Part 25 : Decision

2.2K 229 21
                                    

Jennie memandang paper bag yang dibawa Taehyung berisi gaun indah untuk nya, Jennie sempat menolak gaun itu tapi Taehyung memaksa. Akhirnya Jennie membuka isi paper bag nya dan melihat betapa indahnya gaun panjang itu.

Tok tok

Jennie melihat Soyoung yang sudah berdiri didepan pintu kamar nya. Menatap Jennie dengan penasaran dan duduk dipinggir ranjang.

"Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi tapi sungguh tadi itu sangat menyeramkan"

"Sudah jangan di fikirkan, mereka tidak akan menggangu lagi"

"Apa kau mempunyai hutang?"

"Tidak, aku tidak punya hutang"

"Lalu apa masalah mu dengan mereka?"

"Ibu sudahlah, aku tidak ingin membahasnya"

Jennie mengambil selimut dan menyelimuti dirinya, menahan tangis didalam selimut tebal nya saat Soyoung sudah pergi dari kamar nya baru Jennie mengeluarkan isakannya.

Ini melelahkan, jika bertahan pada Taehyung dan perasaannya Jennie yakin tidak akan kuat menahannya, ayahnya Taehyung sungguh menyeramkan.

Bagaimana kehidupan selanjutnya saat dia tidak bertemu dengan Taehyung lagi nanti, Jennie menangis membayangkan bagaimana dia nanti sangat merindukan pria itu.

***

Taehyung mendatangi bar milik Namjon dengan sendirian, Namjon menyerit saat tau Taehyung datang sendiri dan tidak mengajak teman nya yang lain.

"Ada masalah?" Tanya Namjon yang memberikan sebotol alkohol pada Taehyung, Taehyung yang hendak menuang ke gelas segera di sambar oleh Namjon.

"Biar ku tuangkan"

Taehyung menatap minuman yang mengalir memasuki gelas dan menegak nya dengan sekali tegakan.

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Taehyung dengan lirih.

Namjon memperhatikan Taehyung dengan iba, Taehyung yang jika benar benar dengan perasaan nya selalu saja tidak berjalan dengan mulus.

"Aku tidak paham"

Taehyung berdecih "Benar kau tidak akan paham, aku saja bertanya tanya kenapa hidup ku selalu dikendalikan, brengsek"

Taehyung menegak botol itu dan meluncurkan cairan beralkohol ke dalam tenggorokannya.

"Aku hanya ingin dia, apa tidak boleh?" Tanya Taehyung pada Namjon dengan wajah mabuk.

Namjon mengangguk dan menepuk pundak Taehyung, Lagi dan lagi Taehyung menegak habis isi dari botol itu dengan sendirinya membuat Namjon berdecak.

"Beri aku satu botol lagi"

"Kau gila, kau membawa mobil"

"Sial, apa aku mabuk tidak diperbolehkan juga?"

"Baiklah baiklah"

Namjon memberikan satu botol lagi pada Taehyung yang langsung menegak cairan itu, dengan wajah merah Taehyung menatap botol yang ia pegang.

"Aku mencintai nya, hanya dia"

"Taehyung? Kau mabuk? Astaga pulang lah dan tidur sana" ucap Namjon.

"Jennie" gumam Taehyung.

Taehyung bangkit dari duduknya dan menuju kamar mandi, dengan langkah lunglai tubuh besarnya menabrak seseorang yang tak kalah jauh lebih besar.

"Sial. Pakai mata mu" ucap pria itu.

"Aku? Kau yang harusnya berjalan dengan benar, kau tidak bisa berjalan?"

THIS STORY [ TAENIE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang