Terhitung usia kandungan Sohyun telah memasuki dua bulan. Masa-masa menyulitkan, awalnya Sohyun pikir takkan mengalami masa ngidam seperti ia mengandung anak pertama. Namun, ternyata Sohyun salah. sebab, kini ia merasakan yang lebih dari itu.
Sohyun baru merasa mual dan pusing sekitar tiga minggu lalu. Hal itu membuat perasaannya tidak enak. Alhasil berpengaruh pada Taehyung dan juga Hyera. Mereka khawatir akan kesehatan Sohyun, tak ayal Hyera sering menangis. Takut ibunya kenapa-napa.
Sepanjang hari Sohyun mengurung diri di kamar, tidak ingin keluar rumah. Mendadak tidak suka terkena cahaya matahari. Bahkan Sohyun selalu mengingatkan Taehyung untuk tidak membuka gorden di kamar mereka. Dia benar-benar ingin kegelapan di siang hari. Sohyun juga sangat sensitif jika dibuat jengkel sendikit saja. Jadi Taehyung maupun semua yang ada di dalam rumah. Benar-benar menjaga diri agar tidak melakukan kesalahan apa pun.
Berbeda pula dengan yang dirasakan Taehyung. Pengalaman pertamanya menemani sang istri yang sedang hamil. Seringkali pekerjaannya dibebankan pada Jun si sekretaris, berdalih ingin menemani Sohyun. Akhir-akhir ini Taehyung jarang sekali mengunjungi agensi. Bahkan ketika mereka tengah membuka audisi untuk idol grup.
"Di luar mendung, kau yakin tidak ingin keluar? Jimin ingin melihatmu." Taehyung mengulurkan segelas air pada Sohyun yang duduk bersandar pada kepala ranjang.
Dengan tanggap Sohyun meraih gelasnya, kemudian menenggaknya hingga tinggal setengah gelas sebelum dikembalikan pada sang suami.
"Suruh sahabatmu masuk saja ke sini, aku benar-benar tidak ingin keluar."
Mendengar itu seketika wajah Taehyung berubah masam. "Mana bisa aku membiarkan pria lain masuk ke sini."
"Tapi dulu kau pernah masuk ke kamarku, bahkan saat aku belum resmi bercerai dengan Jungkook."
Taehyung mendengus sebal. "Jungkook lagi, kenapa suka sekali membuat aku kesal?"
Sohyun tergelak melihat kelucuan Taehyung. Padahal pria itu sudah sangat dewasa, terkadang Sohyun bingung. Sebenarnya berapa usia Taehyung saat ini hingga bisa-bisanya masih terlihat menggemaskan bahkan ketika sedang marah.
"Baiklah, maafkan aku. Tapi Sayang, aku serius tidak mau keluar kamar. Aku lebih betah di sini," kata Sohyun mencoba meyakinkan Taehyung.
"Yasudah, aku akan menyuruh Jimin pulang sekarang." Taehyung hendak beranjak. Namun Sohyun segera menahan pergelangan tangannya. "Mau ikut?"
Menggeleng cepat, manik jernih Sohyun tampak berbinar. Wanita itu tersenyum. "Mau cium."
"Heh Sayang. Perasaan sejak tadi minta dicium terus," ucap Taehyung tapi tidak menolak. Pria itu meletakkan gelas yang ia ambil dari tangan Sohyun, menaruhnya ke atas nakas. Kemudian mendekatkan diri, mengungkung istrinya.
Sesaat mereka hanya saling menatap, Taehyung mengulurkan ibu jarinya mengusap bibir Sohyun.
"Aku cium sekarang ya?" tanya Taehyung, tidak sabar ingin menikmati bibir penuh Sohyun yang sudah ia lumat sejak bangun tidur.
Wanita itu mengangguk antusias. Selanjutnya Taehyung melumat bibir Sohyun dengan penuh kelembutan. Melampiaskan hasrat gairah mereka masing-masing dengan lidah saling beradu. Liur membasahi pipi bersama erangan kenikmatan yang tidak bertahan lama karena tiba-tiba Sohyun langsung mendorong dada Taehyung lalu beranjak turun dari ranjang berlari menuju ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get Revenge? [✔]
FanfictionSaat kau membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada di Korea. Aku pergi, sangat jauh. Tolong jangan mencariku. Tetaplah bersama kak Jiya. Sampaikan permohonan maafku karena sudah berkata kasar padanya. Satu lagi, aku pergi membawa benih dalam ra...