"Teh, L-lepas..." ucap fatim saat tangannya ditarik kencang oleh fateh.
Kini mereka sudah berada di taman belakang sekolah yang masih sangat sepi membuat fatim merasa sangat takut.
"Teh maafin aku, hikss apa salah aku sampe kalian bully aku kek gini?? Hiks..." tangis fatim yang kini pecah saat fateh menghentikan tarikannya.
Fatim pun ambruk di tempat karena tak mampu lagi menopang berat tubuhnya. Dan menyisahan isak tangis yang membuat fateh sungguh tak tega pada gadis itu.
Hhh kayaknya dia trauma berat deh, ahh. Lagian kenapa si gue harus ikut bully dia?! Beg* lu teh! Beg*! Kasian anak orang t*lol!" batin fateh.
Fateh pun berjongkok guna menyamakan tinggi mereka, karena saat ini fatim tengah duduk ditanah dengan air mata yang terus mengalir. Seterpuruk itukah dia?
"Huft.... Gue yang harusnya minta maaf." ucap fateh menunduk penuh penyesalan.
Fatim pun melihat fateh tak percaya.
"Ha?" tanya fatim kembali guna memastikan pendengarannya itu.
"Gue minta maaf." ucap fateh sekali lagi.
Senyum bahagia pun kini terukir di wajah cantik fatim, membuat fateh merasa lega sedikit. Lantas laki laki itu membawa fatim kedalam dekapannya agar ia bisa lebih tenang.
Tanpa sadar, kalau ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Awas lu tim!" batin saleha.
*** Kelas
"Gaisss! Gue punya betita hott!!" teriak saleha saat baru saja datang.
"Ish lu bisa gak si kalo dateng tu gosah bikin orang jantungan!" pekik sajidah kesal.
"Tau lu! Demen bener bikin kuping orang budeg." sambung iyyah tak kalah kesalnya dari sajidah.
"Yeeee. Nanti kalo klean udah pada tau berita HOTT nya juga bakal berterima kasih, dengan SANGAT kepada gue!" balas saleha membela diri.
"Yudah yudahh, kalian diem dulu napa. Sapa tau penting" ucap sohwa.
"Ada berita hot apa?" tanya sohwa yang menatap saleha dengan penasaran.
"Nih." saleha pun memperlihatkan foto yang ia potret di taman belakang sekolah tadi.
Betapa terkejutnya mereka melihat fateh yang memeluk gadis murahan itu. Membuat semuanya membulatkan mata tak percaya.
"WHAT THE F*CK!?" pekik sohwa terkejut, membuat seluruh mata kini menatapnya aneh.
Untung saja ia famous jadi tak masalah jika gadis itu sedikit membuat kericuhan, semua orang tak akan membully nya.
"Si fateh sedeng asli!" umpat iyyah kesal.
"Berani berani nya tu cowok khianatin kita?!" tukas sajidah tak percaya.
"Suka kali dia ma si pelac*r." tebak saleha yang langsung diberi tatapan tajam oleh sohwa.
"M-mungkin...." ucap saleha membenarkan kalimatnya.
*** Kantin
"Bu, liat muntaz gak?" tanya fatim pada ibu ibu penjual bakso langganannya.
"Ohh, muntaz tadi kayaknya pergi deh. Pas kamu dibawa fateh, gak tau kemana." jawab ibu ibu itu.
"Duh, pasti dia nyari aku, gimana dong.." batin fatim.
"Ohh, yaudah bu kalo gitu atim ke kelas dulu ya. Ah... Bakso yang tadi, istirahat aja atim ambil" ucapnya lalu langsung saja gadis itu mencari muntaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING (Tahap Revisi)
FanfictionIni tentang anak perempuan yang hidup nya dipenuhi dengan kepalsuan. Yang bertahan hidup dengan sesak dan rasa sakit yang ia pendam selama bertahun tahun. Tangan yang ia gunakan untuk menahan isak tangis yang keluar dari bibirnya setiap malam. Sen...