Bagaimana rasanya diculik suami sendiri?
Mungkin terdengar atau terlihat tidak masuk akal. Tapi hal itu bisa terjadi jika kalian memiliki suami seperti Kim Taehyung, sudah Sohyun pikirkan sejak awal bahwa suaminya memang tidak waras. Iya, Sohyun menganggap Taehyung tidak waras karena ia sulit menebak apa yang ada dalam kepala pria itu.
Beberapa waktu yang lalu saat membuka mata Sohyun dikejutkan dengan suasana ruangan yang terlihat aneh. Tidak seperti kamar keluarga, meski baru beberapa hari menempati kamar itu Sohyun jelas sudah hafal semua interior di sana. Jadi tak heran jika Sohyun berteriak histeris saat mendapati dirinya dalam bangunan yang dikelilingi air laut. Sebuah pulau terpencil, sangat. Saking terpencilnya Sohyun tidak yakin orang-orang bisa mengetahui ada tempat seindah ini. Ah tidak, lebih tepat jika dikatakan sebagai sebuah penjara.
Kepanikan Sohyun menarik perhatian Taehyung yang tadi sedang berada di dapur, memasak sesuatu untuk makan siang mereka. Walaupun Taehyung agak ragu dia bisa membuat masakan seenak buatan Yuna atau koki restoran ternama.
Taehyung yang sedang memasak iga sapi, bergegas masuk ke dalam kamar. Ingin memastikan istrinya baik-baik saja. Sebab teriakan Sohyun terdengar sangat kencang dan mungkin penjaga yang berjaga di luar gerbang juga mendengar teriakannya.
"Sayang ada apa?" tanya Taehyung kelewat panik. Wajahnya menyiratkan kebingungan yang luar bisa beserta kecemasan.
Bukannya menjawab pertanyaan suami, Sohyun malah bertanya balik. "Ini di mana?"
Mengulas senyum tipis, Taehyung melipat lengan di depan dada seraya menyandarkan lengannya yang kokoh pada kusen pintu. Mengamati baik-baik wajah Sohyun yang sembap.
"Sebuah tempat yang jauh dari Seoul," jawab Taehyung. Itu tidak membantu sama sekali karena Sohyun masih panik.
Buru-buru Sohyun berlari menuju balkon kamar. Hanya ingin memastikan ucapan Taehyung tidaklah benar meski tadi Sohyun telah mengeceknya sebelum berteriak.
"Ah sial!" gerutu wanita Kim itu. Lantas kembali ke dalam kamar dengan wajah kesal. Sohyun pikir Taehyung bercanda soal menculiknya. Anehnya Sohyun tidak sadar ketika dibawa ke tempat ini. "Hyera, bagaimana dengan Hyera?" tanya Sohyun kemudian yang teringat akan putrinya.
Taehyung menghela napas lalu menarik Sohyun ke dalam dekapannya. "Tenang Sayang, Hyera baik-baik saja. Putri kita bersama para pelayan. Kau sendiri tidak usah panik karena ini bukan tempat berbahaya dan aku tidak akan membahayakanmu," ucap Taehyung begitu tenang.
Tangan Sohyun menggantung hampa. Tak kunjung membalas pelukan Taehyung, mungkin karena kesadarannya yang belum sepenuhnya terkumpul.
"Kita akan berbulan madu di sini, maaf karena aku tidak pandai memilih tempat. Bagiku tempat ini merupakan tempat yang paling indah dari tempat-tempat lainnya." Taehyung tampak tenang saat menjelaskannya pada Sohyun. Mata pria itu berbinar terang ketika membayangkan kembali bagaimana keindahan yang ada di pulau terpencil miliknya.
Pun Sohyun akui bahwa tempat ini merupakan tempat yang paling indah, pertama kalinya Sohyun dibawa ke pulau terpencil dengan pemandangannya yang luar biasa menyejukkan. Tapi tetap saja Sohyun masih tidak tenang karena berada jauh dari Hyera. Pikirkan saja mereka tidak berada di pulau yang sama.
"Aku bisa menelfon Jun untuk membawa Hyers ke sini jika itu yang kau khawatirkan," ujar Taehyung—seolah ia mengetahui apa yang dipikirkan istrinya.
Sohyun lekas menarik diri. "Tidak perlu Sayang, asal kau bisa menjamin putri kita dalam keadaan aman selama kita berada di sini."
Taehyung menekan bibirnya dalam satu garis lurus, telapak tangannya ia letakkan pada lengan Sohyun. Mengusapnya lembut dan tersenyum lalu mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Revenge? [✔]
FanfictionSaat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada di Korea. Aku pergi, sangat jauh. Tolong jangan mencariku. Tetaplah bersama kak Jiya. Sampaikan permohonan maafku karena sudah berkata kasar padanya. Satu lagi, aku pergi membawa benih dalam ra...