Tiga bulan setelah acara bulan madu yang singkat itu berlalu, aktivitas kembali berjalan seperti biasanya. Kim Taehyung dan segala tumpukan kertas, pertemuan dengan para model, aktris dan juga aktor, terakhir dalam pembicaraan pembangunan gedung agensi baru untuk para idol yang akan bekerja di bawah naungan K&T Entertainment.
Sementara Sohyun masih dengan aktivitas yang sama, tentu saja mengurus suami dan putrinya. Beberapa minggu ke belakang Sohyun sempat mengalami drop karena hasil testpack yang selalu negatif. Bukan masalah besar, Sohyun hanya merasa terlalu lelah karena banyak mengeluarkan tenaga untuk berpikir.
Di samping itu Sohyun sangat bersyukur karena suaminya tak pernah mengeluarkan pertanyaan seperti, bagaimana hasilnya? Sudah hampir tiga bulan, kenapa belum hamil juga? Sungguh pertanyaan seperti itu akan terasa jauh lebih menyakitkan daripada pertanyaan kapan menikah?
Sohyun sendiri tidak tahu di mana letak kesalahannya. Satu bulan lalu Sohyun pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi mengenai organ reproduksinya yang mungkin bermasalah, pun kata dokter Sohyun baik-baik saja. Dokter Eunjung juga mengatakan pada Sohyun agar banyak bersabar karena semua membutuhkan proses.
Pagi hari setelah menyiapkan pakaian kerja Taehyung, Sohyun menyempatkan diri untuk melihat putrinya yang kini sudah berada di kamar berbeda. Hyera yang memintanya. Kata anak kecil itu ia ingin lebih mandiri lagi, sudah besar tidak boleh tidur bersama dengan orang tua. Tapi sesekali Taehyung akan membawa Hyera ke kamar mereka saat putrinya sudah terlelap. Taehyung memang tidak bisa jauh-jauh dari Hyera. Lucu ketika Hyera bamgun pagi dan mengomeli ayahnya karena suka sekali menculik. Bahkan Hyera pernah mendiami Taehyung karena masalah yang sama.
"Pagi... Ibu." Hyera menyapa lebih dulu ketika melihat ibunya masuk ke dalam kamar.
Hyera terlihat menggemaskan dengan mata setengah terbuka, rambutnya yang panjang tampak acak-acakkan. Dua biasa bagi seorang perempuan ketika bangun tidur.
"Pagi juga Sayang. Bagaimana tidurnya semalam, nyenyak?" tanya Sohyun yang kini sudah berada di bibir ranjang. Mengusap pipi putrinya dengan penuh kasih sayang.
"Nyenyak, Ibu tahu Hye mimpi jadi peri kupu-kupu. Seru sekali," jawab anak itu menggebu-gebu lalu tersenyum. Memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi.
"Hye mandi ya, Nak. Setelah itu kita sarapan bersama ayah. Sebentar lagi ayah akan pergi bekerja. Kemarin Hye tidurnya lelap sekali, padahal ayah menunggu Hyera untuk sarapan bersama."
Medengar perkataan ibunya Hyera menjadi sedih, wajah anak itu tertekuk masam. "Ah, Hye pasti akan dikutuk."
Sebelah alis Sohyun terangkat naik. "Maksud Hyera?"
"Bibi Yuna bilang, seorang anak kecil yang melawan orang tuanya adalah anak durhaka. Tapi Ibu, Hye anak baik kan? Hye tidak pernah melawan ayah dan Ibu."
Sohyun mengulas senyum lalu mencubit pipi gembil Hyera. "Tidak Sayang, anak Ibu sangat baik. Kesayangan Ibu dan ayah Tae," kata Sohyun kemudian mengecup kening Hyera.
"Astaga apa yang kalian lakukan? Sengaja ya mau buat Ayah cemburu?" cecar Taehyung. Pria itu bersandar pada kusen pintu sambil melipat lengan di depan dada. Masih dalam setelan piyama yang ia kenakan semalam.
Taehyung baru saja menerima panggilan dari Jun sekretarisnya dan juga beberapa rekan kerja. Hari ini akan diadakan rapat penting, jadi Taehyung perlu memastikan semua persiapannya telah selesai. Makanya itu pagi-pagi sekali Taehyung sudah bangun hanya untuk menyuruh Jun menelfon. Padahal Taehyung bisa saja menelfonnya lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Revenge? [✔]
FanficSaat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada di Korea. Aku pergi, sangat jauh. Tolong jangan mencariku. Tetaplah bersama kak Jiya. Sampaikan permohonan maafku karena sudah berkata kasar padanya. Satu lagi, aku pergi membawa benih dalam ra...