28. | Nightmare

6.3K 764 178
                                    

"Will you marry me?"


Manik Sohyun mengerjap lambat. Wanita itu seperti tengah mencerna setiap kalimat yang dilontarkan Taehyung. Maksudnya Sohyun kebingungan sebab tadi Sohyun sempat berpikir jika Taehyung hanya bercanda. Padahal kemarin malam Taehyung sendiri yang mengatakan kalau mereka belum bisa menikah dalam waktu dekat. Itu kesimpulan yang Sohyun ambil dari percakapannya dengan Taehyung.

Lalu malam ini Taehyung melamarnya, ah tidak. Sudah pagi. Tidak begitu pagi karena di luar masih sangat gelap. Waktu menunjukkan hampir pukul tiga dini hari. Itu berarti mereka menghabiskan waktu hampir satu jam untuk bermain-main. Dalam arti hukuman yang Taehyung berikan.

"Aku menunggu jawabanmu," kata Taehyung yang segera menyadarkan Sohyun dari lamunannya.

Wanita itu menggeleng perlahan kemudian tersenyum menatap kedua manik jelaga Taehyung. "Boleh aku jawab sekarang?" tanya Sohyun. Taehyung mengangguk sebagai jawaban. "Yes, I will."

Mereka saling menatap. Taehyung segera mengambil cincin dan meraih tangan Sohyun. Lantas menyematkannya ke dalam jari manis wanita Kim itu.

"Aku mencintaimu," ucap Taehyung lalu mengecup punggung tangan Sohyun. Romantis sekali. Sohyun suka bagaimana cara Taehyung memperlakukannya. Manis. "Beri aku waktu tiga hari untuk mempersiapkan pernikahan kita. Aku ingin pesta yang spektakuler."

Agaknya Sohyun tidak setuju dengan hal itu mengingat masalah mereka dengan keluarga Ryu belum berakhir. Pasti akan ada banyak yang menggagalkan rencana mereka.

"Taehyung, kalau bisa pernikahannya diadakan secara tertutup saja. Aku tidak ingin pernikahan keduaku batal karena ada campur tangan orang lain. Aku benar-benar menantikan pernikahan seperti ini, pernikahan yang sebenarnya."

Taehyung mengusap pipi Sohyun serta merta menyelipkan anak rambutnya yang jatuh menutupi pipi ke belakang telinga. Meskipun sudah hampir memasuki usia kepala tiga Sohyun tidak terlihat tua. Malah semakin cantik di mata Taehyung.

"Percayalah padaku, Hyun. Semua ini akan segera berakhir." Taehyung mendaratkan satu kecupan di bibir Sohyun. Kemudian memeluk pinggang wanitanya dengan erat. Taehyung tak ingin melepaskan, dia bersumpah begitu mencintai Kim Sohyun. "Maaf karena aku terlalu posesif. Takut kehilangan."

Sohyun mengangguk paham. Ia memeluk leher Taehyung sembari menempatkan dagunya tepat di atas kepala Taehyung. "Aku mengerti. Ini pertama kalinya ada seorang pria yang begitu posesif, tapi Sayang jangan terlalu berlebihan. Aku tidak suka dikekang."

Sebentar, Taehyung segera menarik diri. Bukan karena perkataan Sohyun tapi panggilan wanita itu. Tadi Taehyung tidak salah dengan kan? Sohyun memanggilnya sayang. Hei, itu hal yang sangat langka.

"Ulangi sekali lagi."

"Ulangi apa?" tanya Sohyun kebingungan. Jari telunjuknya terulur mengetuk-ngetuk bibir bawah Taehyung. Kemudian pindah lagi ke hidung pria Kim itu.

Taehyung memutar matanya malas. "Panggil aku sayang mulai dari sekarang. Kau harus belajar sebelum kita menjadi suami istri, dan perihal ucapanmu tadi aku minta maaf. Lain kali tidak bersikap posesif."

Bibir Sohyun tertarik. Ia mendekatkan wajahnya, hendak mencium Taehyung tapi suara rengekan Hyera dari lantai dua terdengar. Sohyun kembali mengurungkan niat, ia segera mengambil celana dalam dan langsung memakainya di hadapan Taehyung.

"Sebelum masuk ke kamar bersihkan dirimu dulu. Hyera tidak suka bau alkohol," ucap Sohyun. Sengaja mengingatkan Taehyung karena memang Hyera sangat sensitif dengan bau alkohol. Hyera akan muntah jika menciumnya.

How To Get Revenge? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang