3

593 44 4
                                    

Nampak raut yang sangat terkejut di wajah fatim.

"Kenapa? Kaget banget, gue bukan setan kali"

"Ngapain lo disini?" Tanya fatim, sebenarnya ia sudah tahu kalau mereka sama sama terlambat. Tetapi ia hanya ingin memastikan.

"Menurut lo?"

"Lo telat?"

Fateh hanya mengangguk sebagai jawaban 'ya'.

"Huft..." fatim pun menghembuskan nafasnya kasar, dari sekian banyak siswa mengapa ia harus telat bersama fateh? Seperti tak ada orang lain saja.

Hening. Tak ada yang berbicara sedikit pun, sudah 5 menit mereka hanya saling diam. Sampai akhirnya fateh bicara.

"Gue beli minum dulu" pamit fateh lalu langsung saja laki laki itu melenggang pergi meninggalkan fatim.

"Fatim?" panggil seorang perempuan yang membuyarkan lamunan fatim. Lantas fatim pun menoleh kearah sumber suara.

"Kak aurel?" ucap fatim sedikit terkejut.

"Kamu ngapain disini? Kok gak masuk?" Tanya Aurel, heran.

"Eum... Atim, telat kak" jawab fatim, sedikit malu.

"Hahaha, kirain kenapa" Aurel terkekeh.

"Kakak sendiri, Kenapa disini?" Tanya fatim kembali.

"Kakak cuma ke warung deket sini. Soalnya bahan bahan dirumah buat masak abis" jawab aurel masih dengan sedikit terkekeh.

"Loh? Rumah kakak disini?"

"Iya"

"Kok abang gak pernah cerita ya?"

"Emang abang pernah ngomong tentang kakak ke kamu?"

"Iya! Kakak tau gak? Setiap hari abang ngomongin tentang kakak terus, sampe atim bosen dengernya. Dia bilang kakak tu cantik, baik, mandiri pokoknya mendekati sempurna deh" karang fatim, sengaja.

"Kamu bisa aja" Aurel sedikit tersipu.

"Ihh kakak gak tau aja sifat asli bang atta, dia tu emang suka ngomongin kakak tau! Depan kakak aja di sok cool."

"Iya iyaa, yaudah kalo gitu kakak pulang dulu ya ke rumah. Takut masakan kakak kematengan hehe"

"Ohh, oke kak. Lagian bentar lagi juga atim masuk"

"Yaudah kalo gitu kakak duluan ya, atim sekolah yang bener, jangan males males, biar jadi orang sukses!"

"Iya kak, kakak juga hati hati ya"

"Iyaa, rumah kakak juga deket"

"Oh iyaa, hehe"

"Dadah!"

"Dah kak!"

"Lu kayaknya stres berat deh, ampe ngomong sendiri" ucap fateh yang tiba tiba saja datang.

"Ck, bacot lu. Tadi ada kak aurel, lu aja yang lama datengnya" balas fatim tak terima.

Fateh hanya memutar bola matanya malas lalu kembali diam.

23 menit kemudian. . .

Treng... Treng... Treng...
(bunyi bel masuk)

Akhirnya upacara telah usai. 23 menit terlama dalam hidup fatim, karena harus bersama dengan fateh dan hanya diam saja.

Saat pagar dibuka dengan cepat fatim segera masuk dan meninggalkan fateh yang masih sibuk dengan ponselnya.

BULLYING (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang