10

1.3K 107 13
                                    

Pagi yang cukup mengejutkan bagi Seokmin, Chan dan seungkwan pasalnya meja makan kini penuh dengan semua anggota keluarga soonyoung, wonwoo, Hao dan hansol duduk bersama mereka semua.

Jihoon senang sekaligus bingung dengan apa yang ia lihat soonyoung duduk di meja makan untuk sarapan padahal sebelumnya tak mau.

"Kalian tak salah makan kan semalam?"tanya seungkwan
"Tidak...semalam kami makan makanan orang normal"sahut hansol
"Wah ada angin apa kalian ikut bergabung dengan kami?"tanya Chan
"Haiss...aku kemarin mendapat ocehan panjang dari seseorang yang membuatku ikut sarapan setiap pagi dirumah"ujar wonwoo
"Sebetulnya aku juga tak mau sarapan di rumah tapi mendengar apa yang dikatakan seseorang membuatku mau tak mau sarapan di rumah"timpal Hao
"Kau Hyung? Tumben sekali kau mau ikut sarapan"ujar seokmin menatap soonyoung tajam
"Hais diam lah...dan jangan menatap ku begitu"kesal soonyoung

Jihoon hanya menikmati pemandangan di meja makan sebelum ia datang dengan nampan berisi tujuh porsi omurice untuk di hidangkan beserta minum pagi mereka.

"Susu untuk Chan, latte untuk seokmin, teh untuk seungkwan, orange jus untuk wonwoo, jus pisang untuk Hao, air putih hangat untuk hansol dan kopi untuk soonyoung...maaf aku hanya membuat omurice untuk sarapan"ujar jihoon
"Tak apa Noona"sahut seokmin
"Kenapa hanya tujuh?"tanya soonyoung yang membuat semua orang bingung
"Maksudnya?"bingung jihoon
"Kau tak ikut makan?"tanya soonyoung lagi
"Aku akan makan nanti"sahut jihoon canggung
"Terserah kalau begitu"

Jihoon kembali ke dapur dengan senyuman yang selalu mengembang di bibirnya padahal soonyoung ingat betul jihoon menangis malam itu.

"Hyung nanti aku akan ke kantor mu"ujar seokmin di ikuti semua adiknya yang lain

Semua sarapan dengan tenang tak ada suara atau pembicaraan lebih tepatnya mereka bingung untuk membahas apa.

"Teh milik mu wangi sekali?"tanya Hao pada seungkwan
"Tentu saja, ini teh racikan jihoon eonni"sahut seungkwan datar
"Apakah enak?"tanya Hao lagi
"Tentu saja enak...apa? Kau mau mencicipinya?"ujar seungkwan
"Bolehkah?"ujar Hao lagi.
"Tidak boleh sana minta sendiri"sahut seungkwan
"Kau libur Kwan?"tanya hansol
"Heum...aku tak ada jadwal praktek hari ini"sahut seungkwan
"Kalau begitu bisa aku minta buatkan makan siang dan antar ke kantor ku?"ujar hansol
"Kau pikir aku kurir rumah makan? Tidak ada di kantor mu kan ada cafetaria bukan? Gunakan sekertarismu untuk berkerja bukan hanya duduk memandangi mu dia makan gaji buta"omel seungkwan yang di hadiahi tawa dari Chan dan seokmin begitu juga yang lain
"Kalian sudah selesai sarapan?"tanya soonyoung
"Sudah Hyung/oppa"kompak semua orang
"Jihoon!"panggil soonyoung

Mendengar namanya dipanggil oleh soonyoung jihoon yang tadinya tengah membuat menu sarapan untuk pelayan tertunda.

"Ada apa?"tanya jihoon
"Kami akan berangkat, kau di rumah jangan banyak kegiatan dokter meminta mu untuk istirahat total tiga hari dan nanti siang bawakan makan siang untuk ku dan semua adik ku ke kantor ku"ujar soonyoung
"...."bingung jihoon ingin menjawab apa
"Kau paham tidak?"
"Lalu aku harus bilang apa pada resrpsionis kantor mu"
"Bilang saja sesuai kenyataan istri Kwon soonyoung"

Mereka semua beranjak dari bangkunya bahkan Chan mendapat ciuman sayang dari jihoon.

Seungkwan berdiri di samping jihoon menatap soonyoung dan yang lain aneh pasalnya Kwon soonyoung yang seungkwan tahu tak akan peduli dengan jihoon tapi apa ini.

"Eonni...dia tak salah makan kan?"ujar seungkwan
"Tidak Kwan"sahut jihoon
"Lalu kenapa dia seperti itu?"
"Merasa bersalah mungkin...sudah kau bantu eonni saja memasak"

Seungkwan yang bingung dengan apa yang dikatakan jihoon memilih untuk tidak peduli tentang itu dan mulai membantu jihoon.
.
.
.
Jihoon dan seungkwan tengah bersiap untuk datang ke kantor soonyoung untuk mengantar makan siang untuk soonyoung dan yang lain.

Stay Hire With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang