Coba tarik napas dulu terus hembuskan. Pelan-pelan aja ya. Harus rileks biar tenang pas baca bab ini 🌚
Jangan lupa komennya sayang, soalnya aku suka. Jadi semangat kalau kalian juga semangat.
Happy reading.
.
.
.
Sohyun merasa pening ketika terbangun dari tidurnya. Tak hanya pada bagian kepala saja, selangkangannya pun ikut-ikutan sakit setelah melewati malam gila bersama Taehyung dengan status masih sah istri orang. Taehyung memang pria berengsek, harusnya tadi malam sebelum obatnya benar-benar bekerja, Sohyun lari saja. Tapi ia malah mematung di tempat hingga beberapa efek dari obat itu mulai menunjukkan reaksinya.
Malam gila yang Sohyun maksud adalah ketika di mana ia mendesah tidak keruan di bawah kendali Taehyung. Mereka sama-sama tidak mengenakan apa pun, melewati beberapa sesi pemanasan sebelum menuju ke puncak. Sohyun tidak mabuk saat mereka melakukannya, ia mengingat jalas semua potong-potongan setiap adegan itu.
Pertama saat obatnya mulai bekerja, Sohyun merasa panas dan miliknya terus berkedut. Sohyun semakin tidak terkendali ketika Taehyung berjalan mendekat. Pria itu membisikkan sesuatu di telinganya yang kemudian di akhiri dengan jilatan. Sohyun bersumpah merasa pening dan ingin gila. Tatapan Sohyun tampak begitu menuntut untuk dipuaskan dan Taehyung—memenuhinya.
Mereka melakukan pemanasan di ruang makan dengan sesi berciuman. Taehyung mencium serta melumat bibir atas dan bibir bawah Sohyun secara bergantian. Tak tanggung-tanggung Sohyun pun membalas ciuman itu. Ia mendadak suka dibuai dan disentuh oleh orang asing bernama Taehyung. Pria itu seolah mengetahui caranya memanjakan seorang wanita.
Ciuman panas mereka terus berlanjut sampai Taehyung membawa Sohyun masuk ke dalam kamarnya tanpa melepaskan tautan mereka. Kedua telapak tangan Taehyung bertumpu pada bokong sintal Sohyun. Begitu padat dan berisi, sesekali Taehyung meremasnya sebagai pelampiasan, sebab merasa sangat frustrasi secara seksual.
"Emh!" Sohyun sedikit melenguh saat tangan Taehyung sengaja menyingkap ujung dress yang ia kenakan. Menaikkannya hingga ke pangkal paha. Kemudian jari panjang itu mengusapnya. Sohyun bersumpah sentuhan Taehyung begitu nikmat, memabukkan.
"Kau menyukainya, hm?" tanya Taehyung setelah membaringkan Sohyun di atas ranjang. Pria itu membuka kaos hitam polosnya—memperlihatkan tubuhnya yang tidak begitu berotot namun masih tetap seksi. Taehyung menunjukkan pada wanita yang tergolek pasrah di atas ranjang sana. Siap untuk dihancurkan karena memang itu yang ingin Taehyung lakukan.
Andai saja Sohyun punya sedikit tenaga sudah pasti dia melarikan diri. Namun, sebelum hal itu terjadi. Sohyun sudah terlanjur menikmati setiap sentuhan Taehyung. Pria itu membuatnya mabuk, suaranya, tubuhnya, senyum dan juga tatapannya begitu candu. Sohyun menginginkan hal lebih dari ini bahkan ia siap bertekuk lutut demi mendapatkan sebuah kenikmatan.
"Aku suka wangi tubuhmu." Taehyung kembali berucap, kali ini mendekatkan dirinya. Berada tepat di atas Sohyun dengan kedua telapak tangan yang bertumpu pada ranjang. Menahan beban dari tubuhnya agar tidak menindih Sohyun. "Bagaimana kalau kita bermain-main dulu, Nona Kim? Aku ingin memulainya dari bawah. Merasakan milikmu."
"Berengsek! Aku tidak suka dipermainkan," ucap Sohyun sarkas. Tatapannya sendu namun masih bisa mengintimidasi sang lawan.
Taehyung suka. Suka sekali. Ingin segera memasuki, tapi sebelumnya Taehyung ingin wanita itu merasakan bagaimana jari atau lidahnya bermain di sana. Pasti begitu menyenangkan, ini saja Taehyung sudah sangat terangsang hanya dengan melihat bagaimana frustrasinya Sohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Revenge? [✔]
FanfictionSaat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada di Korea. Aku pergi, sangat jauh. Tolong jangan mencariku. Tetaplah bersama kak Jiya. Sampaikan permohonan maafku karena sudah berkata kasar padanya. Satu lagi, aku pergi membawa benih dalam ra...