Lima bulan berlalu dengan cepat dan jihoon belum juga sadar dari tidurnya soonyoung tak pernah absen dari menjaga dan menemani jihoon walau harus membagi waktu untuk berkerja dan bermain bersama Jiyoung.
Sama seperti saat ini soonyoung sedang menemani Jiyoung melihat bintang di taman belakang rumah dengan kue coklat buatan Jisoo dan seungkwan.
"Appa eomma masih tidur?"tanya Jiyoung yang betah memeluk soonyoung
"Iya sayang"sahut soonyoung
"Kenapa eomma tidurnya lama sekali"
"Iya lama sekali padahal appa dan Jiyoung sudah rindu besok biar appa marahi eomma biar cepat bangun"
"Jangan marahi eomma nanti eomma malah tak mau bangun"
"Terus appa harus apa biar eomma bangun"
"Di cium saja sama seperti kartun yang Jiyoung lihat dengan seunghan Hyung"
"Huh? Kartun apa?"
"Itu loh apa putri salju dan pangeran"Soonyoung hanya terkekeh dengan bingung kenapa putranya malah mengingat bagian itu sudah betul putra terjauh kan dari ponsel sejak dini malah sekarang harus di jauhkan dari kartun seperti itu.
Soonyoung selalu menemani Jiyoung setelah pulang dari rumah sakit sebelum ia kembali ke rumah sakit saat ingin kembali berangkat bekerja setidaknya ia masih memiliki Jiyoung sebagai penyemangat nya.
Pagi tiba hari ini soonyoung ada meeting jam sembilan jadi setelah menemani Jiyoung sarapan ia akan berangkat ke rumah sakit untuk melihat jihoon
"Jiyoung hari ini mau bersama Halmeoni atau boo imo untuk berangkat sekolah?"tanya soonyoung
"Dengan boo imo saja appa jika dengan halmeoni Jiyoung akan dibawa keliling gedung besar dan luas" sahut jiyoung
"Ya sudah kalau begitu appa berangkat ya...seungkwan-ie aku titip Jiyoung ya"ujar soonyoung
"Iya oppa"sahut seungkwan
"Appa berangkat dulu ya"pamit soonyoung
"Hati-hati appa"Soonyoung pergi meninggalkan rumah dengan senyuman dan pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan jihoon.
Pintu kamar rawat jihoon terbuka langkah kaki soonyoung berjalan mendekati vas bunga yang ada di meja kecil dalam ruang rawat jihoon mengganti bunga yang layu dengan bunga yang baru.
"Hari ini aku bawa bunga matahari ji apa kau suka? Ji Jiyoung menanyakan mu kapan kau akan bangun...kau tak merindukan ku ji...kau tak merindukan Jiyoung juga...bangun sayang kami menunggu mu bangunlah ku mohon...aiss kenapa selalu seperti ini, aku selalu berakhir menangis ketika berdua dengan mu...aku berangkat kerja dulu ya ji...cepat bangun sayang"ujar soonyoung sebari mengecup dahi jihoon sebelum keluar dari ruang rawat jihoon.
Soonyoung bergegas pergi ke kantor dengan keadaan mata yang sedikit sembab karena menangis.
.
.
.
Padang ilalang dengan hembusan angin yang sejuk menjadi tempat dimana langkah kaki soonyoung berjalan dengan nyamannya.Jalan setapak dengan pemandangan laut berwarna biru yang memanjakan kedua mata minimalisnya.
Pandangan soonyoung tertuju pada seseorang yang dengan cantiknya duduk di atas rerumputan memandangi laut siapa lagi kalau bukan istri tercintanya jihoon.
"Kau kemana saja? Aku menunggu mu"ujar jihoon
"Maaf...kau sedang apa disini?"tanya soonyoung
"Melihat laut...ingin bergabung"
"Tentu saja apa kau juga ingin di ku peluk juga"
"Nyaman sekali"
"Tentu saja"
"Soon bagaimana keadaan Jiyoung?"
"Jiyoung? Dia sehat, sekarang sudah banyak bercerita apa pun, ia lebih suka berangkat sekolah dengan seungkwan dari pada dengan eomma katanya kalau dengan eomma suka di bawa ke pusat perbelanjaan dan dia merindukanmu"
"Kalau kau bagaimana?"
"Aku? Tentu saja aku juga merindukan istriku yang cantik ini...aku merindukan mu sayang ku"
"Soon jika aku pergi bagaimana?"
"Aku juga akan pergi"
"Lalu siapa yang akan menjaga Jiyoung"
"Kita yang akan menjaga Jiyoung sampai kita tiada bersama ji"
"Soon berjanji pada ku jika aku pergi lebih dulu janji kau akan menjaga Jiyoung dengan baik, buat diri mu dan Jiyoung bahagia, jangan menangis, lalui setiap persoalan bersama, dan untuk mu jangan terlalu lama bersedih karena juga membuat Jiyoung ikut bersedih, makan yang teratur sehari tiga kali pagi, siang, dan malam kau harus lakukan itu, istirahat yang cukup dan kau harus ingat ini bahwa aku sangat menyayangi dan mencintai mu dan Jiyoung kau harus ingat itu"
"Kau juga harus janjikan hal yang sama pada ku jika aku pergi lebih dulu"
"Kwon soonyoung...saranghae"Tubuh jihoon mulai menghilang dari pelukan soonyoung seiringan dengan soonyoung mengatakan hal yang sama kepada jihoon.
.
.
.
"JIHOON!"Suara soonyoung membuat beberapa orang yang ada di sekitar soonyoung perlahan mendekat dan pandangan soonyoung langsung tertuju pada seungcheol dan semua saudara dan saudara iparnya yang berkerumun
"Kau tak apa Hyung?"tanya hansol
"Memangnya aku kenapa?"tanya balik soonyoung
"Kau tiba-tiba pingsan saat rapat tadi kau sedang sakit?"tanya mingyu
"Aku baik-baik saja"sahut soonyoungPonsel soonyoung tiba-tiba saja bergetar dengan cepat soonyoung mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan yang bertuliskan nama rumah sakit.
Baru beberapa detik soonyoung mengangkat kini soonyoung harus di buat panik dan khawatir yang menjadi satu.
"Hyung antar aku ke rumah sakit"ujar soonyoung menatap seungcheol
"Hey tenang lah dulu"ujar seungcheol
"Hyung jihoon membutuhkan ku sekarang...cepat Hyung"Mendengar kata jihoon mereka semua langsung mengikuti kemana larinya soonyoung dan bergegas menuju rumah sakit.
Soonyoung mendapat kabar jika kondisi jihoon menurun, dengan kecepatan tinggi seungcheol memacu mobilnya menuju rumah sakit.
Langkah soonyoung berlari dengan cepat meninggalkan semua saudara dan saudara iparnya yang masih diparkiran dan ia tak peduli dengan teriakan petugas keamanan dan para perawat.
Soonyoung sampai di ruang rawat jihoon dan dapat soonyoung lihat seorang perawat ingin menutup tubuh jihoon dengan kain.
"Tidak!...jihoon ku hanya tidur...istriku baik-baik saja...ji kau dengar suara ku kan...bangun ji kalau kau pergi apa yang harus ku katakan pada Jiyoung apa yang harus ku lakukan pada hidup ku kedepannya...bangun jihoon...kau selalu menurut dengan apa yang ku katakan sekarang bangun ji ku bilang bangun KWON JIHOON!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Hire With Me
Fanfiction"jika dia bahagia dengan pilihannya...biar aku yang mengalah dan pergi..."