Happy Taehyung day
🎉.
.
.
Langkah kaki Sohyun terlihat terburu-buru ketika ia melintasi ruang tengah. Mengabaikan Hyera yang kini mulai membiasakan diri di rumah baru mereka bersama empat orang pelayan yang telah resmi menjadi penghuni rumah ini.
Melihat sang nyonya yang memasang tampang datar membuat Yuna menerka-nerka. Mencaritahu dari air wajah wanita itu, tentang raut Sohyun yang terlihat tidak bersahabat. Yuna pikir mood Sohyun sedang buruk pagi ini sehingga auranya terlihat sangat berbeda.
Sohyun semakin mempercepat langkahnya dan berhenti tepat di depan pintu kamar. Butuh keyakinan penuh sebelum membuka pintu, Sohyun takut pada apa yang dia lihat nanti. Sohyun benar-benar tidak yakin dengan keputusannya saat ini. Lari dari Kim Seokjin setelah mengetahui sesuatu yang membuat isi kepalanya menjadi sangat kacau. Pun sulit sekali mendeskripsikannya.
Pintu kamar akhirnya terbuka, Sohyun menahan napas ketika melihat Kim Taehyung tengah berdiri di balkon kamar dengan handuk yang melingkari pinggang. Lengan pria itu terlihat kokoh dengan butiran-butiran air yang masih menempel. Sohyun yakin pasti Taehyung baru saja melakukan ritual mandinya. Pun rambut pria itu masih basah. Jujur, Kim Taehyung sangat seksi.
"Tutup kembali pintunya. Jangan lupa dikunci," perintah Taehyung. Seolah tahu jika orang yang baru masuk ke dalam kamar adalah Sohyun. Jelas Taehyung mengenalinya, bahkan tanpa melihat sosok tersebut.
Entah terkena mantra sihir apa. Tiba-tiba Sohyun berubah menjadi sosok yang penurut, bahkan mengunci pintu kamar sesuai perintah Taehyung. Padahal Sohyun bisa saja memberikan perlawanan sebagai bentuk penolakan.
Setelah menguncinya Sohyun kembali menatap Taehyung yang kini sudah masuk ke dalam kamar. Ini masih terlalu pagi, serius dan Sohyun mulai membayangkan hal yang tidak-tidak.
"Dari mana saja, hm?" tanya Taehyung. Suaranya terdengar rendah namun sangat berat.
Melirik ke arah sekitar. Sohyun baru sadar jika hanya ada mereka berdua, ingin bertanya di mana Hyera. Tapi itu sangat tidak mungkin karena Kim Taehyung terus menatapnya.
Taehyung sedikit mengibas rambutnya yang masih basah. Kemudian kembali menatap Sohyun, wanita itu masih diam tanpa mau mengeluarkan sepatah kata pun. Jelas Taehyung merasa agak aneh, meskipun Taehyung tahu persis siapa yang Sohyun temui di pagi-pagi buta saat mentari masih bersembunyi di balik gumpalan awan gelap. Bahkan bulan masih setia menyinari bumi.
"Tidak mau bicara?" Taehyung mendekat lagi. Kali ini telunjuknya ikut menyetuh dagu Sohyun. Menaikkan sedikit wajah sang wanita agar pandangan mereka saling sejajar. "Tidak baik bagi seorang ibu beranak satu keluar di pagi hari, tanpa sepengetahuan kepala rumah tangga."
Oke, Sohyun pusing. Bukan karena ucapan Taehyung, melainkan karena aroma mint bercampur lavender yang menguar dari tubuh pria Kim itu. Benar-benar maskulin. Sohyun bersumpah ingin segera pergi agar pikirannya menjadi lebih tenang, sudah cukup Sohyun mengisi kepalanya dengan hal-hal kotor. Berada di dekat Kim Taehyung memang bukan sesuatu yang baik.
"A-aku... Tae, aku harus pergi." Sohyun menepis pelan telunjuk Taehyung. Kemudian berjalan melewati pria itu, tapi belum ada selangkah pergelangan Sohyun sudah ditarik. Tubuhnya dihempas ke atas ranjang begitu saja, Sohyun yang terkejut langsung memekik, "Kim Taehyung!"
"Iya Sayang?" Pria itu menyahut tenang.
Taehyung tersenyum tipis. Kemudian segera merangkak naik ke atas tubuh Sohyun. Mengungkung wanitanya agar tidak bisa kabur diam-diam seperti beberapa jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Revenge? [✔]
FanficSaat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada di Korea. Aku pergi, sangat jauh. Tolong jangan mencariku. Tetaplah bersama kak Jiya. Sampaikan permohonan maafku karena sudah berkata kasar padanya. Satu lagi, aku pergi membawa benih dalam ra...