15

363 42 13
                                    

Fatim pun keluar dari mobil dengan perasaan yang sangat senang, tapi ia juga sedih. Karena harus kehilangan 3 orang yang sangat ia sayang dan sudah membantunya melewati masa masa sulit.

Saat fatim tengah berjalan dengan santainya, tiba tiba saja ada seseorang yang memanggil namanya. Lantas sang empu yang memiliki nama tersebut pun menoleh.

"Fatim!" panggil gadis itu dengan hentakan kaki yang mengekorinya.

Betapa terkejutnya fatim saat mengetahui siapa yang memanggilnya barusan.

"E... K-kalian m-mau ng-apain?" tanya fatim seraya menunduk karena tak mampu bertatapan langsung dengan mereka.

Ya, mereka tak lain adalah sohwa and the genk.

Namun karena saat ini sohwa masih dirawat dirumah sakit. Membuat mereka hanya kemana mana bertiga, apakah mereka akan marah kepada fatim?

Atau... Membullynya lebih dari kemarin? Karena dirinya lah yang membuat sohwa kini terbaring lemas di rumah sakit.

"Huft... Tim, kita minta maaf ya." ucap saleha membuat fatim terkejut bukan main.

"A-apa?" tanya fatim guna memastikan kalimat yang barusan saleha lontarkan kepadanya.

"Kita minta maaf." ucapnya kembali seraya menunduk.

"Iya tim, kita tau kita salah. Udah nge bully lo tanpa alasan yang jelas, bahkan... Kalaupun kita punya alasan gak seharusnya kita bully lo." sambung sajidah penuh penyesalan.

"Tim... Kita bener bener nyesel. Maafin kita ya," kini iyyah bersuara.

Lantas senyum indah pun terukir di wajah cantik gadis itu. Detik selanjutnya fatim, saleha, sajidah, dan iyyah pun berpelukan ala teletabis.

Sebenarnya fatim tak begitu sedih mengalami kejadian ini. Karena, kejadian ini lah yang membuat orang tua fatim kini memperhatikannya lagi.

Walau... Dengan cara ini, tapi fatim tetap bersyukur.

Setelah selesai berpelukan pun senyum mereka belum juga pudar.

"Eum... Tim." Panggil Sajidah.

"Iya?"

"Lo mau gak? E...."

"Mau apa?"

"Itu... Eum,"

"Kenapa?"

"E... Lu mau gak, jadi sahabat kita?" tanya sajidah lagi lagi membuat fatim mendogak tak percaya.

Sungguh penderitaan bertubi tubi yang fatim dapatkan kemarin sudah tergantikan oleh kebahagiaan yang berlipat ganda hari ini.

"Mau, tapi.."

"Tapi apa?" Kini iyyah ikut bersuara.

"Sohwa setuju?"

"Dia pasti bakal setuju kok." Jawab saleha.

*** Kelas

/Ceklek

Pintu terbuka. Menampilkan 4 gadis yang bergandengan tangan tak henti henti. Membuat seisi kelas pun menernyitkan dahinya bingung.

"Wih wih wih. Ada yang udah baikan nih." Itu saaih.

"Iya dong. Eumm... Kalo boleh jujur sih, gue nyesel udah bully fatim dulu." Ucap saleha tulus.

"Canda nyesel~" Thariq meledek.

"Gue serius!" Balas Saleha.

BULLYING (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang