Kemeriahan yang terjadi akibat kemenangan tim fakultas hukum ternyata tidak bisa surut semudah itu. Seluruh mahasiswa masih gencar membicarakan keseruan pertandingan tadi. Ditambah dengan kejadian penutup dimana Yeonjun —si most wanted kampus menembak Soobin untuk kali kedua.
Satu jam telah berlalu semenjak pertandingan dibubarkan, namun bisikan-bisikan beserta pekikan ringan masih tetap mereka keluarkan, nyaris mengiringi setiap langkah yang Yeonjun maupun teman-temannya ambil.
Sementara sekarang ini, Choi Yeonjun, dengan sebuah laptop berwarna pink dihadapannya tengah serius mengerjakan sesuatu. Pemuda bermata sipit itu mati-matian menahan fokus, berusaha mengabaikan banyaknya kamera ponsel yang diam-diam menyoroti, mencoba mengambil gambar dirinya.
"Jun, gue nambah ya, hehe."
"Haha hehe," Yeonjun mencibir dengan pandangan yang lurus menatap laptop. "Beli pake duit lo sendiri."
"Gue gak bawa dompet sumpah, lo nraktir masa setengah-setengah?"
"Masih untung gue traktir."
"Ah pelit lo mah."
Yeonjun tidak lagi menjawab Lucas saat Soobin menarik dagunya, mengarahkan kepala Yeonjun untuk menoleh dan menatapnya.
Paham dengan apa yang akan Soobin lakukan, Yeonjun lantas membuka mulut tanpa harus diperintahkan. Sesendok nasi goreng pedas sukses mendarat di lidah Yeonjun tepat saat kedua bilah bibir itu terbuka kecil.
"Jun elah gue laper."
"Lo udah makan dua piring masih kurang kah?" tanya Changbin, melayangkan tatapan sinis. "Karung apa gentong tuh perut?"
Lucas berdecak, merosot di kursinya dengan wajah masam. "Lo gak tau enaknya makan hasil traktiran temen si. Rasanya tu anj—"
"Berisik. Sono pesen."
"YES!"
Lucas melompat dari kursinya. Dengan girang berbalik guna memesan ulang nasi goreng yang menjadi kesukaannya. Bersamaan dengan kepergian Lucas, dua orang gadis bertubuh mungil mendatangi meja Yeonjun dan teman-temannya.
Itu Choi Yena, bersama dengan Song Yuqi di sebelahnya.
"Jun, udah?" tanya Yena sembari menumpu tangan di sisi meja. Tubuhnya sedikit condong kearah Yeonjun, melirik pekerjaan si Virgo itu.
"Dikit lagi nih," Yeonjun membalas santai. "Lo langsung print atau gimana?"
"Langsung aja kali ya? Lo gak usah buru-buru. Deadlinenya besok kok."
"Lebih cepat lebih baik."
"Oke," Yena mengangguk singkat. "Flashdisk yang buat tugas kelompok mana? Biar bagian lo sekalian gue gabungin."
"Kantong sebelah kiri," balas Yeonjun singkat.
Yena melirik hoodie yang melekat di tubuh Yeonjun. Begitu Yeonjun mengangkat tangan kirinya sedikit lebih tinggi guna memudahkan Yena, gadis bermarga Choi itu tanpa banyak bicara langsung memasukkan tangannya ke saku Yeonjun, mencari benda kecil bernama flashdisk.
Yeonjun masih setia meletakkan atensinya pada laptop dengan jari-jemari yang bergerak lincah diatas keyboard, sampai-sampai tidak menyadari kalau Soobin menatapnya tajam sedaritadi.
Jika saja Felix tidak menahan, Soobin pasti sudah menggigit lengan Yeonjun sejak awal.
"Gak ada," kata Yena.
Yeonjun mengangkat kepala, keningnya sedikit berkerut berusaha mengingat ulang. Tak lama setelah itu, Yeonjun mendengung panjang.
"Di kantong celana gue, yang kiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
ex, yeonbin ✔️
FanfictionIntinya, Yeonjun masih sayang. Tapi, enggak tahu Soobin gimana. yeonbin ft. 97-02liners. genre: romance, fanfiction. bxb! ( ! ) beberapa part mengandung harsh word. ( ! ) belum di revisi. ©2O2O, c h o i h u e k a n g.