11. realita

5.2K 850 214
                                    

"Gak seru. Filmnya gak seru."

Yeonjun terkekeh, mencubit pelan sebelah pipi Soobin yang menggembung lucu. "Tadi siapa yang mau nonton ini?"

"Gak tau, gak kenal. Siapa sih yang mau?"

"Kamu loh yang mau?"

"Bukan!" Soobin menyela marah dengan kedua pipi yang setia menggembung imut. "Soobin gak kenal, tahu. Siapa sih? Bosenin ih!"

"Kakak ngebosenin?"

"Bukan Kakak! Filmnya!"

"Kalau Kakaknya?"

"Ngangenin."

Yeonjun sontak tertawa lepas. Gemas bukan main dengan Soobin yang kini memeluknya erat dari samping. Malu. Soobin malu sampai-sampai harus menyembunyikan wajahnya di pundak Yeonjun.

"Heh kok malu? Kakak mau liat wajah kamu loh? Katanya kangen?"

"Diem!" Soobin berseru sembari menggigit pundak kanan Yeonjun. Harap-harap dengan begitu, Yeonjun akan diam dan berniat untuk berhenti meledeknya. Akan tetapi, Yeonjun justru malah tertawa semakin lebar.

Yang lebih tua membetulkan posisi duduknya. Beralih guna membalas pelukan yang Soobin berikan. Sesekali, tangannya akan mengusap surai hitam Soobin. Memberikan kenyamanan tersendiri yang membuat Soobin tidak ragu untuk sekedar memejamkan mata dalam pelukan Yeonjun.

"Ngantuk?"

"No!" Soobin menggeleng kecil. Mengeratkan pelukannya pada pinggang Yeonjun. "Belum. Masih mau sama Kakak."

"Udah jam 12 loh?"

"Kakak mau pulang?" tanya Soobin sembari mendongakkan kepala. Ketika Yeonjun mulai mengangguk untuk menjawab pertanyaannya, Soobin sontak melepaskan pelukan Yeonjun dan cemberut kesal.

"Gak boleh!" tukas Soobin dengan wajah yang dibuat segarang mungkin. Namun bukannya menyeramkan, justru malah terlihat semakin imut di mata Yeonjun.

Diam-diam, Yeonjun mulai menarik senyum manisnya. "Kenapa gak boleh?" tanya Yeonjun, berniat meledek Soobin.

"Gak boleh pokoknya! Kakak kan punya Soobin malam ini."

"Terus?"

"Terus?" Soobin mengulangi dengan nada yang dibuat ketus. Alisnya menukik marah, kesal sekaligus jengkel dengan pemuda di hadapannya. "Terus Kakak gak boleh pulang! Harus nginep, nggak mau tahu!"

"Kalau Kakak gak mau?"

"Kakak udah janji jadi punya Soobin!"

"Apa hubungannya?"

"Ih!" Soobin dengan kesal beranjak mendekati Yeonjun. Dipegangnya kedua bahu pemuda itu. Kemudian tanpa di sangka-sangka, Soobin tiba-tiba saja naik dan duduk di pangkuan Yeonjun. Sukses membuat yang lebih tua mendelikkan mata, kaget sekaligus bingung.

Sedang Soobin sendiri, seratus persen tidak peduli dengan reaksi Yeonjun. Pemuda itu malah memicing, menatap Yeonjun tepat di bola mata. Kedua tangannya yang mencengkram bahu Yeonjun kemudian beralih untuk melingkari leher yang lebih tua.

Soobin mengerutkan kening pertanda tidak suka. "Berarti Kakak harus nurutin semua yang Soobin mau."

"Kok gitu?" sahut Yeonjun, masih dengan alis yang menukik bingung.

Soobin semakin cemberut. Seribu persen jengkel dengan Choi Yeonjun. "Gitu pokoknya! Kakak nggak mau ikutin kemauan Soobin? Jahat."

"Kok jahat?"

"Nanya terus ih nyebelin!"

Yeonjun lekas tertawa tanpa suara. Dipeluknya pinggang Soobin. Lalu ditariknya Soobin agar semakin rapat dengan tubuhnya. "Bercanda, sayang. Oke, Tuan Puteri ini mau apa?"

ex, yeonbin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang