Aku saranin buat kalian yang suka denger musik sambil baca, coba deh denger lagunya Rihanna ft. JAY-Z yang judulnya umbrella.
Yang dicover sama Ember Island, serius bagus banget. Aku suka denger. Aku nulis sambil denger lagu itu.
Pokoknya kalian wajib denger.
Oh iya jangan lupa komen recehnya sayang.
Happy reading.
.
.
.
Setelah selesai sarapan Sohyun bergegas pergi. Tidak ingin melihat wajah Jungkook lebih lama lagi, bahkan Sohyun tidak menyadari ada yang berbeda di rumah mereka. Namun, Sohyun tidak ingin terlalu memikirkan hal itu. Dia hanya berpikir untuk segera meninggalkan rumah agar Jungkook dan kejadian semalam bisa terlupakan dengan mudah, akan tetapi sepertinya Sohyun tidak bisa pergi begitu saja mengingat dia masih istri sah Tuan Jeon. Sejauh manapun Sohyun berlari, dia tetap akan kembali pada Jungkook.
Di depan teras rumah Sohyun menghentikan langkah ketika melihat Jiya dan Jungkook. Jiya menggantikan tugas yang selama ini Sohyun kerjakan. Mulai dari memilih pakaian kerja, memasang dasi, menyiapkan sarapan ke piring, dan juga mengantar suaminya sampai ke depan pintu utama. Entah kenapa dada Sohyun mendadak sesak melihat betapa harmonisnya mereka. Sohyun jadi merasa asing di dalam rumah yang ia tinggali selama tiga tahun lebih ini.
"Ayo berangkat bersama," ajak Jungkook. Jelas ucapannya tertuju pada Sohyun yang berdiri agak jauh dari mereka.
Sejak kejadian semalam Sohyun jadi takut pada Jungkook. Sohyun harusnya bisa membantah seperti yang dia lakukan, tapi wanita itu diam saja di tempat sampai pintu mobil terbuka. Jungkook masihlah pria manis yang membukakan pintu untuk wanitanya.
Jiya terlihat mencebik kesal ketika melihat Sohyun masuk ke dalam mobil. Lalu air wajahnya berangsur berubah kala Jungkook mentapnya dan pamit pergi.
Jungkook sudah berada di balik kemudi. Ia memasang sabuk pengaman sebelum menyalakan mesin mobilnya. "Pakai sabuk pengamanmu."
Sohyun menuruti perkataan Jungkook tanpa melakukan gerakan tambahan. Terkecuali menolehkan wajahnya ke luar kaca jendela. Sohyun benar-benar tak ingin berurusan dengan Jungkook. Pria itu membuatnya ketakutan setengah mati, Sohyun sampai mengkonsumsi obat penenang sebanyak tiga butir. Tidak peduli jika nanti obat itu bisa membahayakan diri sendiri.
"Aku menemukan obat-obat penenang di laci nakasmu semalam. Apa kau mengkonsumsi obat-obatan itu lagi?" tanya Jungkook sembari fokus ke jalanan. Tidak mendapatkan respon apa-apa Jungkook pun menoleh. Satu hembusan napas lelah keluar dari mulutnya begitu saja. "Kim Sohyun, bicaralah padaku. Jangan diam saja."
Beberapa detik kemudian Sohyun menoleh. Tatapannya sayu dan terluka, Jungkook bisa melihatnya.
"Lebih baik aku diam agar lidahku bisa dikendalikan. Kau tahu siapa aku, aku sedang tidak ingin bicara denganmu."
Jungkook menghentikan mobilnya saat lampu jalan berganti merah. Beberapa mobil juga melakukan hal yang sama. Pun di depan sana para pejalan kaki mulai menyeberangi jalan.
"Pasti semalam aku melakukannya dengan kasar bukan? Makanya kau terlihat aneh sejak bangun tidur," kata Jungkook. Ia memang merasa bersalah telah memperlakukan Sohyun seperti itu. Jungkook tidak mengerti, semua yang dia lakukan terjadi begitu cepat. Jungkook tidak suka melihat atau mengingat kejadian saat istrinya berciuman dengan pria lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Revenge? [✔]
FanficSaat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada di Korea. Aku pergi, sangat jauh. Tolong jangan mencariku. Tetaplah bersama kak Jiya. Sampaikan permohonan maafku karena sudah berkata kasar padanya. Satu lagi, aku pergi membawa benih dalam ra...