"Dia pasti pengen mati, udah gila tu jal*ng!" gerutu sohwa kesal.
Tring... Tring... Tring...
(suara ponsel sohwa)/Berdering
[Ibu]
/Panggilan di tolak
Jal*ng
OnlineGimana?
-read-
Apa ibu Lo bilang sesuatu?
-read-
"Gak ada ruginya sekarang."
-read-
22.23 wib/Hp ditutup
*** Gunung
Kini sohwa tengah berada di gunung tempat ia dan yang lainnya membully fatim. Sebenarnya sohwa tak tahu fatim ingin bertemu dengan nya dimana, karena fatim sendiri tak memberitahukan tempatnya. Jadi sohwa hanya menduga duga dan datang kesini.
"H-h-h hhh huft... Bakal gue bunuh lo!" gumamnya.
Tapi sohwa tak menemukan apapun saat ia sampai.
"Ck, dimana sih tu pelac*r?!" gerutu sohwa seraya memeriksa hp nya.
Hingga....
"Argh." pekik gadis itu saat ada seseorang yang memukul bagian belakang kepalanya dengan sebuah kayu.
Detik selanjutnya sohwa merasa penglihatannya kabur, gelap. Dan... Ia tak ingat apapun lagi.
***
Perlahan lahan sohwa bangun. Ia membuka matanya yang terasa sangat berat. Saat nyawanya baru saja terkumpul, tiba tiba saja ia menemukan fatim yang kini berada tepat di depan wajahnya.
Sohwa hanya membulatkan matanya tak percaya, saat sadar kalau tangan, dan kakinya sudah di ikat. Dan mulutnya juga sudah di lakban entah sejak kapan.
"Mmm! Mmmmm! Mm! Mmm! Mmmm!" teriak sohwa seraya memberontak.
Namun ia tak bisa melakukan apapun karena tangan dan kakinya yang sudah diikat kencang.
"Lu tau dimana kita sekarang?" tanya fatimah dengan menaikan kedua alisnya.
"Gimana lu bisa nemuin tempat sebagus ini?" tanya gadis itu kembali seraya tersenyum miring.
"Disini bagus. Gak ada orang, gak ada CCTV." sambungnya seraya terkekeh kecil.
"Mmmm! Mm! Mmm! Mmmm! Mm!" pekik sohwa kembali berusaha memberontak.
"Waktu lu tidur... Gue ngambil beberapa video. Kalo gue ngirimin ini ke sekolah, gimana tanggapan mereka?" ucap fatimah kembali dengan senyum liciknya membuat sohwa semakin berusaha untuk melepas ikatan ditangan dan kakinya.
"Mm! Mmm! Mm! Mmmmm!"
"Lu... Tau ini apa?" tanya fatimah sambil menunjukan sebuah botol berisikan air bening kepada sohwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING (Tahap Revisi)
FanfictionIni tentang anak perempuan yang hidup nya dipenuhi dengan kepalsuan. Yang bertahan hidup dengan sesak dan rasa sakit yang ia pendam selama bertahun tahun. Tangan yang ia gunakan untuk menahan isak tangis yang keluar dari bibirnya setiap malam. Sen...