4 tahun kemudian..
Jennie sedang menyiapkan sarapan paginya, dengan senyuman yang mengembang Jennie membuat telur mata sapi dengan cantik, disela sela kegiatannya seorang gadis kecil menyapa nya, Jennie tersenyum pada gadis kecil itu.
"Kau sudah bangun?"
"Sudah"
"Baiklah ayo kita sarapan, kau pasti lapar kan?"
Gadis kecil itu mengangguk dan mulai menyantap makanan nya, Jennie memandangnya dengan penuh kasih sayang, Gadis kecil yang nasib nya sangat buruk, Jennie yang merasa bertanggung jawab akan kehidupannya akan selalu membuatnya merasa tercukupi,m dengan kasih sayang seorang ibu, ayah, serta kakak.
"Apa ibu akan bekerja?"
"Jika aku tidak bekerja nanti kau tidak bisa membeli makanan untuk Kuma"
"Baiklah bekerja yang rajin ya agar aku bisa memberi makan Kuma"
Jennie mengangguk dan tersenyum, mengusap kepala gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang. Jennie menerawang kejadian 4 tahun yang lalu, dimana Soyoung meminta untuk menjaga putrinya, gadis itu ada didepan Jennie.
Sojin, Si gadis kecil Sojin itu terlihat mirip dengan Soyoung dan juga matanya yang terlihat mirip dengan Jennie, entah kenapa bisa begitu. Tapi semua orang fikir Sojin adalah putri Jennie, dan Jennie menerima saat Sojin memanggilnya dengan sebutan ibu saat ia baru bisa berbicara.
Jennie belum memberi tahu bahwa Jennie adalah seharusnya seorang kakak untuknya bukan ibu, tapi juga Jennie menyukai saat sojin memanggilnya dengan sebutan ibu.
Setelah sarapan dan memandikan Sojin Jennie bersiap siap untuk berangkat kerja sebelum mengantar Sojin ke tempat tinggal Rebeca, Sojin terlihat sedang berbicara bersama Kuma, memberinya makan dan tertawa, Jennie sedikit tak enak hati dengan bibinya Rebeca, karena Jennie selalu menitip Sojin yang masih berusia 4 tahun itu ke bibinya Rebeca.
"Sojin jangan nakal ya, harus mengikuti katakata bibi Nely, ingat?"
"Baik bu, aku akan menjadi anak yang baik"
"Pintar"
Jennie mengetuk pintu Bibi Nely dan wanita paruh baya itu tersenyum melihat Sojin dan Jennie yang sudah berada didepan rumahnya.
"Hai peri kecil"
"Selamat pagi bibi Nely" gumam Sojin
"Bibi maaf, aku harus menitip Sojin lagi. Hariini aku ada rapat dan harus berangkat pagi pagi"
"Tidak masalah, aku senang mengurus dan bermain dengan Sojin"
"Terima kasih bi, Sojin ibu pergi dulu ya. Ingat jangan nakal"
"Baiklah bu, ibu selamat bekerja"
Jennie mengecup Sojin dan berpamitan pada Nely, Nely membawa Sojin masuk kedalam rumahnya dan bermain bersama, Nely adalah seorang wanita paruh baya yang tinggal hanya berdua dengan Rebeca, wanita tua itu merasa sangat kesepian jika Sojin tidak menemaninya setiap hari.
***
Jennie sudah berada di kantor dimana dirinya bekerja sejak 4 tahun lalu, Rob company. Semua karyawan menunduk saat melihat Jennie, wanita dengan senyum indah itu memberi sapa selamat pagi pada karyawan yang selalu memberinya sapaan, Jennie berjalan menuju lift dimana ruangannya berada.