Jennie masih diam ditempatnya saat Rob menghampirinya, Rob yang menyadari bahwa ada perbedaan Jennie saat bertemu dengan Taehyung juga hanya diam.
Jimin memperhatikan semuanya, bagaimana tatapan yang Taehyung berikan saat menatap Jennie dengan diam.
"Bisa kita mulai acaranya?" Gumam Jungkok.
Jennie menoleh pada Jungkok dan menatap pria itu, sudah dua tahun juga Jungkok tidak menghubunginya dan mengunjunginya.
"Kau masih ingat aku?" Jennie menoleh pada satu suara.
Jennie menoleh pada Taehyung hanya menutup mulutnya dan menatap Jimin yang ternyata bertanya.
"Park Jimin" gumam Jennie.
Jimin tersenyum dan menyuruh Rebeca dan Jennie untuk duduk di bangku depan mereka, Taehyung hanya diam entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Rasa rindu tentu saja ada didalam hatinya, tapi rasa marah mendominasi perasaaanya.
Jennie dan Rebeca menjelskan bagaimana ide ide kerja mereka, Jennie yang tidak fokus itu dibantu oleh Rebeca. Wanita itu seperti seseorang yang pengertian.
"Ku harap kalian tertarik dengan perusahaan kami" gumam Rob.
"Terima kasih, kami akan menghubungimu nanti" gumam Jungkok dan hendak berdiri pergi dan diikuti oleh Jimin.
"Ayo Tae" gumam Jimin. Taehyung menggengam tangannya dan menatap kelantai.
"Kalian duluan saja, bisa aku bicara dengan mu nona Jennie?" Ucap Taehyung pada Jennie yang sudah mati kutu.
Apa lagi yang ingin dibicarakan dengan pria ini, Jennie menelan ludahnya kasar. Ia bahkan mencengkram lengan baju Rebeca.
"Baiklah" Jimin Jungkok, Rob dan rebeca meninggalkan kedua manusia itu, sebelum pergi Jungkok melirik Jennie yang tampak gugup.
***
Didalam ruangan hanya ada mereka berdua, sedari tadi Taehyung hanya diam tidak mengucapkan sepatah kata, Jennie sudah menunggu akan apa yang ingin dibicarakan pria ini.
"Apa kita hanya akan berdiam saja?"
Taehyung menyungingkan senyum tipisnya, lalu menatap Jennie dengan dalam, Jennie selalu risih ditatap oleh manik Taehyung yang sangat ia rindukan itu.
"Lalu kau ingin melakukan apa?"
"Aku akan pergi jika tidak ada hal yang penting. Permisi" Jennie bangkit dari bangkunya dan berjalan menuju pintu saat sebelum Taehyung mencegahnya.
"Kau tidak mempunyai sopan santun? Aku belum mengucapkan dan membicarakan hal yang ingin ku bicarakan"
Jennie menatap pintu, masih merasakan sentuhan tangan Taehyung pada kulitnya, sudah 4 tahun ia tidak merasakan kehangatan tubuh Taehyung, Jennie menggeleng. Ini tidak benar.
Jennie menghempaskan tangan Taehyung yang memegangnya.
"Aku dari tadi sudah menunggumu untuk berbicara tapi kau malah diam saja"
"Aku juga selalu menunggumu, kau tidak tahu kan?"
Jennie menatap manik Taehyung yang juga menatapnya.
"Apa kau hanya ingin membicarakan itu? Jika hal itu yang ingin kau bicarakan aku tidak mau membahasnya"
Taehyung yang mendengar hal itu juha sedikit kesal, apa gadis itu tidak ingin menjelaskan bagaimana dan kenapa dia meninggalkan nya dan membuatnya seperti orang gila.
Taehyung menarik tangan Jennie dan membuatnya menghadap Taehyung, Jennie tersentak.
"Kita harus membahasnya, aku sangat gila saat mendengar kau pergi tanpa sepatah kata pun"