Seorang gadis lugu, dan juga culun dengan terpaksa melangkahkan kakinya kedalam kelas yang menurutnya sudah seperti di neraka.
/Ceklek
Seisi kelas pun menoleh kearah suara.
"Wah wah wahh, kok pelacur kita baru dateng jem segini sih? Ohh gue tau... Pasti capek banget ya abis layanin om om semaleman?" ucap fateh dengan senyum remehnya disaat fatim baru saja datang.'Pelacur' itulah nama panggilan fatim disekolah ini.
"HAHAHAHAH" lantas seisi kelas pun mentertawai ucapan fateh. Dengan berat hati fatim pergi ke tempat duduknya dipojok dekat jendela. Selain isi kelas mereka yang berjumlah ganjil, fatim juga tak suka duduk bersama dengan orang lain. Ia lebih menyukai kesendirian.
"Ehh, kayaknya pelacur lesu banget teh. Tu om om kayaknya terlalu napsu deh sama tu cewek wkwkwk" cibir thariq yang tak lain adalah soib fateh.
Fateh pun tersenyum miring sambil menatap fatim dengan tatapan yang tajam. Melihat fatim yang sama sekali tak menghiraukan perkataan mereka pun membuat fateh geram.
"Woii! Lu denger gak si dari tadi kita ngomong sama lu?! Emang duit dari tu om om gak cukup buat lu beli korek kuping hah!?" teriak fateh sambil memukul meja milik fatim, membuat seisi kelas pun menoleh kearahnya.
Fatim masih tak bergeming, ia sama sekali tak menghiraukan keberadaan fateh didepannya dan masih sibuk mendengarkan musik dengan headset miliknya.
"Ngajak perang dia teh" bisik saaih yang berdiri di samping laki laki itu.
"WOII! LU DENGER GUE NGOMONG GAK SIH!?" teriak fateh merebut headset gadis itu.
"Apa apaan si lo!?" bentak fatim tak terima.
"Lo yang apa apaan! Berani lu sama gue sekarang hah?!" balas fateh naik pitam.
"Sejak kapan gue takut sama lo? Mau lo orang kaya, harta melimpah, anak presiden sekalipun gue gak peduli!" pekik fatim.
Fateh yang tak mampu lagi menahan amarahnya pun mengambil ancang ancang untuk menampar gadis itu. Namun dengan cepat saaih menahan sahabatnya agar tidak kasar dengan perempuan. Sekasar kasarnya mereka saaih sungguh tak mau fateh memukul seorang gadis.
"Teh sabar.. Cewek itu" bisik saaih yang langsung membuat fateh sadar.
"Apa? Mao nampar gue? Silakan! Gue gak takut!!"
"Argghh! Untung lo cewek!" tukas fateh lalu pergi duduk dikursinya.
Skip
#kantin
Jam istirahat telah tiba, kini fatim sedang berada di kantin untuk memberi makan cacing cacing diperut nya yang sedari tadi sudah demo. Seperti biasa, ia sendiri.
Saat fatim sedang makan dengan tenang tiba tiba saja geng rempong yang selalu mengganggu fatim datang. Dan ya, kalian pasti tahu mengapa mereka datang... Untuk mengganggu fatim lagi tentunya.
/Brakk
"Kalian apa apaan sih?!" Teriak fatim tak terima.
"Loh? Kok ngamokk!?" Suara itu, tak lain adalah ketua dari geng rempong yang selalu mengganggu ketenangan fatim. Tak lain adalah, sohwa.
"APA APAAN SI LO!?" Pekiknya kembali tak terima melihat makanannya di tuangi Coca-Cola oleh sohwa.
"Cobain aja dulu, enak kok hahaha" Puas Sajidah melihat fatim.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING (Tahap Revisi)
FanfictionIni tentang anak perempuan yang hidup nya dipenuhi dengan kepalsuan. Yang bertahan hidup dengan sesak dan rasa sakit yang ia pendam selama bertahun tahun. Tangan yang ia gunakan untuk menahan isak tangis yang keluar dari bibirnya setiap malam. Sen...