6

1.2K 110 5
                                    

Satu bulan sudah jihoon menunggu keputusan jeonghan untuk pulang namun belum juga ada jawaban malah ia mendapat kabar jika jeonghan tengah di teror oleh mantan kekasih seungcheol

Soonyoung pulang kerumah dengan amarah yang sangat besar pasalnya sebelum pulang yuju bilang jika ia di pindah kerjakan di daerah Changwon oleh Kwon harabeoji dan soonyoung mengira jika jihoon yang memintanya.

BRAK!

Dentuman keras pintu tertutup membuat jihoon terkejut bukan main apa lagi melihat aura soonyoung yang mengerikan dan berjalan kearahnya.

Bugh!

Satu pukulan keras soonyoung lemparkan pada jihoon tak peduli jika jihoon seorang wanita dan jelas saja membuat jihoon tersungkur dengan darah keluar dari bibir jihoon.

"KAU BILANG APA PADA HARABEOJI HAH! KAU TAHU KARENA MU YUJU DI PINDAH KE CANGWON APA KAU TAHU KAU MEMBUAT KU MURKA!"bentak soonyoung
"A-aku tak bilang apa-apa pada harabeoji" ujar jihoon menahan sakit
"Bohong! Kalau kau tak bilang apa-apa kenapa yuju di pindahkan"
"Sungguh aku tak bilang apapun"
"Kemari kau!"

Soonyoung menyeret tubuh jihoon dengan kasar bahkan bukan tangan yang di tarik namun rambut hitam panjang milik jihoon

Soonyoung menghempaskan tubuh jihoon pada dinding kamar mandi kamarnya bahkan soonyoung tak peduli dengan suara ringisan jihoon yang kesakitan tak lupa dengan menyalakan shower sehingga tubuh jihoon basah kuyup

"Ini hukuman untuk mu"ujar soonyoung keluar dan mengunci pintu kamar mandi
"Kumohon buka pintunya kumohon"ujar jihoon menahan air matanya.

Jihoon hanya diam terpaku di bawah siraman air shower kamar mandi milik soonyoung, ia tak peduli dengan tubuhnya yang sudah menggigil.

Malam tiba jihoon belum juga keluar dari kamar mandi milik soonyoung masih bertahan di bawah guyuran air shower bahkan jihoon hampir kehilangan kesadarannya.

Telinga jihoon menajam saat suara hening kamar mandi mulai terdengar suara desahan yang sangat keras dari kamar soonyoung, jihoon tahu ini suara siapa dan untuk kesekian kalinya jihoon harus menahan air matanya dan benar-benar hilang kesadaran.
.
.
.
Tiga hari berlalu dengan cepat dan selama tiga hari ini seungkwan yang membuat sarapan sebelum berangkat kerumah sakit.

Hari ini soonyoung dan semua saudaranya tengah berkumpul di ruang tengah rutinitas yang mereka lakukan di hari libur namun seungkwan masih harus menangani satu pasien di rumah sakit padahal hansol sudah mengajaknya ikut berkumpul.

"Sudah tiga hari aku tak melihat ji Noona"ujar seokmin
"Mungkin ji Noona di rumah harabeoji Hyung"sahut Chan
"Kau bercanda seungkwan bilang orang itu tak ada disana"timpal hansol

Mendengar itu kegiatan membaca soonyoung terhenti dan ia baru ingat jika ia mengunci jihoon di kamar mandi kamarnya, dengan buru-buru soonyoung beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamar mandi kamarnya di ikuti dengan saudaranya yang lain karena bingung dengan soonyoung yang tiba-tiba saja berlari menuju kamarnya.

Pintu kamar mandi yang terkunci selama tiga hari itu di buka soonyoung dan melihat jihoon yang terkapar tak sadarkan diri dengan air shower yang masih mengguyur tubuhnya.

"NOONA!"pekik seokmin dan Chan bersamaan

Seokmin menggeser tubuh soonyoung yang berjalan menghampiri jihoon bahkan ia masih terkejut.

"Noona kau dengar suaraku...Noona, Chan matikan shower ya"ujar seokmin
"Ji Noona dengar suara Chan...ji noona"ujar Chan panik
"Hyung kau berniat membunuhnya hah!...jangan bilang ini sudah tiga hari"tebak seokmin
"Itu..."Gugub soonyoung
"KAU GILA! JIKA KAU INGIN MENGHABISINYA TIKAM LANGSUNG SAJA JANTUNGNYA DENGAN PISAU DAPUR TIDAK SECARA PERLAHAN BEGINI!"amuk seokmin
"Hyung bawa Noona ke kamar, aku akan menghubungi seungkwan Noona agar membawa dokter untuk ji Joon"ujar Chan

Stay Hire With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang