitnya pergi soon dan lambung mu juga tak sakit...jangan lakukan lagi, kau membuatku panik semalam bahkan Jiyoung sampai makan di samping mu karena tak ingin meninggalkan mu sendirian...mulai sekarang kau harus makan tiga kali sehari bukan dua kali sehari"
"Maaf membuat mu khawatir"
"Tak apa...sekarang makan dulu"
"Berikan aku morning kiss dulu baru aku makan"
"Hah?"

Cup!

Satu kecupan soonyoung berikan pada bibir ranum jihoon yang sudah sangat lama ingin ia rasakan kembali dan jangan tanya bagaimana jihoon sekarang yang pasti wajahnya sudah merah Semerah kepiting rebus.

"Bolehkah kau suapi aku?"ujar soonyoung
"B-baiklah"sahut jihoon
"Aigoo istriku malu ternyata"
"Soonyoung"
"Aku mencintaimu ji...sungguh aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu soon...sekarang kau makan, minum obat dan mandi aku akan siapkan air hangat untuk mu mandi"
"Baju ku bagaimana?"
"Chan semalam meminta minhyun oppa untuk mengantar baju mu"
"Ji nanti saat menjemput Jiyoung aku ikut ya"
"Iya cepat selesaikan makan mu"

Jihoon menyuapi soonyoung sampai selesai, jihoon senang bisa melakukan semua kewajibannya menjadi istri kembali terlebih lagi ia tahu soonyoung mencintainya.

Hari semakin siang jihoon sudah bersiap untuk menjemput Jiyoung hanya sedang menunggu soonyoung saja, mereka memilih jalan kaki untuk menjemput Jiyoung dari pada menggunakan mobil.

"Kenapa tak menggunakan mobil saja ji"ujar soonyoung
"Udara di sini itu bagus soon dan lagi sekolah Jiyoung tak terlalu jauh itung-itung olahraga soon"sahut jihoon
"Ji...kau tak ingin pulang?"
"Pulang? Tentu saja aku ingin pulang tapi Jiyoung masih sekolah disini"
"Pindahkan saja"
"Soon Jiyoung lahir dan besar di sini tidak semudah itu Jiyoung mau melepas teman-temannya...aku pernah bertanya padanya apa dia mau pergi ke Seoul namun yang ada Jiyoung malah menangis"
"Tapi aku ingin kalian ada dalam perlindungan ku dan dekat dengan ku ji aku tak mau jauh dari mu atau pun Jiyoung"
"Hahahaha"
"Kenapa tertawa ji"
"Lucu saja mendengar mu bicara seperti itu padahal dulu kau malah memintaku pergi dari mu"
"Haiss...kenapa masih mengungkit hal dulu sekarang aku mencintai mu dan itu hukumnya mutlak"
"Iya suami ku...soal pulang ke Seoul kau bisa bujuk sendiri anak mu yang tampan itu"

Soonyoung dan jihoon sampai di sekolah Jiyoung untuk menjemput Jiyoung dan keluarga kecil itu menjadi pusat perhatian bahkan banyak yang mengatakan mereka keluarga bahagia padahal mereka tak tahu dulu seperti apa.
.
.
.
Hari mulai senja semua sudah berada di rumah bahkan Jiyoung juga sudah mandi tentu saja dengan soonyoung karena Jiyoung ingin mandi dengan appanya.

Mereka semua sedang duduk menonton tv bahkan Chan lebih menempel pada xiyeon sejak pulang dari tugasnya.

"Jiyoung-ie...apa appa boleh bertanya?"ujar soonyoung
"Bertanya apa appa"sahut Jiyoung
"Apa Jiyoung mau ikut appa pulang ke Seoul?"
"Eomma ikut tidak?...samchoon dan imo ikut tidak?"
"Tentu saja pokoknya dimana ada eomma di situ ada appa dan Jiyoung kalau samchoon dan imo memang tinggal di sana sayang"
"Kalau eomma mau Jiyoung juga mau"
"Ji dengar Jiyoung bilang mau, bulan depan ah jangan Chan dan xiyeon selesai kita pulang"

Jihoon yang sedang di dapur hanya tertawa mendengar teriakan soonyoung sedangkan Chan malah mencibir soonyoung yang di hadiahi lemparan bantal oleh soonyoung.

Suara ketukan pintu terdengar dengan cepat soonyoung berdiri dan membuka pintu dengan senyuman dan lihatlah siapa yang datang Kwon harabeoji dan minhyun dengan buah di tangannya.

"Harabeoji...Hyung"ujar Hoshi bingung
"Kau mau sampai kapan membiarkan orang tua ini berdiri di depan pintu minggir...jihoon-ie harabeoji datang"ujar harabeoji

Mendengar suara harabeoji semua langsung menoleh bahkan jihoon langsung menuju depan untuk menyambut harabeoji.

Sebetulnya harabeoji sudah tahu dimana jihoon berada namun menahan diri agar tidak mendatangi jihoon dan ingin soonyoung yang lebih dulu mendatangi jihoon.

Suasana ruang tamu kini sedang dalam kebingungan soonyoung, jihoon, Chan dan xiyeon yang masih sedikit terkejut dengan kedatangan harabeoji dan minhyun dan Jiyoung yang terus memandangi wajah harabeoji dan minhyun yang membuat kedua orang itu juga bingung.

"Wahh...harabeoji tampan...samchoon juga tampan tapi lebih tampan appa ku"ujar jiyoung sebari memeluk soonyoung
"Wah pasti soonyoung sudah menyuap Jiyoung harabeoji"gurau minhyun
"Enak saja"sahut soonyoung
"Yah padahal harabeoji punya coklat untuk Jiyoung"ujar harabeoji pura-pura sedih
"Kalau begitu harabeoji yang paling tampan"celetuk Jiyoung beralih memeluk Kwon harabeoji
"Hahahahaha Hyung kau kalah hanya karena coklat"gelak Chan
"Diam kau"kesal soonyoung
"Kapan kau mengajak mereka pulang?"tanya harabeoji
"Bersamaan dengan pulangnya Chan dan xiyeon"sahut soonyoung
"Kenapa begitu?"bingung minhyun yang masih sibuk dengan buah jeruk di tangannya
"Kalau mereka berdua di tinggal sendiri di rumah ini bisa- bisa mereka pulang bertiga"sahut soonyoung
"Aisss Hyung aku tidak seperti itu ya...iya kan sayang"ujar Chan menatap xiyeon
"Iya...mana berani dia seperti itu oppa kalau berani berarti dia siap kepalanya di jadikan gantungan kunci oleh seungcheol oppa"ujar xiyeon
"Harabeoji dan minhyun oppa ingin menginap atau pulang?"tanya jihoon
"Harabeoji hanya mampir ji, harabeoji dengar bocah nakal itu sakit sampai-sampai kau menghubungi minhyun untuk membawakan pakaiannya kata seungkwan ia berangkat kesini juga dalam kondisi kurang sehat"jelas harabeoji
"Kalau begitu makan dulu baru pulang"ujar jihoon
"Baiklah cucu menantu ku, aku juga rindu dengan masakan mu"ujar harabeoji
"Kalau begitu kalian cepat bereskan ini semua dan tata meja di sini meja makan tak akan cukup untuk kita semua"ujar minhyun
"Iya Hyung"serempak soonyoung dan Chan
"Aku akan membantu eonni saja"ujar xiyeon mengikuti jihoon ke dapur.

Soonyoung, Chan dan minhyun menyusun meja sedemikian rupa untuk makan malam bersama sedangkan harabeoji memilih untuk bermain dengan seunghan.

Satu persatu masakan jihoon dan xiyeon sudah selesai di buat dan mereka juga membatu untuk menata di atas meja dengan rapi.

Semua duduk melingkar untuk makan malam Jiyoung duduk di pangkuan jihoon karena jika duduk sendiri jihoon yakin meja akan berantakan.

"Buka mulut mu"ujar soonyoung menyuap nasi dan lauk pada jihoon
"Aku makan nanti saja soon"sahut jihoon
"Makan saja, Jiyoung makan kau juga makan jadi habis bersama"ujar soonyoung
"Kau mau masuk kantor kapan Soon?"tanya minhyun
"Bulan depan...jadi untuk sementara Hyung yang tangani dulu...semuanya sudah ku selesaikan paling hanya menghadiri meeting saja, nanti minta sekertaris kang untuk menjelaskan"sahut soonyoung
"Ok asal gaji ku dua kali lipat"ujar minhyun
"Baik kalau begitu"ujar soonyoung
"Kau juga harus memberinya Hadian soon, ria sedang hamil anak pertama mereka"ujar harabeoji
"Benarkah Hyung?"semangat Chan
"Iya setelah menunggu lama"sahut minhyun
"Kau tinggal bilang saja ingin apa nanti aku kabulkan asal jangan minta Carikan cacing dengan mata lebar seperti milik seungcheol Hyung"sahut soonyoung
"Memangnya cacing punya mata oppa?"tanya xiyeon
"Entah aku juga tak tahu"sahut soonyoung

Malam ini malam yang sangat berkesan bagi jihoon karena harabeoji dan minhyun datang kerumahnya walau pun jihoon masih begitu mengharapkan eomma Kwon dan appa Kwon juga ada di tengah-tengah mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Stay Hire With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang