#Siang
#Tokyo
#Di sebuah Taksi(name) menatap ke arah luar, menikmati suasana ramai Tokyo. Ia melayangkan senyum, namun bukan senyum bahagia, melainkan senyum sendu. Hari ini, (name) baru saja kembali dari Perancis. Ia sudah menyelesaikan studinya di sana. Tentu saja (name) senang. Namun, yang membuatnya sedih adalah, hari ini sama sekali tak ada yang menyambutnya di bandara. (name) lalu teringat akan telfon dari anggota keluarganya beberapa saat lalu.
"(name)-sayang... maaf ya, Otou-san dan Okaa-san tidak bisa menjemputmu hari ini. Soalnya kami masih ada meeting di Hokkaido. Maaf ya sayang..." ujar ibu Kageyama
"(name)!! Ah... aku mau bilang sesuatu, jadi hari ini aku ditelfon mendadak oleh klienku. Jadi maaf ya, aku tidak bisa menjemputmu di bandara. Oh.. kau minta jemput Tobio-dulu ya... Sekalian istirahat di apartemennya Tobio, petang nanti aku akan berkunjung. Jyaa! aku pergi dulu! keburu ketinggalan kereta!..." Miwa
"(name). Moshi-moshi... Ah jadi begini.. Sebelumnya, aku mau minta maaf padamu. Soalnya, Aku ada meeting mendadak. Iwaizumi-san bilang, atasan kami ingin membicarakan beberapa hal mengenai strategi untuk pertandingan dalam waktu dekat, jadi seluruh atlet voli timnas dipanggil. Tapi... tak perlu khawatir, aku sudah memesan taksi untuk menjemputmu. Eumm... supir itu sudah cukup akrab denganku. Jadi, aku juga menitipkan kunci apartemenku padanya. Aku nanti akan mengirim foto taksinya padamu. Euhm... terus, nanti kalau udah sampai apartemenku, jangan lupa kabari aku lagi..... oeey Kageyama.... Ah... Haik, sebentar aku masih menelfon adikku... haik... jyaa... sampai dimana aku tadi? oh kalau sudah sampai apartemenku jangan lupa kasih kabar lagi, lalu segera istirahat saja. Oh, aku juga meninggalkan kartu atmku di lemari, kalau kau lapar beli aja makanan pake kartuku itu. Oke? Jyaa... aku pergi dulu ya... Aku akan pulang petang nanti. Aku menyayangimu (name)" Tobio
(name) menghela nafas panjang. Yah... dia memang sedih karena tak ada satupun angota keluarganya yang menjemputnya. Tapi, ia juga merasa agak aneh saja saat Tobio begitu cerewet di telfon tadi, dan karena hal itu mood (name) pun kembali bagus.
*
*
*
*
*
#Di depan gedung apartemen(name) yang baru turun dari taksi terdiam di tempat. Ia masih berada di area luar gerbang wilayah apartemen. Ia pun masih asyik memperhatikan suasana sekitar. Setelah itu, (name) mengambil ponselnya yang berada di tas selempangnya. Ia lalu menulis pesan untuk kakak kembarnya.
Namun, tanpa disadari oleh (name). Tiba-tiba, ada seorang pria asing berjalan mendekat ke tempat (name) berdiri. Pria asing itu bahkan sebenarnya sudah menguntit (name) sejak keluar dari bandara tadi, hanya saja (name) tidak tau. Setelah cukup dekat dengan (name), pria itu langsung saja membawa kabur satu koper (name). (name) yang terkejut dan panik, spontan berteriak dan berusaha menahan pria itu agar tidak lari. Tapi itu sia-sia, karena tenaga pria itu lebih besar dari (name).
(name) yang masih belum mau menyerah lalu mengejar pria misterius yang membawa lari kopernya itu. Sayangnya, pria itu pun larinya sangat kencang. (name) yang susah payah berlari mengejar dan berteriak meminta bantuan orang sekitar cuma bisa kecewa. Sebab, di ujung jalan, pria misterius tadi langsung memasuki mobil dan pergi membawa kopernya.
(name) yang shock langsung terduduk lemah di tempat. Ia pun mulai menangis. Ya... soalnya, koper yang dibawa pergi itu isinya berbagai barang berharga (name). Mulai dari ijazah, dokumen penting lain, juga ada uang dan beberapa emas hasil investasinya selama di Perancis. Orang-orang sekitar yang tadi juga membantu mengejar koper (name) langsung mendekat dan menenangkan (name). Seorang dari mereka pun memanggil polisi. Dan, setelah beberapa menit 2 orang polisi mendekat ke arah (name)
YOU ARE READING
Mirror ( Haikyuu fanfiction)
Truyện Ngắn"Kupikir, aku bisa bertahan sendirian. Tapi, ternyata untuk sekarang, aku belum sanggup untuk berpisah dengan saudara kembarku. Aku masih ingin berada disampingnya. Aku masih ingin menemani langkah perjuangannya" Kageyama (Name) "Banyak yang bilang...