Sebulan telah berlalu setelah kejadian itu menimpa dirinya. Kim Taehyung kembali pada sosok yang tidak dikenal, mendadak Taehyung berubah menjadi pria asing dalam kehidupan Sohyun dan juga Hyera. Taehyung akan datang di malam hari hanya untuk melihat putrinya lalu ia akan pergi dan tak kembali hingga rasa rindu kembali hadir.
Karena hal itu pula hubungannya dan Sohyun menjadi renggang. Taehyung benar-benar menjauhi mereka, ia takut dan belum siap jika salah satu dari separuh nyawanya diambil oleh Injung. Taehyung sangat mencintai Sohyun, sementara Hyera—putrinya masih sangat kecil untuk dijadikan sebagai korban keserakahan Ryu Injung.
Malam semakin larut. Taehyung menumpu kedua telapak tangannya pada pagar pembatas balkon. Maniknya awas menatap guguran kelopak bunga sakura yang beterbangan. Musim semi hampir berakhir.
"Aku akan menunjukkan padamu bagaimana caranya balas dendam."
"Bawakan Kim Sohyun untukku. Kau akan merasa puas setelah melihat istrinya dalam keadaan tak bernyawa tanpa kulit wajah, bukankah itu yang kau inginkan? Menghancurkan orang-orang yang berada di dekat Jeon Jungkook."
Taehyung mendaratkan satu tinju pada pagar pembatas balkon sembari berteriak nyaring. Tidak peduli jika nanti suaranya menjadi pusat perhatian dari bawah sana. Jujur Taehyung begitu frustrasi setelah mengingat perkataan Injung beberapa tahun yang lalu. Taehyung merasa sangat bodoh karena tidak membalas perbuatan keluarga Jeon jauh sebelum ia mengenal Kim Sohyun. Sekarang semuanya sudah terlambat.
Taehyung mungkin sembuh dari traumanya setelah ibunya tiada dalam kecelakaan maut yang terjadi di kota Gidae, tepat dua puluh dua tahun yang lalu. Namun Taehyung tidak bisa sembuh dari depresinya. Malah sekarang penyakit itu semakin menggerogoti hingga nyaris membunuh. Jika diperolehkan Taehyung ingin kembali ke masa lalu. Masa di mana ia tidak pernah bertemu Injung di tempat kecelakaan yang menewaskan ibunya dan juga tidak mengenal Hejun, si psikiater yang memberikan beberapa butir obat penenang hingga membuatnya merasakan ketergantungan berlebih.
Seandainya, seandainya saat itu keluarga Jeon bersikap lebih rendah diri dan mau meminta maaf. Mungkin hal ini takkan pernah terjadi dalam kehidupan Taehyung. Semua semakin rumit, saat perjanjian itu dibuat. Injung tidak pernah bercerita jika Kim Sohyun memiliki kecantikan yang abadi. Taehyung sendiri tidak ingin mempercayai hal seperti itu. Namun setelah melihat Sohyun untuk pertama kalinya. Taehyung sadar bahwa Kim Sohyun memang memiliki kecantikan abadi. Sohyun benar-benar hidup dalam dunia nyata dengan kecantikan yang dimilikinya. Pantas saja orang-orang tergila-gila pada wanita Kim itu. Termasuk dirinya.
Di penghujung musim semi tahun ini seakan mengingatkan Taehyung pada kematian ibunya yang disebabkan oleh seorang remaja bernama Jeon Jungkook. Yang kemudian dihilangkan namanya saat sidang putusan berlangsung. Ketika itu Taehyung merasa bahwa sangat tidak adil untuk mendiang sang ibu, keluarga Jeon adalah keluarga paling licik. Mereka mengandalkan kekuasaan demi menutupi kebenaran tentang kematian ibunya. Serta menyembunyikan pelaku tabrak lari yang harusnya meminta maaf pada saat itu.
Kemudian pada usia dua puluh lima tahun, Taehyung dipertemukan dengan seorang wanita tua namun wajahnya masih terlihat muda. Tepat di jalur kecelakaan ibunya. Wanita itu bersama pria muda yang ia kenalkan sebagai seorang anak. Taehyung pikir kedua orang itu mau menuju taman yang ada di seberang jalan, tapi ternyata Taehyung salah mengira. Sebab pada menit berikutnya wanita tua itu mengatakan sesuatu yang membuat Taehyung tercengang.
"Kau masih tidak bisa melupakannya? Remaja itu, yang melarikan diri setelah membuat ibumu tewas."
Taehyung menelan ludah samar. Ingin menampiknya, tapi apa yang wanita itu katakan memang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Revenge? [✔]
Hayran KurguSaat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada di Korea. Aku pergi, sangat jauh. Tolong jangan mencariku. Tetaplah bersama kak Jiya. Sampaikan permohonan maafku karena sudah berkata kasar padanya. Satu lagi, aku pergi membawa benih dalam ra...