7

1.3K 111 8
                                    

Ruang tunggu pasien menjadi tempat dimana soonyoung, seungcheol, jeonghan, xiyeon dan seunghan duduk menunggu dokter keluar ruang penanganan.

Merasa mendapat radar soonyoung beranjak dari tempatnya untuk mengurus administrasi perawatan jihoon sedangkan xiyeon mengajak seunghan bermain di taman rumah sakit.

"Kenapa anak sialan itu ada bersama mu"ujar seungcheol
"Perlukah kau tahu orang yang kau sebut anak sialan itu menyelamatkan ku dan memohon pada ku untu pulang"sahut jeonghan

Seungcheol terdiam dengan apa yang dikatakan jeonghan, seungcheol melihat jihoon pasang badan untuk melindungi jeonghan.

"Untuk apa kau mendatangi ku?"tanya jeonghan
"Aku ingin meminta maaf dan mengajak mu pulang"sahut seungcheol
"..."
"Maaf baru menyadari jika aku mencintaimu setelah kau pergi...maaf untuk semua yang ku lakukan...maaf, kumohon pulanglah sayang"
"Kau tahu awalnya aku tak ingin pulang kepada mu namun melihat usaha jihoon membujuk ku agar kembali bersama mu aku akhirnya ingin pulang...kau tahu Cheol orang yang kau sebut anak sialan itu tak pernah meminta harta atau apa pun kepada kalian ia hanya minta cinta namun jika ingin mendapatkan cinta dia harus membahayakan nyawanya aku akan memintanya untuk berhenti setidaknya itu yang ku katakan padanya satu bulan yang lalu...tapi apa kau tahu jawabannya...dia rela mati berkali-kali hanya untuk cinta kalian semua dia menyerahkan sesuatu yang berharga untuk keluarga kalian dan kalian bahkan tak melihatnya"
"Aku akan meminta maaf pada jihoon jika sudah sadar nanti...jadi pulanglah"
"Baik aku akan pulang...hanya demi jihoon...tapi aku tak bisa meninggalkan gadis yang menggendong anak kecil itu sendirian"
"..."
"Anak laki-laki umur tiga tahun itu namanya seunghan...Choi seunghan dia anak ku, aku pergi dari rumah saat aku mengandung seunghan usia satu bulan dan gadis yang menggendong seunghan itu xiyeon...Park xiyeon anak yang ku temukan tiga tahun lalu yang sudah ku anggap adik ku sendiri karena ia sebatang kara dan ia tanggung jawab ku sekarang"

Seungcheol langsung memeluk tubuh jeonghan dengan erat berucap terima kasih dan maaf terus menerus bahkan jeonghan dapat mendengar jika seungcheol menangis.

"Kita bawa xiyeon ke Seoul dan kita akan jadi keluarga akan ku sekolah xiyeon dengan Chan kau tenang saja"ujar seungcheol
"Terima kasih"ujar jeonghan
"Tak perlu berterima kasih...maaf karena aku tak ada bersama mu saat kau hamil dan melahirkan seunghan...maaf"

Tak lama pintu ruang penangan terbuka dokter keluar dari ruangan bersamaan dengan datangnya soonyoung, jeonghan menghampiri dokter itu dan menanyakan keadaan jihoon.

"Apa pasien sedang demam tinggi?"tanya dokter
"Betul"jawab soonyoung yang membuat seungcheol dan jeonghan terkejut
"Kalian beruntung membawa pasien cepat jika terlambat mungkin kalian akan pulang dengan jasadnya saja...pukulan tidak terlalu parah Karana pukulan itu lebih pada punggung namun untuk beberapa saat jangan biarkan pasien untuk berfikir yang berat-berat atau stres itu mungkin akan memacu kepalanya akan pusing"jelas dokter
"Dok apa bisa kami memindahkan pasien ke rumah sakit Seoul"ujar seungcheol
"Yenti saja bisa...jika kalian ingin memindahkannya akan saya siapkan dokumennya"sahut dokter
"Tolong siapkan segera dok"ujar jeonghan
"Soon kau temani jihoon aku dan jeonghan akan memberikan pakaian dan bergegas untuk pulang...lalu akan kerumah sakit kembali"ujar seungcheol
"Baik Hyung"sahut seungcheol

Seungcheol dan jeonghan bergegas menghampiri xiyeon dan seunghan sedangkan soonyoung mengurus kepindahan perawatan jihoon.

Soonyoung hanya terdiam saat melihat jihoon terbaring tak sadarkan diri dengan luka lebam dimana-mana bahkan alat pernafasan menempel pada wajah mungil yang ternyata baru soonyoung sadari menarik.
.
.
.
Seungkwan, seokmin dan Chan berlari sekuat tenaga untuk mencapai kamar rawat jihoon, pintu ruang rawat itu terbuka dan mereka mendapati jihoon terbaring dan belum sadarkan diri tentu saja dengan soonyoung yang masih duduk dengan ponselnya.

Stay Hire With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang